Kini keluarga kecil Silva dan Dunn telah sampai di sebuah restoran mewah bintang lima dimana restoran itu bisa dimasuki jika mereka sudah melakukan reservasi atau booking disana barulah mereka bisa masuk untuk makan.
Para pelayan restoran yang melihat calon keluarga kecil itu langsung membukakan pintu kaca itu lalu membawa mereka ke resepsionis restoran mewah itu.
"Atas nama Jasper Fabian Silva" Ujar Fabian datar kepada wanita resepsionis itu.
"Ada di lantai lima ruang VVIP tuan Silva" jawab si wanita resepsionis itu dengan sopan.
Pria itu mengangguk sekilas lalu berjalan yang diikuti oleh Katherine dan anak-anak mereka kecuali Nikko yang masih tertidur pulas menuju ke lantai lima dimana ruang VVIP yang sudah dibooking oleh Fabian itu berada.
Mereka langsung masuk ke ruang VVIP itu lalu duduk di meja yang sudah dipesan oleh Fabian sebelumnya.
Seorang pelayan pria datang ke meja mereka lalu memberikan buku menu kepada Fabian, Katherine, dan Amon sementara Harvey, Alistair, dan Christopher memutuskan untuk meminjam buku menu itu dari kakak mereka nanti.
Mereka langsung memesan makanan dengan dimana Katherine menggendong bayi besar itu yang masih tertidur pulas di gendongannya membuat sang ibu memesan makanan kesukaan sang bayi besar.
Katherine menoel-noel pipi tembam Nikko dengan lembut dan benar saja mata bulat itu perlahan terbuka dengan wajahnya yang masih mengantuk karena merasa sedikit terganggu dengan sentuhan lembut dari jari sang ibu lalu menduselkan wajahnya ke ceruk leher Katherine.
Mata bulatnya mengerjap-ngerjap menyesuaikan cahaya yang masuk ke retina matanya lalu menguap dan ingin mengucek matanya kalau tidak dihentikan langsung oleh Katherine.
"No baby. Jangan dikucek matanya nanti mata Ikko sakit" Katherine dengan lembut mengusap mata bulat itu membuat Nikko hanya diam saja dan melihat calon ayah dan kakak barunya yang menatapnya dengan gemas.
"Ungg mau sama kak Uno" Sontak saja Christoper langsung mengambil alih gendongannya dari Katherine dan tersenyum penuh kemenangan pada ayah dan kakaknya yang membuat keempat laki-laki lainnya hanya bisa menggeram kesal melihat tingkahnya yang terlihat begitu songong.
Bahkan rasanya Fabian ingin melempar putranya ke kandang harimau peliharaannya agar tidak bertingkah seperti itu.
Sementara Amon sudah merencanakan untuk melakukan boxing yang dimana ia tak akan menahan diri melihat adiknya yang bertingkah seperti itu padanya nanti di rumah.
Nikko menduselkan wajahnya ke dada bidang Christoper dan hampir tertidur kembali jika saja makanan tidak segera datang dan sudah ada di atas meja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Lovely Baby Brother
Teen FictionMarlow Nikko Dunn, anak laki-laki yang begitu polos, pemalu, manja dan juga cengeng hanya bisa merasakan kasih sayang seorang ibu sampai akhirnya ibunya menikah lagi dengan seorang duda beranak 4. Ia bisa merasakan kasih sayang seorang ayah dan para...