Ternyata kamu yang berhasil menjadi alasan di balik senyum indahnya terbit, tawa riangnya bergema. Mengisi ruang kepalaku yang kosong. Kamu juga yang telah meluluhkan hati sedingin es miliknya.
Wajah terkesan kaku itu, kini perlahan melentur sebab bahagia yang ia ciptakan untukmu. Kini kau telah menemukan duniamu, bahagia, hingga rentang waktu yang tak tentu. Hadirku kini asing bagimu. Separuh raga ini menerima, namun sisanya dilema.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love In Solitude
PoetryBagaikan embun pagi. Hadirnya hanya menyejukkan sementara. Bagai luka yang disiram air garam. Menyakitkan tiada batas dengan keindahan yang sudah dinikmati orang lain. Work ini mengandung quotes random, sesuai isi hati author saja. Jadi harap maklum...