1

11.5K 660 3
                                    

Gladys mundur perlahan mencoba menjauh dari orang di depannya. Nafasnya memburu dengan rasa panik karena orang didepannya yang tidak lain adalah abang tirinya itu terus mendekat perlahan dengan pisau dapur di tangannya.

Punggungnya sudah menyentuh dinding dan abang tirinya itu sudah berada tepat didepannya. Tubuh mungilnya terkungkung tubuh jangkung abang tirinya itu. Kedua tangan milik abang tirinya berada di kanan kirinya. Ia benar-benar tidak bisa kemana-mana.

Gladys menatap ngeri Rama. Ia masih bingung kenapa Rama begitu terobsesi untuk menghancurkan dirinya. Yang pertama ia sudah membuat tunangannya kecelakaan dan mengalami kelumpuhan pada kakinya. Lalu ia meracuni Papa kandungnya sehingga sekarang ia masih koma. Ia juga membunuh ibu tirinya yang tak lain adalah ibu kandung Rama sendiri karena menolongnya dari kejadian malam itu. Mirisnya ia malah baru tau tadi sebelum sekarang ia terjebak disini.

Dan apakah sekarang ia akan dibunuh?

Kenapa ibu tirinya yang baik dan lemah lembut bisa memiliki anak titisan dakjal sepertinya. Ia jadi ragu kalau Rama adalah putra kandung ibu tirinya.

"Kamu takut dear"

Gladys dibuat merinding karena Rama berbisik tepat pada telinga kanannya. Ia melotot kaget bercampur panik ketika cowok itu menjilat dan menggigit kecil telinganya.

Gladys memberontak berusaha melepaskan diri tetapi entah kemana hilangnya skil bela dirinya sehingga ia tidak bisa melepaskan kungkungan Rama. Kenapa disaat seperti ini ia seperti kehilangan kemampuannya.

"Ini akibatnya karena menentangku"

Gladys memejamkan matanya ketika wajah Rama mendekat. Ia bisa merasakan hidung mereka sudah saling bersentuhan. Dan..

Gladys langsung membuka matanya, ia menatap tidak percaya kepada Rama. Cowok itu menyesap bibirnya dengan tergesa. Bahkan dia memejamkan matanya seolah begitu menikmati kegiatannya itu. Air mata Gladys menetes begitu saja. Ia benar-benar dibuat kecewa dengan orang yang berstatus abang tirinya itu.

Selama ini ia mengenal cowok itu sebagai pribadi yang hangat, humoris, perhatian, dan lembut. Ia benar-benar bodoh telah tertipu selama ini. Rama yang selalu memberinya semangat dan selalu menenangkannya. Ia yang selalu menemaninya ketika ia terpuruk dengan apa yang dialami tunangan, papanya, dan juga ibu tirinya. Tetapi malah Rama sendiri pelakunya. Ia yang menyusun skenario semua yang telah dialaminya.

"I want you now"

Gladys menggeleng panik. Ia jelas tau apa yang akan dilakukan oleh Rama setelah ia mengatakan itu. Gladys menggigit keras bibir Rama yang kembali menciumnya.

Rama menatap Gladys berang, gadis mungilnya ini benar-benar telah membuat sisi gelap yang sedari tadi di tahannya memberontak meminta dilepaskan. Ah ia benar-benar tidak bisa menyakiti gadis pujaannya. Lihatlah kedua mata yang sudah merah membengkak itu.

"Jadilah gadis penurut sayang, maka aku tidak akan menyakitimu. Aku akan melakukannya perlahan oke"

Gladys mencoba melarikan diri, tetapi tubuh mungilnya tetap kalah dengan tubuh jangkung Rama yang kini sudah membantingnya ke ranjang dan menindihnya. Gladys tidak bisa berpikir jernih lagi ia dengan sekuat tenaga bergerak liar mencoba membuat Rama berhenti dan melepaskannya.

"Aakh!"

Rama menyingkir dan terduduk memegangi miliknya yang terkena lutut Gladys. Rama menatap tajam Gladys, gadis itu minta dikasari rupanya. Rama berlari mengejar gadis mungilnya. Ia berjalan perlahan setelah melihat Gladys berada di rak besar pojok berisi novel-novel koleksi Gladys. Gadis itu sudah terpojok.

Rama menyeringai melihat gadis itu mudur perlahan dengan panik. Lihatlah tatapan takut itu, benar-benar menggemaskan.

Gladys melempari Rama dengan novel-novel tebalnya. Rama dengan tidak sabar menghampiri Gladys dan menjambak kuat rambutnya. Air mata Gladys terus keluar dengan deras. Ia berontak berusaha melepaskan diri. Pergerakan mereka yang rusuh membuat Rama tidak menyadari tangannya telah menarik rak besar itu dan membuatnya menimpa mereka berdua.

Gladys melihat tangannya yang sudah berdarah masih memegang novel yang tadi akan kembali dilemparkan kepada Rama. Ia menatap benci pada novel itu yang merupakan pemberian dari Rama.

Hah inikah akhir hidupnya?!

Who Am I ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang