Ujung jalanku dan Kekasihku

28 2 0
                                    

Aku tersenyum-senyum di tempat kerja. Tentu teman-teman kerjaku bertanya-tanya ada apa. Sebenarnya aku sedang chat dengan teman botiku tentang Vianne. Tapi di saat yang sama aku juga sedang chatting dengan pacarku. Jadi... tentu yang aku akui ya tentang pacarku.

Tapi aku juga senang sih. Akhirnya setelah sekian lama pacaran dengannya, kami mau jalan. Ya... cuma ke alun-alun sih. Tapi aku bukan orang yang menuntut harus ke tempat yang fancy kok. 

Aku jadi curhat-curhat dengan teman-temanku tentang baju apa yang harus kugunakan dan lain sebagainya. Tampak sangat terlihat sebagai gadis pada umumnya bukan? Tentu teman-teman kerjaku tidak tahu kalau aku... ya...

Kita langsung skip di hari kami jalan.

Aku mengenalkan pacarku ke kakakku. Kebetulan kakakku sedang ada di kosanku. Mereka langsung cocok obrolannya. Mungkin karena mereka sama-sama anak pertama dan tau rasanya punya adek. Kakakku terus merasa lucu karena tidak biasa melihat ada cowok yang menjemputku sebagai pacar. Dia merasa melihat anak bayi pacaran. Padahal saat ini umurku sudah 21 tahun

Saat sudah puas mengobrol dengan kakakku, kamipun berangkat. Aku bingung. Pacarku terlalu alim. Apa aku boleh memeluknya dari belakang? Tanganku maju mundur penuh keraguan sampai akhirnya aku memilih untuk...

Buka google maps 😭

Gini, dia cowok yang begitu sempurna di mataku tapi rupanya skill baca google mapsnya lebih tolol dari aku. Dikit-dikit kelewat belokan. Pun setelah aku buka google maps juga dia masih sering ngeyel juga. Tapi lama-lama mau dengerin sih (kayaknya memilih mengalah ketimbang nyasar lebih jauh wkwkwk)

Kalo kata temenku, cowok itu biasanya punya ego untuk nggak mau nyusahin ceweknya meski sekedar buka maps. Tapi kalo kasusnya kita nyasar malah nyusahin sih.

Setelah kita sampai kita langsung jalan muter-muter alun-alun. Dan malah ada drama hp dia ketinggalan di dasbor motor anjeer. Agak ceroboh. Untung sayang. Dan puji Tuhan itu hp masih dijagain sama mas-mas yang jaga parkir.

Setelah berkeliling dia belikan aku berbagai macam jajanan. Aslinya aku mau bayar sendiri karena dulu pas aku jalan sama cowok, kami bayar sendiri-sendiri. Pun kadang aku juga yang bayar jajan (saking nggak modalnya cowok yang dulu, ketika aku dikasih pacar yang bayarin makan malah kaget)

Kita beli telur gulung, bakso, dan minuman. Pacarku ini bener-bener gemesin. Dia menyajikan semua perlakuan baik untuk orang dengan love language act of service kayak aku. Dari awal dia bukain foot step, pas jajan dia paksa biar dia aja yg bawa barang, pas nyebrang dia selalu pindah di sisi arah kendaraan datang. Hatiku lemaaaaaah

Setelah puas jajan kita masuk ke lapangan alun-alun lalu duduk di rerumputan seperti pasangan lain. Mulailah kita ngobrolin banyak hal. Cowokku ini benar-benar orang yang manis secara fisik dan sikapnya.

Kalian tau nggak sih mas-mas yang suka maksa kita beli kupon buat kegiatan amal? Nah aku kan suka nggak enak nolak kalo mereka mau promosi, pacarku ini tuh selalu nolak mereka dengan sopan. Setiap ada yang dateng ngomong

"Misi kak, boleh ganggu waktunya"

Dia bakal langsung jawab

"Maaf tapi kami lagi nggak mau diganggu"

AAAAAH SWEET BANGEEEED

Sampailah kita pada topik yang aku nggak suka. Yaitu kejelasan hubungan ini. Well, kami pun jadian aja kan aslinya dia kujebak ya wkwk

"Mumpung belum jauh nih, Yang. Arah hubungan kita mau gimana sih? Kan kita sama-sama suka hubungan yang menuju ke arah yang serius. Tapi.. Kan kita beda agama ya. Kalo orang tuaku sih nggak papa" aku membuka topik itu

Your Secret Admirer: Church GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang