👑03👑

1.8K 175 4
                                    

Yo! Gaes, apa kabar?
Maap ya, gantungnya kelamaan. Oh iya, gue ngerombak dikit ini cerita, ada perubahan di part 02, kalo berkenan silahkan baca ulang. Maaf sebelumnya🙏🏻
Kalo baca ya harus sama vote dong! Gue gibeg lu pada kalo kaga vote!

Happy reading, readers gue yang gue sayang...

Alzeval, atau tepatnya jiwa Alzeval Adibrata yang masuk dalam raga Alzeval Jeager, tersentak dari tidurnya. Di tatapnya sekeliling. Dia sudah kembali di kamarnya, kamar Alzeval J.

"Tubuh gue.. gak mungkin, gak mungkin ayah sekejam itu sama gue.." monolognya, tapi mau seberapapun kuatnya dia menyangkal, itu semua bakal kejadian. Karena ayahnya emang segila itu. Setelah mendapat beberapa ingatan dari Alzeval Jeager, dia tiba-tiba terlempar dan kembali ke kamar terakhir dia tertidur.

"Alzeval Jeager Ackerman, 16 tahun, bodoh, lemah, cengeng, gak dianggep alias kesaing sama Viona, gak punya semangat hidup, nolep" ucapnya setelah mengingat masa lalu Alzeeval.

"Hey, Zeval. Kamu jangan mengolok-olok aku ya! Toh, raga itu milikmu sekarang dan kamu harus menjaganya. Karena hanya itu kesempatan kamu untuk tetap hidup" Alzeval Jeager muncul begitu saja di hadapan Zeval.

"Lo! Bisa gitu? Kayak roh gentayangan gitu?" Bingungnya.

"Ya, ini yang aku maksud nyaman dan menyenangkan. Aku bisa lakuin apapun dan muncul dimanapun" Alzeval duduk di lantai.

"Dengan seperti ini, aku juga bisa awasin kamu, dan raga kamu tentunya. Tapi kalo kamu kelamaan, mungkin raga kamu yang sebenernya bisa membusuk, haha" Alzeval tertawa.

"Terus gue kudu gimana, sialan?! Lagian Lo kenapa sih segala narik gue ke kehidupan Lo yang suram gini?"

"Suram? Kamu gak sadar kalo hidup kamu juga suram? Bahkan ayah kamu aja lebih kejam. Udah intinya, kalau kamu mau nemuin raga kamu, dia ada di bawah lantai di ruangan bawah tanah rumah kamu. Itu aja yang aku tau, sampai jumpa" Alzeval Jeager menghilang. Meninggalkan Zeval yang masih termenung.

"Setan gila, mana freak lagi. Gak nyambung lah" sungutnya.

Sungguh sampai sekarang Al atau Zeval masih bingung. Tapi, dia udah dapet beberapa petunjuk, jadi dia sedikit paham sama keadaan yang terjadi.

Jiwanya yang tiba-tiba nyasar ke raga Alzeval Jeager. Dan Alzeval Jeager yang udah mati karena bunuh diri. Dan, dia punya tugas, harus nemuin raganya kalo mau balik. Kalo gak ketemu, dalam artian dia mau gak mau kudu mati atau menetap di tubuh bocah 16 tahun itu.

"Dan sekarang, gue harus pergi dari sini buat nyari raga gue yang sebenernya sebelum membusuk" gumamnya.

Tapi kalo di pikir-pikir, dia harus pergi kemana? Sedangkan sekarang saja dia tidak tau di mana.

--🐆--

Zeval menatap langit-langit di kamarnya atau kamar milik Alzeval. Setelah mendapat sekelebat memori milik pemilik tubuh yang sebenarnya, dia tidak percaya kalau Alzeval mengalami itu di kehidupannya dulu.

Di acuhkan, mendapat kekerasan dari keluarganya sendiri, di bully oleh teman-temannya sedangkan saudaranya hanya diam menonton. Atau sesekali malah turut membullynya.

"Miris.. miris.. Lo laki lemah banget" gumamnya sambil menunjuk dadanya sendiri.

"Lo gak marah atau punya keinginan buat bales ke mereka, padahal Lo kesiksa kayak gini" monolognya.

"Aku gak ada nyali buat lawan mereka" tiba-tiba saja, Alzeval duduk di sebelah Zeval yang terbaring telentang.

"Setan ya Lo!, lain kali kalo mau muncul jangan tiba-tiba. Gue kaget" kata Zeval.

ALZEVAL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang