Sudah pukul sepuluh malam, namun Alvia tak kunjung menutup matanya. Gadis itu masih memikirkan cara untuk menyatakan perasaannya kepada cowo yang menjadi cinta pertamanya itu. Ah ralat, cinta kedua karena cinta pertama adalah papanya.
Ia sudah membuka handphonenya yang mengarah pada aplikasi WhatsApp bisnis. Yang mana pada aplikasi itu Alvia akan menyatakan perasaannya kepada Varsha melalui nomor baru miliknya yang tidak diketahui oleh siapapun.
Alvia menarik napas dalam dalam, mempersiapkan mentalnya untuk menghadapi rasa grogi saat akan mengirim pesan untuk pertama kalinya pada Varsha.
Deg!
Jantungnya berdetak tak karuan. Tangannya seketika dingin. Ia tak percaya akan melakukan hal sebodoh ini.
Demi menyatakan sebuah perasaan, membuat dirinya kewalahan dalam mengahadapi situasi seperti ini.
Alvia mengangkat kedua sudut bibirnya, menampilkan senyum tipis yang nyaris tidak tampak. Di sisi lain ia merasa sedikit bahagia, namum di sisi lain ia khawatir jika Varsha akan mencari tahu siapa orang di balik nomor tersebut.Mungkin menurut kebanyakan orang, hal ini sangat mudah di atasi. Tinggal menyatakannya langsung kepada orang tersebut. Tidak usah repot repot pakai acara memalsukan identitas segala. Jika hal itu dilakukan oleh Alvia, maka dirinya tidak akan bisa melakukan komunikasi melalui pesan dengan leluasa. Dengan cara seperti ini, ia bisa untuk mengetahui lebih jauh tentang Varsha.
~~~
Votenya jangan lupa, yaaa, biar aku semangat brutal😻😻☝️🥕🥕
Makasih buat kalian yang udah baca dan vote, aku sayang kalian selamanya😘😘🥰😘😘 kita akan selalu bersama ya readerskuuh🥰😘👩❤️👨👩❤️👨💗😘🥰❤️❤️👩❤️👨🫂😘🥰😻🌹🌹🌹
KAMU SEDANG MEMBACA
Perihal Varsha yang Abadi
Teen FictionPulanglah kapan saja karena rumahnya masih berdiri kokoh di sini, pintunya terbuka lebar untukmu, Varsha. Singgahlah sampai kamu bosan. Rumahnya tidak akan pergi dan tetap di sini untukmu selamanya. Rumahnya akan selalu ada untukmu, menerima semua...