Allah itu baik yah.Ku kira kita
nggak akan ketemu lagi.
~sauliya Nesa Al Ghifari~
Tutt....tutt....
Suara telepon yang tersambung dari dua sahabat yang menjadi tokoh utama.
"Halo, assalamualaikum kenapa Liya? Tumben banget sampai nelpon aku.Biasanya kalo udah kesel nih .Kamu lagi kesel sama siapa ?"
"Walaikumsalam.kamu tanya aku kesel sama siapa? Aku kesel sama kamu" cerca sauliya malas
"Lhoo...kok aku? Emang aku salah apa?"tanya Rara polos
"Kamu lupa? Kita udah janjian tadi dan sekarang aku udah nunggu kamu sejak 2 jam yang lalu,but you are not here"
"Hahh, emang iya ya kita janjian.Bentar deh aku ingat -ingat dulu."
Beberapa menit berlalu Rara masih mencoba mengingat janjinya.....Rara berfikir keras sampai dahinya berkerut.
"Astaghfirullah liya.maaf,aku lupa.ya udah aku otw.tungguin ya,nggak lama kok"
"Ya udah.Jangan lama lama.kalo lama aku tinggal"15 menit kemudian...
"Rara mana ya?kok lama banget.ishh...udah deh aku pulang aja.Ditungguun nggak tau ditungguin"monolognya malas
Karena fokus dengan hp sauliya tidak sadar dengan jalan didepannya
Bruk....
Satu tumpukan buku tebal yang dibawa seorang lelaki terjun bebas dari tangannya.
"Aduh..maaf maaf.kak nggak sengaja"sauliya merasa tidak enak pada lelaki itu..Ia pun membantu mengambil buku-buku yang berserakan dilantai.
"Iya nggak papa.Biar gue aja"
Sauliya berdiri hendak membawa beberapa buku,betapa terkejutnya ketika melihat lelaki itu ternyata adalah lelaki yang menolongnya malam itu."Ini kakak yang nolongin aku malam itu kan? Maaf ya kak ,aku lagi nggak fokus tadi.ini bukunya biar aku yang bawa ke perpustakaan "
"Udah santai aja.Biar gue yang balikin bukunya kan gue yang minjem"
"Nggak-nggak.Biar aku aja,yaa hitung hitung sebagai tanda ucapan maaf dan terimakasih aku."
Lelaki itu diam...
"Kalo nggak gini aja.Aku setengah kakak setengah.Ya kak?? Nggak boleh nolak pokok nya"
"Huhh..ya udah deh..gue nolak pun lo tetap maksa "
**************Sauliya meregangkan otot-otot ditangannya didepan perpustakaan.
Ia menghirup napas dalam dalam.
"Huhhh..berat juga ternyata"
Lelaki tadi pun ikut duduk disana dengan jarak yang lumayan jauh.Melirik sekilas ke arah sauliya.
"Makasih udah bantuin gue bawa buku.Maaf juga kalo lo capek"
"Nggak papa kak ,nggak memberatkan sama sekali kok.Justru aku yang minta maaf harusnya.Gara gara aku kakak repot deh."
Lelaki itu memandangi sauliya yang tersenyum.Bukan kearahnya tapi senyumannya begitu tulus terpancar dari lekukan di pipinya.
"Seneng deh bisa ketemu kakak lagi.Allah itu baik yah.Kukira kita nggak akan ketemu lagi"ucap sauliya masih dengan senyumannya.Tanpa sadar bibir lelaki itu tertarik ke atas membentuk lengkungan bulan sabit.
"Cantik"batinnya
"Ohh ya,kita belum kenalan.Kenalin gue Raka."
Sauliya mengatupkan kedua tangan didepan dada"emm..aku sauliya"Tutt..tutt...
"Angkat tuh teleponnya,siapa tahu penting."sauliya memutar bola mata malas
"Nggak ah ,biarin aja.siapa suruh buat janji tapi nggak ditepati."
"Angkat duluNggak boleh marah marah gitu"
Sauliya memencet tombol berwarna hijau tanda bahwa. Ia menerima panggilan tersebut.Eksoresinya lucu kali ini.Bibir yang dilantunkan dan pipi yang menggembung.
Membuat siapapun yang melihatnya tertarik.
"Halo, assalamualaikum"
"........"
"Aku lagi didepan perpustakaan.sama kak Raka....iya,nanti aku jelasin..udah buruan sini"
Sauliya pun mengakhiri panggilan telepon itu.Raka tersenyum tipis melihatnya.
"Lo lucu yah kalo lagi kesel gini"ucap Raka seperti menggumam
"Hah?? Apa kak?, Aku nggak dengar"
"Ehh.lupain aja.bukan hal penting kok"
"Aduhhh...apa apaan sih ni mulut.kok nggak bisa diajak kompromi.Untung aja sauliya nggak dengar"batinnya*************
Halo readers,jangan lupa kasih bintang,vote,dan komen ya...
Salam dari aku20 April 2023
KAMU SEDANG MEMBACA
aku,dia dan Rabbku
SpiritualeAku tidak munafik.. Bohong rasanya jika aku bilang tidak mencintaimu,tapi maaf...aku lebih mencintai Tuhanku dari pada kamu. Aku lebih memilih kehilangan kamu dari pada Tuhanku... Bukan karena aku tidak benar benar cinta,tetapi...dalam agamaku sesua...