Pulanglah kapan saja karena rumahnya masih berdiri kokoh di sini, pintunya terbuka lebar untukmu, Varsha.
Singgahlah sampai kamu bosan. Rumahnya tidak akan pergi dan tetap di sini untukmu selamanya.
Rumahnya akan selalu ada untukmu, menerima semua...
Alvia menatap jenuh ke meja makan, lagi, lagi, dan lagi ia harus memakan masakan adiknya yang tidak enak itu. Bukannya tidak bersyukur, tapi bagaimana bisa Alvia mensyukuri makanan yang rasanya antah berantah buatan sang adik?
"Cepet lo makan," titah Partha. Nagara Partha, adik Alvia yang jarak usianya hanya beda setahun. Sekarang ia duduk di kelas 9 SMP.
"Pasti ga enak lagi," cibir Alvia yang kemudian menyiduk nasi goreng dari wadah di depannya.
"Gue udah belajar masak sama Lembah," sindir Partha.
Siapa Lembah? Apa dia pacarnya Partha? Mengapa Partha selama ini tidak pernah membicarakan itu kepada dirinya?
"Lembah siapa?" tanya Alvia, dengan nada sedikit tegas.
"Masih bocah ingusan udah pacaran," sindir Alvia. Partha yang mendengarnya sedikit jengkel, pasti karena kakaknya itu tidak mau kalah saing dengan dirinya.
"Apaan sih," kesal Partha.
"Minta nomor cewe lo itu. Lo bilang dia jamet, kan? Gue mau liat status dia." Alvia memang kerap menyimpan nomor WhatsApp teman temannya yang jamet dan kalau di chat balasnya setengah abad. Terkadang story temannya yang jamet itu menjadi sarana hiburan tersendiri untuk dirinya.
"Nih." Partha membuka handphonenya dan mengarah pada aplikasi WhatsApp, lalu mencari menekan profil kontak yang bernamakan my love🥺💞. Hal itu membuat Alvia terkekeh geli.
Partha kemudian menyalin nomor telepon Lembah dan mengirimkannya ke kontak kakaknya.
Alvia berdecak sebal ketika mendapat balasan yang tak mengenakkan dari perempuan yang menjadi pacar adiknya itu. "Dih, apaan sih!"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
