بسم الله الرحمن الرحيم
.
.
.Malam yang sangat dingin, hingga anginnya menembus kulit-kulit yang terbalut oleh pakaian tutup itu. Membuat bibir seseorang bergerak menggigil kedinginan.
Suara rintihan terdengar akibat hawa dingin di sekelilingnya. Tarikan nafas yang ia atur berkali-kali supaya ia tak merasakan dingin itu, tidak menimbulkan efek apapun. Tangan yang ia katupkan dan perlahan di gesekkan, tetap sama. Ia pun tak merasakan hangat itu. Mencoba diam tak bergerak, justru itu semakin menambah kedinginan itu.
Yang ia butuhkan saat ini adalah sebuah kehangatan.
Pandangan yang kosong meraung ke depan sana, dalam lirihan kecil hatinya berkata 'pelukan, aku butuh pelukan itu'. Hatinya menjerit bahwa ia tidak kuat dengan hawa dingin di sekelilingnya. Ia membutuhkan kehangatan. Ia membutuhkan pelukan.
"Hug me.. peluk aku.. aku butuh kehangatan. Kenapa semuanya seperti tidak melihatku? Kenapa tidak ada yang mau memberikan kehangatan itu padaku. Aku tidak kuat dengan ini. Terlihat, semua orang abai terhadap ku. Mereka sibuk dengan pikirannya masing-masing. Aku benar-benar tidak kuat dengan dingin ini. Allah.. bantu aku."
Ada satu fakta yang ia sembunyikan, ternyata.. ia tidak menyukai kedinginan, ia membenci itu. Ketika ia merasakan hawa itu, ia melihat sekelilingnya yang dipenuhi oleh sekumpulan manusia-manusia lain. Ia harap, ada seseorang yang mendekapnya, berusaha menenangkan dirinya.
Namun, tak ada satu pun yang mendekapnya. Hatinya menjerit 'peluk aku, aku butuh kehangatan itu' terus, dan terus seperti itu.
Ia berusaha untuk tetap di tempat, walau nyatanya ia sudah tak sanggup lagi. Ia menoleh ke sampingnya untuk yg ke sekian kali.
Dan..
Happ!!
Tiba-tiba, ada sesosok manusia yang dengan baik menawari dirinya untuk beristirahat. Ia mengantarkannya, dan rela meninggalkan kepentingannya demi dirinya.
Sosok itu, sosok yang telah memberikan kehangatan kepadanya. Sosok yang tanpa di sadari olehnya, ia telah memeluk dirinya kala kedinginan hadir di sekitarnya. Sosok itu telah memberikan kehangatan kepadanya.
Ia bersyukur, ternyata masih ada seseorang yang peduli dengannya. Ia mengucapkan beribu-ribu terimakasih pada sosok itu. Ia harap, semoga Allah membalas kebaikan kepadanya.
.....
Allah..
Aku pikir tak akan ada sesosok manusia satu pun yang peduli terhadapku. Aku berpikir tak ada lagi sesosok manusia yang memiliki secuil hati yang rela membagi waktunya hanya untukku.
Tapi.. Engkau selalu memudahkan jalannya. Engkau benar-benar baik Ya Rabb.. terimakasih banyak telah menghadirkan sesosok manusia yang telah memberikan kehangatan itu padaku. Semoga Engkau selalu melindunginya dan menjaganya di setiap langkahnya. Sehatkan terus ia Ya Rabb.
......الحمد لله على كل حال
KAMU SEDANG MEMBACA
Penggalan Kata (Hiatus)
No FicciónHailo halo hai! Selamat menyelami rangkaian kata yang tertuang. Semoga dapat diselami dengan baik, dan ... Hati-hati.