Hari Minggu yang diawali dengan pagi hari yang cerah membuat orang-orang yang libur dari sekolah ataupun pekerjaan akan menikmati pagi hari dengan berolahraga ringan ataupun beristirahat.
Namun di kamar yang berwarna hijau dan putih itu pemiliknya masih belum bangun dan malah menyamankan tidurnya dalam selimut hingga satu orang dari dua orang yang tertidur itu terbangun mengerjapkan matanya menyesuaikan matanya dari cahaya matahari.
Ya, laki-laki itu adalah Christopher yang dimana semalam tidur di kamar bersama Nikko si pemilik kamar ini. Pemuda tampan itu melihat jam dinding yang menunjukkan pukul delapan pagi.
Ia menoleh ke samping dimana Nikko masih tertidur pulas dengan boneka kelinci putih yang ada di pelukannya. Pemuda bergigi gingsul itu tersenyum lembut melihat betapa pulasnya tidur si kecil yang terlihat seperti bayi.
Pemuda tampan bersurai hitam dan putih itu menoel-noel pipi bakpao itu dengan jari panjangnya yang lentik membuat si kecil mengerang tak ingin diganggu menyembunyikan wajahnya ke bonekanya yang membuat Chris tersenyum gemas pada anak itu.
Melihat tingkah Nikko yang semakin menggemaskan Chris langsung memeluknya dengan erat namun tidak membuat anak itu merasa sesak dengan pelukannya.
Chris menciuminya dengan bertubi-tubi melampiaskan rasa gemasnya hingga membuat Nikko merengek merasa tidurnya terganggu oleh pemuda itu.
"Ungg jangan ganggu Io hiks" Rengekan itu berakhir dengan tangisan yang membuat Chris kelabakan begitu melihat calon adik tirinya yang mulai menangis.
"Sttt baby jangan nangis ini udah pagi lhoo nanti ada orang jahat culik baby" Ucap Chris lembut mencoba untuk menghentikan tangisan si kecil.
Bukannya berhenti di kecil malah semakin menangis yang membuat Chris semakin kelabakan langsung menggendong si kecil lalu menimangnya ke kanan-kiri seperti bayi dengan pelan.
Setelah tenang beberapa menit ditimang oleh Chris Nikko memainkan telinga pemuda itu dengan matanya yang menatapnya dengan tatapan polosnya yang membuat Chris benar-benar gemas dengannya.
"Saatnya kita mandi baby. Yang lain udah nunggu kita dibawah" Ujar Chris lembut yang dijawab dengan anggukan kepala oleh si kecil.
Chris langsung membawa Nikko yang ada di gendongannya ke kamar mandi untuk mandi bersama tak lupa dengan satu bathrobe dan satu handuk yang pastinya ukurannya berbeda karena semalam Katherine sudah menyiapkannya.
Chris mendudukkan Nikko di wastafel sementara dirinya mulai berjalan ke arah bathub dimana bathub itu hanya muat untuk Nikko saja. Ia langsung mengisi air panas dan air dingin bersamaan ketika menghidupkan keran air itu.
Setelah memastikan suhu airnya sudah hangat Chris berjalan ke arah Nikko dan menurunkannya dari wastafel dan mulai membuka seluruh pakaian anak itu dan memasukkannya kedalam bathub itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Lovely Baby Brother
Teen FictionMarlow Nikko Dunn, anak laki-laki yang begitu polos, pemalu, manja dan juga cengeng hanya bisa merasakan kasih sayang seorang ibu sampai akhirnya ibunya menikah lagi dengan seorang duda beranak 4. Ia bisa merasakan kasih sayang seorang ayah dan para...