✨Final warn✨

104 6 47
                                    

Hai halo selamat datang kembali AYA harap kalian ngak bosen nunggu updatean maaf kemarin ngak update sama sekali ueueue cukup sibuk sebelum siapin lebaran, eh btw Minal Aidin wal Faizin mohon maaf lahir batin teruntuk para readers tercinta hehe!

Gubrak!

AYA: AH ELAH AYA KENAPA DITENDANG WOI?! Santai dikit ngapa? Ini baru hari pertama lebaran lho!

Bodo amat pokoknya mulai sekarang saya ambil alih kenalin saya Aru Arkhan pemilik akun ini sekaligus akun utama AruWriters135 semoga kalian masih tetap senang membaca buku ngak berkualitas saya ini meskipun banyak siders tapi yah gapapalah yang penting bukunya dinotice, saya rada males sebenarnya buat ngetik terus nuangin ide didunia Oren ini tapi demi kepentingan ekhm jadi saya hantam saja semuanya.g saya kadang bisa random setiap saat tolong rantai atau kandangin kalau saya udah mulai gila ygy okeh ckptw.g

***

Dust berteleportasi dan dalam sekejap sudah berada di judgement hall ia memilih duduk bersandar pada salah satu tiang sembari menunggu Frisk datang kesana sedangkan disisi lain (Name) masih tetap berada ditempat yang sama meratapi semua kejadian yang telah berlalu tanpa bisa berbuat apa-apa dan tenggelam dalam rasa frustasi berkepanjangan. "Sial... Sial... Sial... Sial...! Kenapa harus jadi seperti ini? Tidak adakah hal yang bisa kulakukan? Setidaknya untuk memperbaiki sedikit hal? Ah siapa yang kubohongi padahal aku tahu jika akan berakhir sia-sia dan terlebih sudah tidak ada lagi yang tersisa disini bukan?" (Name) tersenyum ketir sambil mengusap air matanya. "Dan hal terbodoh yang pernah kukatakan adalah kenapa aku mengatakan jika aku membencinya haha..."

"Jika saja aku lebih paham dan bisa mendukungnya dengan benar apa mungkin hal ini tidak akan terjadi?" (Name) kembali bermonolog sendiri berusaha menepis semua rasa kesepiannya karena sudah tidak lagi ada orang yang bisa ia ajak bicara, "Andaikan aku tidak acuh pada semua Reset ini mungkin aku masih bisa melakukan sesuatu...? Tapi aku tidak memiliki kekuatan semacam itu..." (Name) memijit pangkal hidungnya dan terus berusaha berpikir. Cukup lama terus berpikir akhirnya (Name) sampai pada satu kesimpulan yang sebenarnya bisa saja benar atau salah, (Name) memegang dagunya berpose seperti sedang berusaha memecahkan sesuatu.

"Nah itu dia!" Gadis tersebut langsung berdiri dengan semangat sepertinya ia sudah tahu apa yang harus dilakukan segera saja ia berlari sekuat tenaga menuju tempat itu. Tempat dimana semua penghakiman dilakukan yaitu new home bagian judgement hall yang dekat dengan ruang singgasana, "Kuharap hal yang kulakukan kali ini bisa membuat sedikit perubahan!" (Name) melewati waterfall dan hotland berusaha secepat mungkin menuju judgement hall karena merasakan sedikit firasat buruk tentang hal yang akan terjadi disana.

Tap... Tap...

Setelah cukup lama akhirnya gadis itu sampai didepan pintu masuk judgement hall dengan nafas yang tersengal-sengal, dia mengintip sedikit dari pintu dan mendapati Dust sedang berbicara dengan Frisk namun pembicaraan itu tidak berlangsung lama karena Frisk mengayunkan pisaunya berusaha menebas untung saja Dust bisa menghindarinya dengan mudah, "Heh? Sayang sekali aku lebih kuat darimu sekarang." Dengan kemampuan magic yang dimiliki setiap monster maka Dust menciptakan tulang-tulang yang cukup tajam(?) Dan langsung menyerang balik anak tersebut menggunakan tulang-tulang tadi.

***

"Yang benar saja apa ini sebuah candaan?" (Name) keringat dingin melihat pertarungan mereka berdua yang berusaha saling membunuh satu sama lain tanpa ada belas kasihan sedikit pun, "Jika begini aku tidak bisa menyelinap..." Gumamnya menggigit bibir bawahnya hingga berdarah karena ingin mencari kesempatan untuk menghentikan pertarungan itu.

✓[𝐀𝐝𝐨𝐫𝐞 𝐘𝐨𝐮] 𝐃𝐮𝐬𝐭!𝐒𝐚𝐧𝐬 𝐱 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐞𝐫Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang