Hallo teman2 watty semua. Lama nih ga upload cerita baru. Istirahat n vakum beberapa bulan karena faktor dede bayi, sekarang pengen n mulai lagi menulis.Ini cerita lama yang di buat. Hasil kolaborasi temen di fb, n baru sekarang dipublist. No editing yah, jadi harap dimaklumi kalo ceritanya kurang baik.
Ok deh. Yang berkenan silahkan membaca.
Happy reading guys
Smile.
LABIRIN BERDARAH 2
Malam ini, Yoona pulang sendirian menuju ke rumahnya dengan berjalan kaki. Saat melewati sebuah perempatan, Yoona dihadang 4 pemuda yang tengah mabuk berat.
"Hai cantik. Mau kemana malam-malam begini?" goda salah seorang pemuda yang perlahan mendekati Yoona.
"Maaf, saya mau pulang. Permisi!" Elak Yoona.
"Eits, tunggu dulu. Kenapa buru-buru? mending temenin ita minum." Ucap pemuda yang mengenakan jaket hitam, sembari mencolek lengan Yoona.
Yoona berusaha menghindari setiap sentuhan yang dilakukan ke -4 pemuda mabuk itu. Merasa dirinya dalam bahaya, maka Yoona memutuskan untuk melarikan diri.
Yoona berlari menjauhi ke-4 pemuda itu, namun mereka yang tak ingin kehilangan mangsa, memutuskan untuk mengejar gadis itu. Yoona yang mulai kehabisan tenaga, memutuskan bersembunyi di rumah yang tampak sepi itu. Yoona mulai memasuki pekarangan rumah itu, tiba-tiba terdengar suara ke-4 pemuda itu di belakangnya. Rupannya mereka melihat Yoona masuk ke dalam pekarangan sebuah rumah. Mereka pun menyusul Yoona masuk ke dalam.
Yoona berlari hingga ke bagian belakang pekarangan rumah itu, dia terkejut mendapati ada taman labirin di sana. Yoona bingung harus kemana lagi ia bersembunyi.
"Di sini kau rupanya." Ucap seseorang mengagetkan Yoona yang tengah berfikir.
"Saya mohon, jangan ganggu saya."
"Hahahahahah." Salah satu pemuda tertawa penuh kemenangan sambil mengelap bibirnya yang basah sehabis minum minuman keras.
"Tenang saja, kami hanya ingin mengajakmu bersenang-senang. Bukan begitu teman-teman?"
Mereka berempat mendekati Yoona yang melangkah mundur. Tanpa pikir panjang lagi, Yoona berlari masuk ke dalam taman labirin. Yoona benar-benar kelelahan, tenaganya terkuras habis, sehingga dengan mudah ditangkap ke-4 pemuda itu.
Ke-2 pemuda memegang tangan Yoona, yang satu memegang kakinya, yang terakhir mulai melepaskan satu-persatu pakaian yang menempel di tubuh Yoona.
DOR DOR
Belum tuntas pemuda tadi melucuti pakaian Yoona, pemuda itu ambruk di samping tubuh Yoona. Tertembak di bagian belakan kepalanya. Temannya yang lain kaget melihat temannya tewas seketika. Mereka melepaskan pegangannya dari tangan dan kaki Yoona, dan itu dimanfaatkan Yoona untuk menjauhi mereka.
"Hei! Siapa itu? keluar Kau!" Tantang salah satu diantara ke-3 pemuda itu.
Seseorang yang dimaksud berdiri tak jauh dari mereka. Mereka melihat sosok hitam itu menatap mereka tajam.
"Hei! Berani sekali kau merusak kesenangan kami. Mau cari mati? hah!" gertak pemuda yang lain.
"Yang akan mati itu kalian." balas seseorang di balik kegelapan.
"Apa kau bilang? Kalau begitu kemarilah, kami akan menghabisimu." Tantang pemuda yang merasa kesal melihat seseorang di sana menganggap remeh mereka.
Tanpa mereka sadari seseorang itu melesat cepat menghampiri mereka. Mereka kaget ada seorang gadis dihadapan mereka saat ini. Tanpa pikir panjang mereka menyerang gadis itu bersamaan. Tapi, gadis itu tak mudah dikalahkan. Dengan gerakan yang gesit, ia mampu menangkis semua semua serangan yang diberikan ke-3 pemuda itu.
Salah satu pemuda mengeluarkan sebilah pisau dari dalam saku celananya. Melihat gadis itu sibuk melawan ke-2 temannya, pemuda itu mengambil kesempatan untuk melukai gadis itu dan ternyata berhasil. Lengan sang gadis terluka terkena sayatan pisau milik pemuda yang menyerangnya dari belakang. Tapi itu tak cukup mampu mengalahkan gadis dengan tatapan haus membunuh.
Gadis itu lalu mengeluarkan pistol yang terselip di belakang pinggangnya dan menembakan ke pemuda yang melukai tangannya itu. seketika pemuda itu tewas tertembak. Ke-2 temannya yang lain merasakan kalau nyawa mereka terancam, maka mereka pun memutuskan untuk pergi saja dari taman labirin itu.
Rupanya gadis itu tak ingin berbaik hati pada mereka. Saat mereka berlari, gadis itu menembaki kepala mereka dari belakang satu persatu. Ke-2 pemuda yang tersisa akhirnya tewas mengenaskan sama seperti yang lain.
Tubuh Yoona gemetaran melihat kejadian tragis di depannya. Seorang gadis mampu menghabisi ke-4 pemuda seorang diri. Perlahan gadis itu mendekati Yoona yang ketakutan.
"To-tolong. Jangan bunuh saya, kak." Pinta Yoona yang berlinang air mata.
Gadis itu tersenyum, tatapan matanya yang tajam berubah sendu dan hangat. Gadis itu berjongkok dihadapan Yoona.
"Kamu ga apa-apakan?" tanya gadis itu.
"Ga apa-apa, kak. Makasih yah."
Gadis itu masih tersenyum. "Sebaiknya kamu pulang." Ucap gadis itu. lalu berdiri dan hendak pergi meninggalkan Yoona.
"Kak, siapa namamu?" tanya Yoona sebelum gadis itu pergi menjauh.
"Yang tadi Kiyu. Aku Mauri. Mauri Kiyu. Selamat tinggal." Gadis itu pun menghilang begitu saja.
Yoona pun berusaha bangun dengan sisa-sisa tenaganya, kemudian ia pergi dari labirin dan rumah ini, serta mengucap janji takkan kembali kerumah ini lagi selamanya.
Tamat
KAMU SEDANG MEMBACA
DARK STORY
Storie breviINI ADALAH KUMPULAN CERPEN, FLASH FICTION ATAU FIKSI MINI. Isinya berbagai macam kisah kehidupan dan berbagai genre yang saya buat. Diharapkan sahabat dunia jingga sudi mampir ke lapak saya ini, bersedia menambahkan cerita saya ke dalam perpustakaa...