Karena kondisi nara sudah agak membaik, nara sudah di perbolehkan pulang sama Dokter farhan, dengan syarat nara harus rutin meminum obatnya dan istrahat yang cukup.
"Kamu di ijinkan pulang bukan berarti kamu udah sembuh sepenuhnya. Tubuh kamu masih membutuhkan banyak istrahat. maka dari itu, kaka sarankan kamu harus istrahat yang cukup dan jangan lupa minum obatMu." Ucap farhan. Tangannya masih telaten merapikan barang-barang nara yang dipakai selama di rumah sakit. Sementara nara duduk di tepi ranjang brankar yang ia tempati selama 1 minggu ini. lebih tepatnya saling berhadapan dengan dokter farhan.
"Siap pak dokter" jawab nara antusias dengan tanganya yang memberi hormat kepada sang dokter, membuat farhan gemas dibuatnya.
1 minggu nara terkurung di rumah sakit, dan itu membuatnya sangat bosan. Makannya mendengar kalo dia sudah di perbolehkan pulang nara sangat senang.
"Kau harus rutin cheekUp juga. Jika terjadi sesuatu hubungi aku"
"Iya kak iya"
"Jangan hanya iya saja nara. Aku sudah memperingatkanMu berulang kali, tapi kau enggan menghubungiKu sama sekali"
Setelah selesai merapikan semuanya, farhan mengambil kedua tangan mungil nara dan memegangnya hangat.
"Ingat, jika dia menyakitiMu lagi hubungi saja kakak. Aku akan memberikannya pelajaran jika dia melukaiMu lagi"
Sungguh nara sangat beruntung bertemu dengan dokter farhan. Selalin baik, farhan juga sangat peduli kepada nara.
tapi mendengar apa yang dikatakan dokter farhan tadi, Nara tidak bisa janji.
"Ingat satu hal ini nara, aku sangat sayang kepadaMu. Jadi tidak akan ku biarkan dia menyakitiMu lagi." ucap farhan lagi.
"Baiklah-baiklah. Aku sangat berterimakasih karena kakak peduli dan sayang sama aku. So, apakah kita bakal terus-terusan disini? Aku sudah sangat bosan disini" ucap nara terdengar nada sangat malas.
"Baiklah queen. Sekarang kau bisa bebas."
"Tunggu dulu" ucapan nara berhasil mengentikan farhan yang hendak menompangnya untuk berjalan
Farhan mengerutkan keningnya melihat apa yang dilakukan nara.
"Kenapa?" Tanya farhan saat melihat nara membuka aplikasi Grab di handphonenya
"Aku mau pesan taxi."
"Untuk?" Tanya farhan lagi
"Akukan pulang kak. Masa iya aku jalan kaki dari sini ke rumah? Yahh gk mungkin dong" ucap nara dengan tangan yang terus mengotak-atik handphonenya
"Aku akan menghantarMu queen"
Ucapan dokter farhan berhasil mengalihkan atensi nara.
"Yahh gk mungkinlah kak. Kakakkan harus bekerja"
"Bisa ra, kalo buat kamu kakak bisa"
ara menggelengkan kepalanya, dia tidak mau farhan meninggalkan kerjaannya hanya demi menghantarnya pulang.
"Kak, ara bisa pulang sendiri. Lagi pula ara mau singgah di pemakaman kak felix dulu" ucap nara menolak
KAMU SEDANG MEMBACA
Queenara
RandomAku lebih baik tak dilahirkan dari pada harus hidup di neraka yang aku anggap sebagai Rumah.