2

9.2K 700 2
                                    

Happy reading yeorobun!


Seorang gadis terbangun dari tidurnya. Nafasnya memburu dan keringat dingin membasahinya. Ia mengusap wajahnya kasar memikirkan apa yang dialaminya tadi. Apakah kejadian itu hanya mimpinya? Tetapi ia masih ingat bagaimana rasa sakitnya ketika rak besar itu menimpanya dan abang tirinya.

Gladys menatap sekelilingnya. Ia memerhatikan kamar asing berukuran sedang itu dengan bingung. Ini ia ada dikamar siapa sih?  Tidak mungkinkan kalau kamar rumah sakit seperti ini.

Mata Gladys membelalak kaget melihat baju yang dikenakannya. Mengapa ia memakai baju kurang bahan seperti ini sih?

Ketika masih larut dengan lamunannya tiba-tiba pintu kamar itu terbuka, menampakkan seseorang yang mungkin seumuran dengannya.

"Maaf, maaf aku hampir telat nolongin kamu"

Gladys tersentak ketika cowok itu memeluknya. Ia tidak berusaha melepaskan diri dan cowok itu malah mempererat pelukannya. Bulu kuduknya meremang ketika cowok itu mengendus lehernya. Weh ini kenapa ia malah pasrah saja? Iya tau cowok itu tampan tetapi please deh Gladys, lo gak boleh menunjukan sisi jalang lo ke orang yang gak lo kenal. Semuanya khusus untuk suami lo nanti oke.

Gladys menangkup wajah cowok itu dan menjauhkannya dari lehernya. Ia tertegun sejenak. Hah kalau begini bentukannya sih gapapa kali ya ia jadi agresif. Gantengnya kebangetan cuy.

"Let's go home"

Cowok itu melepaskan hodienya menyisakan kaosnya dan memakaikan hodie itu pada tubuh Gladys. Ia lalu mengulurkan tangannya. Gladys menerima uluran tangan cowok tadi. Entah mengapa ia tidak menolak, ia malah merasa aman berada di dekat cowok itu. Lagian dia mau mengantarkannya pulang kan?

Kening Gladys berkerut ketika melewati lantai bawah. Suara musik DJ dan kumpulan orang yang tengah meliukan badannya benar-benar membuatnya bingung. Ini ia sedang berada di clubkah?

Ewh! Gladys mengeryit jijik melihat berpasang-pasang manusia tengah bercumbu tanpa tau tempat. Eh tapikan ini club malam. Wajar aja sih ya.

Gladys mengucapkan terima kasih dan masuk ke dalam mobil milik cowok itu. Cowok itu memutari bagian depan mobil dan menuju kursi kemudi.

Keheningan terjadi di dalam mobil yang berisi dua lawan jenis itu. Gladys sendiri tetap memilih diam karena ia masih berusaha mencerna apa yang sebenarnya terjadi padanya. Sedangkan cowok disampingnya fokus mengemudi.

Sesaat tiba-tiba Gladys merasakan pusing pada kepalanya. Ingatan-ingatan asing berlomba-lomba memasuki otaknya. Weh! Weh! Apa nih?

Gladys pingsan tidak kuat menahan pusingnya. Cowok disampingnya hanya tersenyum maklum. Ia mengira sepupunya itu pusing dan tertidur karena efek mabuk. Ia mengelus lembut rambut sebahu sepupunya sebelum kembali fokus ke jalanan.

•••

Gladys mengerjapkan matanya. Sesekali ia mengurut pangkal hidungnya. Ia lalu tertawa hambar, setelah mengingat semuanya.

Malam itu ia memang telah mati, kejadian itu nyata. Dan sekarang hal yang masih belum ia percaya, ia yang telah mati bukannya ke alam baka malah hidup kembali tetapi bukan lagi menjadi Gladys Sekarani melainkan Rifara Gladys Dharmawangsa. Sepupu dari sahabat protagonis pria yang bunuh diri karena hamil di luar nikah.

Pemilik raga sebelumnya merupakan seorang bucin tolol yang akan melakukan apapun agar ia dan pacarnya tidak putus. Tetapi pacarnya itu malah menjadikannya bahan taruhan dari sebuah balapan dimana ia akan menjadi milik si pemenang. Dari ingatan Rifara, cewek itu disuruh untuk datang ke club ini dengan alasan si pacar yang tak lain adalah salah satu sahabat protagonis pria ingin bertemu dengannya. Awalnya cewek ini ragu, tetapi karena si cowok itu mengancamnya putus maka ia tanpa pikir panjang langsung menuju club lokasi yang dikatakan pacarnya lewat chat.

Seingatnya, cowok tadi yang mengantarnya pulang itu sedang ada diluar kota untuk ikut olimpiade. Dan sebenarnya tidak ada adegan dimana sepupunya tadi menjemputnya dari club.

Rifara seharusnya sudah di perkosa oleh antagonis pria karena si antagonis ini menjadi pemenang balapannya. Antagonis akan meninggalkan Rifara pada keesokan harinya tanpa peduli apa dampaknya bagi cewek naif itu.

Rifara ketika beberapa hari setelah itu syok berat karena ia ternyata hamil. Ia bingung apa yang harus dilakukannya karena pikirannya buntu. Rifara mencoba menemui antagonis pria dan meminta pertanggungjawaban tetapi ia malah dihina habis-habisan. Tidak lama setelah itu beredar foto telanjangnya ketika malam itu membuatnya dibuli habis-habisan. Pacarnya memutuskannya dan ia dikucilkan oleh seluruh keluarganya. Karena tidak kuat dengan semua itu, Rifara memutuskan untuk terjun dari rooftop di sekolah. Dan adegan itu menjadi prolog novel yang sekarang dimasukinya.

Gladys tertawa hambar mengingat novel ini adalah novel yang di pegangnya terakhir kali sebelum ia mati.

Tetapi karena sekarang pemerkosaan itu belum terjadi karena ia sudah dijemput dulu oleh sepupunya. Maka tokoh Rifara tidak akan hamil lalu bunuh dirikan?

Okey! Karena adegan prolognya saja sudah berubah, berarti tidak menutup kemungkinan alur novel juga akan berubah. Yah dan sepertinya akan seru kalau ia bermain-main tokoh-tokoh penting di dunia novel ini. Bagaimana kalau ia merebut posisi protagonis. Atau antagonis saja biar lebih menantang. Antagonis cewek kan akan mati juga.

Tapi sekarang sepertinya yang harus dipikirkannya adalah rencana untuk membalas dendam kepada calon mantannya itu. Kira-kira apa ya cocok untuk pacar brengseknya itu. Cowok itu benar-benar memanfaatkan kebucinan Rifara. Bahkan dengan tidak malunya ia menjadikan cewek ini bahan taruhan. Yah tunggu saja pembalasan dari seorang Gladys Sekarrani atau sekarang Rifara Gladys Dharmawangsa.






Sekian terima Taehyung

Who Am I ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang