O9

3 0 0
                                    

Kamar yang sunyi, gadis berambut blonde dengan mata biru ini hanyut dalam lamunannya. Pikiran Kansa terus diganggu oleh gerombolan serba hitam dengan pin mawar merah terus melayang di benaknya. Keberadaan mereka tak henti-henti menghantuinya.

"Non, ini makanannya,"

Ia tak menjawab.

"Non?"

"Nona??"

"Eh" Ia baru sadar, Bi Rala memasuki kamarnya sambil membawa semangkuk oatmeal.

"Nona? Maaf sebelumnya, kenapa Nona melamun? Bibi sudah memanggil berkali-kali, khawatir Nona tidak mendengar," lirih Bi Rala dengan penuh kehati-hatian, takut menyentuh urusan pribadi Nona-nya.

Saat itu, Kansa baru sadar, Bi Rala ini setia melayani Keluarga Keith selama lebih dari 20 tahun. Mungkin Bi Rala tahu lebih banyak tentang gerombolan misterius itu.

"Bi, bibi tahu gerombolan serba hitam yang pake pin merah di dada kanannya?" tanya Kansa

Deg!

Raut wajah Bi Rala membeku, ekspresinya tiba-tiba terpancar. Setelah Kansa mengucapkan kata-kata itu, yang ada cuma keheningan mencekam. Bi Rala terpaku dalam kebisuan yang mendalam, tak ada sepatah kata pun yang keluar dari bibirnya.

"N-non... bibi tahu, sangat tahu.." lirih Bi Rala gemetaran.

Kansa turun dari kasur, menggenggam erat tangan bi Rala. "Kansa mohon, jelasin ke Kansa semua yang bibi tau,"

Bi Rala menggeleng. "Tidak Non, ini terlalu berbahaya untuk Nona. Saya takut Nona kenapa-napa."

Kansa menggigit ujung bibirnya pelan, sebenarnya kenapa sampai bi Rala gemetaran seperti ini, mana Kansa juga tiba-tiba gugup.

"Gak pa-pa bi, Kansa bisa jaga diri kok. Bibi tenang aja,"

Bi Rala menarik nafas lalu menjelaskan.

"Gerombolan yang Nona ceritakan itu bernama Padepokan Mawar Merah.
Mereka terkenal dengan kecepatannya dan pin mawar di dada kanan. Mawar Merah punya pemimpin yang mampu mengalahkan 20 orang dalam sekali serangan, dan serangan itu hanya dimiliki sang pemimpin."

Bi Rala mengambil nafas dalam, ini cukup panjang. "Serangan itu bernama jurus mawar seribu."

Kansa menyimak setiap kata dari mulut bi Rala.

"Mawar Merah bekerja untuk seseorang dan mereka dibayar untuk apapun, tapi—Mawar Merah ini juga berbahaya karena mereka bisa membunuh siapapun sesuai perintah kliennya."

Penjelasan tentang Mawar Merah dari bi Rala membuat Kansa paham.
"Padepokan Mawar Merah.. "

"Kenapa bi Rala tau semuanya tentang itu? Bibi tau sesuatu?" tanya Kansa sekali lagi.

Anggukan bi Rala sudah menjadi jawaban bagi Kansava. "Bibi pernah hampir menjadi target pembunuhan mereka Non,"

Kansa menutup mulutnya, ia sangat tekejut. Setau Kansa bi Rala ini anti dengan masalah-masalah dan tidak ada orang yang membencinya. Tapi, kenapa bisa?

Apa se-berbahaya itu Mawar Merah?

"Kenapa bibi sampai jadi target pembunuhan mereka?" tanyaku hati-hati.

Bi rala kembali mengingat momen menyedihkan itu, "Bibi juga tidak tau Non, tapi yang pasti klien mereka membenci bibi sampai ingin bibi tiada."

"Tapi... bibi sampe sekarang masi hidup, brarti..

"Iya Nona, pemimpin mereka tahu ada yang tidak beres dengan kliennya maka dari itu mereka tidak jadi membunuh bibi, karena pada dasarnya Mawar Merah hanya membunuh orang jahat."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 04, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Silent and Lost Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang