Chapter 4 .) Sahabat.

311 17 18
                                    

Hari ini hari dimana seorang gadis bersurai merah dan lingkaran putih ditengah surainya dan tanda silang hitam ditengah lingkaran putih itu, sambil berjalan menuju kamar baru yang kemarin ia beli dari seorang karyawan nyonya WHO. Dengan segera, ia langsung mengemasi rumah barunya tanpa menunggu lama. Di mulai dengan tiga kamar tidur, dapur, ruang makan, ruang tamu, hingga teras, dan garasi. Dengan hasil uangnya sendiri, gadis itu bisa membeli motor yang mirip seperti motor balap.
Setelah tujuh jam beres beres, ia sudah merapikan semuanya seperti apa yang diimpikan olehnya dari dulu. Memiliki rumah pribadi dan penghasilan sendiri. Karena kelelahan, Reich memilih untuk tidur di sofa ruang tamu. Tidak peduli dirinya sudah mandi atau belum, intinya sekarang dia hanya ingin istirahat.

TING TONG . . .

Seseorang datang dan menekan tombol dirumah Reich. Reich langsung bangun dari tidurnya dan berjalan menuju pintu. Tidak peduli dirinya yang hanya memakai celana pendek coklat, kaos merah tanpa lengan, dan kardigan hitam yang hanya menggantung di kedua sikunya tanpa menutupi kedua bahu mulusnya.

Kira kira kayak gini.

(Author Nye kagak jago gambar 😶)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Author Nye kagak jago gambar 😶)

Ia pun membuka pintu dengan malas.

"Iyaaa. Siapa ?" tanya Reich sambil mengucek matanya.

Dua orang country cowok langsung memeluk Reich erat. Seorang country dengan surai putih dan matahari merah ditengahnya juga telinga ekor rubah putih, dan yang satunya bersurai hijau putih merah bersusun ke samping dan lambang kerajaan ditengah surai putih. Ya siapa lagi kalau bukan Japan dan Ita.

"Huhuhu Nazy chan. Watashi sangat merindukanmu. Kenapa lu nggak ngabarin kita kalau lu selamat waktu itu ? " ucap Japan ( Empire ) menangis haru sambil memeluk erat tubuh Reich.

"Benar toh kata si Japan. Kite kira lu dah mati ditangan anak Dajjal ( USSR ) itu. " Ita ( Italia Empire ) memeluk Reich bersama dengan Japan.

Reich hanya bingung dengan kelakuan dua orang yang memeluknya sekarang. Karena ruhnya masih belum utuh sempurna.

"Mmmm, siapa kalian ini ??" Reich sambil menguap.

Japan dan Ita melepaskan pelukannya dari Reich dan menatap gadis itu.

"Gimana sih lu bisa ngelupain kite ? Kite tu geng Axis Power. " Ita sambil nunjukin dirinya sendiri.

"Nazy chan gimana sih ?! Belom lama terpisah udah ngelupain sahabat sendiri. " Japan sambil mengibas ngibaskan ekor rubahnya.

"Axis Power?" Reich sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"YES !!!!!" jawab Japan dan Ita bersamaan.

"Owhh itu kalian ya ? Aduh Japan, Ita. Kalian datang diwaktu istirahat ku. Waktu yang tidak tepat. Ya udah mari masuk dulu. " Reich mempersilakan Japan dan Ita memasuki rumahnya.

The Warm Snow ( Third Reich female X Uni Soviet )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang