SHADOW [HYUCKREN DONGREN HAEREN BxB]

1

Cahaya lampu yang terus menyoroti wajahnya dan suara-suara yang terus mengelu-elukan namanya, semua itu sudah biasa bagi bintang terkenal dengan nama panggung Lee Haechan tersebut. Bahkan saat layar menunjukan dirinya sebagai pemenang pada tangga musik minggu ini pria itu tidak merasa kaget, dia hanya pura-pura menunjukan wajah seakan-akan tidak menyangka lagunya berada di peringkat nomor 1.

Semua penggemarnya berteriak nyaring merayakan kemenangan idola mereka tersebut, dan Haechan pun mulai mengucapkan pidato pendek setelah menerima piala pertamanya itu. Dia bisa merasakan rasa iri dan cemburu dari rekan-rekan sesama idola yang kini sedang berdiri di belakangnya, menunggu dia selesai berpidato.

Hal yang seperti ini sudah sangat sering Haechan alami, tapi ini pertama kalinya dia berdiri sendirian di atas panggung, tanpa rekan satu grupnya. Seminggu lalu pria itu memang baru melakukan debut solonya setelah empat tahun lamanya berada di industri musik KPop, seperti harapannya dan juga prediksi tim manajemennya, debut solonya ini sukses besar.

Albumnya terjual ratusan ribu kopi dan lagu-laginya memuncaki hampir semua tangga lagu nasional maupun internasional, bahkan anak-anak dan para lansia ikut menyanyikan lagu miliknya itu. Kemenangan besar bagi pria dengan nama asli Lee Donghyuck itu.

Lee Donghyuck atau yang biasa dikenal nama Haechan adalah anggota dari boygroup yang saat ini sedang berada pada puncak kejayaan mereka, NCT, dan pria itu bisa dibilang adalah anggota paling popular, membuatnya mendapat kesempatan untuk melakukan debut solo lebih dulu dibanding yang lain.

Saat ini pria itu adalah bintang besar di Korea Selatan, sesuai dengan nama panggungnya yang memiliki arti 'fullsun' dia bersinar paling terang di industri itu.

Tapi dengan keberadaan sinar itu, pastinya akan muncul sebuah bayangan, bayangan yang jika ditemukan akan membuat orang-orang fokus pada kegelapan itu dan melupakan cahaya yang masih bersinar terang.

Jika ingin membahas bayangan, Renjun pasti akan mengatakan bahwa dirinya lah bayangan itu, bayangan yang bisa saja membuat orang-orang berpaling dari sinar yang dipancarkan oleh Haechan.

Dan kini pria itu tengah diam di area parkir apartemennya sambil memainkan ponselnya, lebih tepatnya memberikan tanda suka di semua postingan mengenai kemenangan Haechan malam ini. Tubuh mungilnya bisa dibilang tenggelam dalam pakaian yang dia pakai, sweater bulu berwarna krem yang terlihat besar menempel di tubuhnya, dengan sebuah syal melingkari lehernya, sedikit menutupi wajahnya, dan sebuah topi kupluk berwarna coklat di kepalanya.

Di sampingnya ada sebuah tas jinjing dan serangkai bunga yang dia letakkan di lantai area parkir itu, tubuhnya pun disenderkan karena dia harus menunggu lama sampai orang yang dia tunggu datang.

Setelah lama menunggu akhirnya sebuah mobil berhenti di dekatnya, sedikit membunyikan klakson untuk memberitahu pria itu bahwa itu memang orang yang dia tunggu.

Tanpa menunggu lama Renjun langsung mengantongi ponselnya dan mengambil barang bawaannya dari lantai, lalu buru-buru membuka pintu penumpang di depan, tidak ingin sampai ada orang yang melihatnya masuk ke mobil itu.

"Kau menunggu lama?" tanya pria yang duduk di kursi pengemudi sambil menurunkan masker yang memang menutupi seluruh wajah bagian bawahnya.

Renjun menggeleng sambil tersenyum, "Tidak, aku juga baru turun," bohongnya, tidak ingin membuat pria itu khawatir.

Namun pria itu lebih dulu meraih tangannya dan merasakan tangan itu, "Ini cukup dingin, kau pasti sudah lama di sana," tebKnya sambil menggenggam erat tangan itu, "maafkan aku, aku harus pulang dulu untuk mengganti mobilku," ujarnya penuh sesal.

"Tidak, tidak masalah untukku," Renjun mencoba mengeluarkan senyuman termanisnya, "lebih baik kita pergi sekarang sebelum ada yang melihat," pintanya.

Pria yang berada di kursi mengemudi itu pun mengangguk lalu mulai melajukan mobilnya dengan satu tangan yang masih menggenggam erat tangan Renjun.