Kini Fabian dan anak-anaknya, Katherine dan Nikko duduk santai di ruang keluarga menikmati hari Minggu mereka di rumah sederhana milik Katherine.
Katherine yang merasa kalau ini adalah waktu luang langsung menoleh ke arah calon suaminya yang sedang menatap tab miliknya melihat perkembangan perusahaannya.
Fabian yang merasa ditatap seseorang langsung menoleh ke arah orang itu yang dimana itu adalah calon istrinya membuat pria itu menatap wanita itu dengan tatapan lembut.
"Ada apa Ella?" Tanya Fabian dengan lembut.
Katherine tersenyum lalu memeluk Fabian yang tentu saja pelukannya dibalas oleh pria itu dengan sedikit erat oleh Fabian.
"Karena hari ini adalah waktu luang bagaimana kalau kita fitting pakaian pernikahan kita?" Katherine bertanya meminta pendapat kepada calon suaminya dengan lembut namun hati-hati.
Fabian melihat jam dinding yang menunjukkan pukul sembilan pagi dan melihat anak-anak mereka yang sibuk sendiri membuatnya memutuskan untuk menyetujuinya.
"Baiklah kita akan pergi sekarang" Jawab Fabian dengan lembut.
Katherine yang mendengar itu tersenyum lembut lalu meminta anak-anak untuk bersiap-siap. Ketiga laki-laki dan satu anak laki-laki langsung mengambil keperluan mereka sebelum pergi.
Mereka langsung pergi menggunakan mobil mereka yang dimana mobil pertama diisi oleh Fabian, Katherine, Christopher dan Nikko sementara mobil kedua diisi oleh Amon, Alistair, dan Harvey.
Kedua mobil itu langsung melesat menuju ke butik yang dimana sebelumnya mereka berdua sempat melakukan janji temu dengan si pemilik butik sekaligus desainer gaun itu.
Dan kini dua mobil sport mahal itu telah sampai di sebuah butik yang terlihat begitu mewah dengan desain vintage itu. Begitu para calon keluarga itu turun dari mobil sontak mereka menjadi pusat perhatian karena ketampanan dan kecantikan yang dimiliki oleh mereka.
"Kyaa itu tuan Silva"
"Ada tuan Amon juga kyaa"
"Wahh dia nyonya Dunn bukan? Cantiknya"
"Kyaa ada Christopher Silva juga"
"Yang ada di gendongan Christopher itu siapa?"
Mereka yang mendengar suara-suara itu hanya acuh tak acuh lalu langsung masuk ke dalam butik itu yang ternyata sudah ditunggu oleh pemilik butik itu.
Cling
Bunyi lonceng di pintu masuk dari kaca membuat para pelayan toko dan pelanggan langsung mengalihkan perhatian mereka yang awalnya pada urusan mereka masing-masing ke mereka yang dimana berita mengenai pernikahan Fabian dan Katherine telah tersebar.
Walaupun Katherine belum resmi menjadi nyonya Silva, banyak wanita yang patah hati karena Fabian akan menikah lagi mengingat pria itu merupakan pria idaman bagi para wanita.
"Nyonya Dunn tuan Silva selamat datang nyonya Helen sudah menunggu kalian" Ucap seorang wanita yang usianya kisaran tiga puluhan itu.
Keluarga kecil itu langsung ikut wanita muda yang merupakan asisten nyonya Helen tanpa banyak bicara kecuali Nikko yang digendong oleh Amon celingak-celinguk melihat pemandangan yang ada didepan matanya dengan penasaran.
Mereka langsung masuk ke ruang VIP dimana ruangan itu hanya orang yang mampu membayar harga yang mahal dan melakukan pertemuan dengan sang desainer terkenal perfeksionis itu mengingat desainer tua itu sedikit selektif memilih pelanggan kelas atas itu.
Tok tok tok
"Nyonya Helen tuan Silva dan nyonya Dunn sudah datang nyonya" Ucap wanita itu dengan sopan setelah mengetuk pintu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Lovely Baby Brother
Teen FictionMarlow Nikko Dunn, anak laki-laki yang begitu polos, pemalu, manja dan juga cengeng hanya bisa merasakan kasih sayang seorang ibu sampai akhirnya ibunya menikah lagi dengan seorang duda beranak 4. Ia bisa merasakan kasih sayang seorang ayah dan para...