Karel pov.
Hari ini diawali dengan bunyi alarm di kamar gue yang selalu berbunyi disaat gue harus bangun untuk berangkat sekolah. Alarm yang menggangu pendengaran itu minta dimatikan yang mengharuskan gue untuk bangun di pagi ini.
Gue pun bangun untuk bersiap berangkat sekolah. Sekarang masih jam 05.30 yang berarti gue masih punya satu jam untuk sampai disekolah. Gue pun melakukan aktivitas bebersih dan dilanjut dengan bersiap siap untuk berangkat.
Se keluarnya dari kamar, gue terdiam sejenak
"Hah......"
"Pagi ini suasananya gaada yang beda", ucap gue seketika saat melihat keadaan rumah yang selalu sepi dan hanya menyisakan gue seorang diri dirumah besar ini, karena orang tua gue yang selalu mementingkan pekerjaan mereka tanpa peduli dengan keadaan anaknya sendiri.
Tanpa memedulikan keadaan tadi, gua langsung menaiki motor kesayangan gue dan langsung tancap gas menuju sekolahan.
Pada saat di lampu merah, gua melihat seorang gadis yang berpenampilan nerd dengan kacamata hitam bulat yang besar bertengger dimatanya, tangan yang penuh dengan buku, serta rambut berkepang dua sedang berdiri di halte bus menunggu datangnya bus. Sesaat bus datang, gadis itu didorong kesana kemari karena orang-orang yang berebut ingin masuk ke bus lebih dulu dan berakhir dengan bus yang pergi tanpa dirinya.
Gua yang tidak peduli, melihat kejadian tadi hanya sebagai pemandangan yang tak berarti dan langsung menancapkan gas ketika lampu sudah berubah menjadi hijau.
— di sekolah —
Gua datang 15 menit sebelum bel masuk dan menuju ke kelas untuk menaruh tas gua, lalu beranjak menuju ke ruang osis untuk mengambil jas dan buku keterlambatan siswa.
"Rel, ijinin gua masuk ya plis..... Sekali ini aja Rel, gua cuma telat 2 menit" ucap Gio memohon dengan wajah dan leher yang penuh keringat. Kaya nya dia lari-lari ke sekolah.
"Telat tetep telat" ucap gue tegas yang mengartikan kalo tidak bisa ditawar.
"Lagian lo tuh kenapa si setiap hari telat mulu? Emang rumah lo di hutan amazon sampe-sampe telat mulu tiap hari? Tumben-tumben an lo keringetan gitu, abis maraton apa gimana?" tanya Dreas panjang lebar sambil menatap Gio dengan penuh heran.
"Bacot lo Dre, ngajak gelut lo hah?!" tantang Gio
"Oke siapa takut" ucap Dreas yang sudah melipat lengan seragamnya sampai siku dan mengepalkan tangan.
Gua menulis nama Gio di buku keterlambatan dan menatap kearah nya
"Lo lari keliling lapangan 5 kali, gaada penawaran" tukas gue tegas.
"Ah elah Rel, gua males sumpah. Yang lain kek"
Dreas yang heran berkata,"Lah, lo kapten basket tapi ko malah males disuruh lari, aneh"
"Suka-suka gue lah, kok lo yang sewot" kata Gio yang jadi ikutan sewot.
"Suka-suka gue juga mau ngasih lo hukuman apa karena lo telat"
"HAHAHAHAHAHAH MAMPUS, SKAKMAT KAN LO" ejek Dreas yang melihat muka Gio yang putus asa.
Gio pun hanya bisa menuruti hukuman dari Karel yang menyuruhnya untuk lari keliling lapangan 5 kali.— Mulai pelajaran —
Bel sudah berbunyi daritadi menandakan bahwa pelajaran akan segera dimulai. Gue yang baru selesai mengurus siswa yang terlambat, harus masuk sedikit telat dan beruntungnya gue, guru nya belum masuk.
Hari ini pelajaran Biologi yang akan diajar oleh Bu Dinda. Disaat Bu Dinda memasuki kelas, ada seorang gadis yang berdiri disebelah Bu Dinda, sepertinya murid baru.
Gadis itu memiliki ikatan rambut kepang dua, dengan kacamata hitam bulat besar nya itu dan.... tunggu, bukankah itu gadis yang dia lihat di halte bus tadi?!"Baik anak-anak, hari ini kita kedatangan murid baru"
"Silahkan perkenalkan diri kamu" ucap Bu Dinda kepada murid baru itu.
"H-ha-hai se-semua nya, n-nama a-ku Azalea Citra Andini, kalian bisa panggil aku Lea" ucapnya sambil tersenyum canggung.
Seisi kelas hanya hening melihat murid baru yang bisa dikatakan nerd itu, bahkan beberapa dari mereka menyunggingkan senyum dengan arti...
"Baik Lea, silahkan duduk di kursi yang kosong itu ya" perintah Bu Dinda
"Terima kasih Bu"
Lea berjalan menuju kursi nya sambil menatap siswa lain dengan canggung."Baik anak-anak, kita mulai pelajarannya"
— Istirahat —
Bel istirahat berbunyi, temen-temen gua langsung pada nyamperin gua dan ngajak buat ke kantin.
"Skuy Rel kantin" kata Gio sambil merangkul bahu gua.
"Ayok dah, kali ini biar Gio yang bayarin" ucap Dreas yang tiba-tiba mengklaim bahwa Gio akan menraktir kita.
"DIH, HEH, APA APAAN LO MAIN NGOMONG AJA" kata Gio ngegas
"Tanggal tua bro, gua gaada duit" ucap Gio sambil memperlihatkan dompetnya yang kosong dan ada lalat terbang.
"Ayok dah Rel, kita ke kantin duluan" ajak Garda. Gue yang udah bosen dengerin ocehan makhluk dua itu hanya tersenyum dan menganggukkan kepala terhadap tawaran Garda.
"HEH WOY, KOK KITA DITINGGALIN SIH?" teriak Gio yang terdengar di seluruh lorong sekolah.
"Gara-gara lo sih ah, mereka jadi duluan kan" ketus Dreas lalu berjalan meninggalkan Gio dibelakang.
"Lah kok gara-gara gua si, jangan ninggal dong" protes Gio yang menyusul mereka ke kantin.
~*~
~*~
~*~
~*~
~*~
Nah gimana gaes untuk part pertamanya?
Menurutku aga aneh si, tapi yaudah lah ya, kan masi proses. HEHE.
Kalo ada salah kata, typo, mohon dimaapkeun ya gaes hehe.
HAPPY READING!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
KETOS GALAK || Juyeon (The Boyz)
FanfictionKarel (Juyeon) adalah seorang ketua osis di SMA Be Zone yang disegani dan ditakuti oleh seluruh siswa. Karel juga merupakan anak dengan watak yang keras, dingin, dan galak, hingga suatu ketika ia dipertemukan dengan seorang siswi yang sangat penakut...