Human Eksperiment Season 6

Memeluk kematian

¤~•¤~•¤~•¤~•¤~•¤~•¤~•¤~•¤~•¤~•¤~•¤~•¤

¤~•¤~•¤~•Happy reading•~¤•~¤•~¤

¤~•¤~•¤~•¤~•¤~•¤~•¤~•¤~•¤~•¤~•¤~•¤~¤

Gempa menatap jendela yang kosong, saat ini tidak ada yang menjaganya. Taufan pergi untuk konsultasi pada dokter, Hali dan Ais mencari keberadaan Blaze.

Gempa turun dan ia mengambil gunting yang ada di meja.

'Blaze sudah pergi'

'Kau gagal'

'Kenapa kau tidak mati saja'

Suara-suara itu terus mengganggunya sampai lah ia dengan nekat menancapkan gunting itu Ke lehernya, sebelum parah mereka Taufan dan dlkter kembali ke ruangan Gempa dan betapa terkejutnya mereka berdua dengan Gempa yang mau bunuh diri.

"GEMPA!" teriak Taufan.

Taufan dengan cepat menjauhkan gunting itu dari Gempa, Gempa hanya diam menatap gunting yang ada di tangan Taufan.

¤~•¤~•¤~•Di tempat lain•~¤•~¤•~¤

Blaze lagi dan lagi di siksa, sekarang lebih buruk. Ia ditenggelamkan kedalam kolam, segala teriakkan dan ucapan untuk membuat Kaizo berhenti tidak mempan.

'AKU HANYA INGIN MATI SESULIT ITUKAH!' batinnya.
.

.

.

¤~•¤~•¤~•Di sisi duo fotosintesis•~¤•~¤•~¤

Sekarang mereka telah tiba di bandara Singapura.

Sebelum mengenal negara itu, Thorn memutuskan untuk memesan apartement secara online.

"Solar bangun!" pinta Thorn.

Solar tengah tertidur sambil berdiri dan bersender di bahu Thorn.

"Ngh, Kak Gem?" ia mengucek-ucek matanya karena ngantuk.

'Hah, dia selalu saja nyebut nama itu'

¤~•¤~•¤~•Di Indonesia•~¤•~¤•~¤

Manik Ruby itu berlari kencang melewati koridor-koridor rumah sakit mengabaikan tatapan orang-orang yang menatapnya heran.

"Ada apa dengannya?"

"Kudengar saudaranya mau bunuh diri"

Bisik orang-orang di setiap koridor.

//BRAKK//

"GEMPA! ha..ha..ha." manik Ruby itu mengambil nafas panjang.

Bayangkan saja ia berlari sejauh 50 km. Ia terlalu khawatir sehingga ia sama sekali tak menyadari bahwa dirinya tak memakai alas kaki.

"Gempa baik-baik saja sekarang, tenanglah Hali," ucap Taufan yang berada dalam ruangan itu menemani manik Gold yang tengah terlelap.

"Syukurlah."

"Hei Hali apa kita hanya pembawa kenangan buruk saja?"

¤~•¤~•¤~•Di sisi lain•~¤•~¤•~¤

Lagi, manik Jingga itu kembali di siksa.

Usai di tenggelamkan di kolam sekarang dirinya di benturkan ke tepi kolam.