1.5 - baikan [it's you]

177 11 0
                                    

1732 + 1066 word, nuhun mianhe kalau kata-kata atau apapun itu kerasa aneh, ini tulisan setahun yang lalu + males revisi [nyengir]

1732 + 1066 word, nuhun mianhe kalau kata-kata atau apapun itu kerasa aneh, ini tulisan setahun yang lalu + males revisi [nyengir]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

seminggu berlalu.

setelah tragedi dirinya terbaring di rumah sakit selama semalam, Hyunsuk sama sekali tak menampakkan dirinya. seolah mati rasa, tak ada semangat hidup sama sekali.

dalam kamar pun, ketika dua saudaranya memasuki ruang, ia akan menutup seluruh tubuhnya dengan selimut. tak memperdulikan semua yang dilakukan oleh dua saudaranya.

bahkan, hingga Yedam menangis pun, Hyunsuk masih tetap tak menghiraukannya.

selama seminggu, Hyunsuk sama sekali tak memegang ponselnya. membiarkan semua pesan dan panggilan dari semua kontaknya.

seminggu ini juga, Hyunsuk absen. setiap kali Jihoon menjemputnya, entah menjemput untuk ke sekolah bersama, ataupun ingin mengajaknya keluar, Hyunsuk akan menyuruh salah satu penghuni panti-selain Mashiho dan Yedam-untuk memberitahukan kepada Jihoon bahwa ia sedang tak ingin bertemu.

namun kali ini, Jihoon tak akan diam. dengan lancang ia memasuki kamar Hyunsuk. memaksakan untuk bertemu dengan sang pujaan hati. "Hyunsuk."

tubuh dibalik selimut itu menegang. Hyunsuk tak percaya Jihoon akan melakukannya.

"Hyunsuk, lo denger gue kan?"

hati Hyunsuk berdenyut sakit. dialeknya berubah. Jihoonnya-ah, masih bolehkah ia menyebut begitu?

"gue tau, lo ga tidur." dengan suara lemah, Jihoon berucap. berharap kesayangannya ini mau mendengarkannya.

perlahan tapi pasti. tangan besar dengan jemari panjang itu mengelus lembut punggung yang terbalut selimut. memberikan afeksi nyaman disana.

Hyunsuk benar-benar merasakan kenyamanan dunia saat bersama Jihoon.

Jihoon menarik selimut yang menutupi tubuh Hyunsuk secara perlahan. dapat dilihatnya selembar plester menempel pada dahi bagian samping. "sakit?" tanyanya menyentuh tepat di atas plester.

tak ada jawaban apapun. tapi, Jihoon bisa merasakan Hyunsuk sedikit meringis sakit.

"aku pengen kamu terbuka sama aku. bukan langsung putus kayak gini." ucapnya lirih. dan Hyunsuk masih bisa mendengarnya.

pintu terbuka, menampilkan seseorang pria lain yang nampak asing. Jihoon merasa belum melihat pria itu dipanti ini. ia mengerutkan keningnya ketika Hyunsuk dengan senang hati tersenyum pada si pria.

"plesternya ganti dulu ya..." ucap si pria tanpa menghiraukan keberadaan Jihoon. sedangkan, Hyunsuk mengangguk.

dan tentu saja, sang empu melirik tak suka.

"tunggu, lo siapa?"

si pria menoleh pada Jihoon. tersenyum sebentar sebelum membalas. "saya? saya dokter yang rawat Hyunsuk."

love you! [series treasure couple]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang