리마

26 4 0
                                    

Pov Jimin

Beberapa hari kemudian. aku, beomgyu dan jungkook duduk berhadapan di sebuah restoran pizza. Aku tidak lagi melihat tatapan amarah di mata jungkook. Mungkin saja karena taehyung sedang duduk di sampingnya. Aku baru tahu, taehyung memesankan kami menu yang paling mahal sebagai salah satu cara permintaan maafnya. Taehyung duduk dengan kedua tangan menopang diatas pahanya sambil berbicara dengan suara yang lembut bermaksud agar kami memperhatikannya.

"Aku sungguh minta maaf atas insiden yang menimpa kalian. Semua ini salahku...".

"Tunggu jelaskan pada kami, Sebenarnya apa yang terjadi tae hyung?" Celetuk beomgyu. Aku meminum cola sedikit demi sedikit dengan sedotan. Sepertinya taehyung tidak akan menghentikan pembicaraannya.

"Aku hanya mengikuti perintah untuk menangkap lee dong wook. Tapi kami terlibat perkelahian, dan aku melihatmu jungkook. tapi aku tidak bisa menghentikan yang sudah terjadi, semua berlalu begitu cepat".

Raut wajah taehyung pun semakin suram. Mungkin kenyataan kekasihnya ikut terseret dalam kejadian itu membuatnya terluka. Perutku sudah berbunyi kruyuk-kruyuk dan pizza didepan mataku semakin mengeras.
Tapi rasa penasaran ku lebih menguasai, dan aku tidak memahami maksud dari seseorang yang memerintah taehyung? Sebenarnya apa pekerjaan taehyung kenapa terlibat sejauh itu? Siapa lee dong wook? Apa hubungannya dia dengan taehyun?  tapi kurasa ini semua ada hubungannya dengan kelompok mafia. Sebab masih jelas dari ingatanku, ketika kelompok taehyung memiliki tato bunga lili macan di dadanya dan mengenakan tuxedo. ada garis merah melingkar yang sama dilengan kanan mereka dengan corak yang aneh. Dan paling menonjol ialah tiap orang memiliki pistol disaku belakang, bukankah itu tindakan kriminal.

Tapi tak sempat aku bertanya, mata kami saling bertatapan. Dia membuat raut wajah datar yang aneh dengan mata melotot ia seakan mengatakan "jangan bicara, atau kau mati". Sial,
Pria itu dia seperti 2 orang yang berbeda, aku yakin ada rahasia besar yang tersembunyi. tapi bagaimana mengatakannya? Tatapan matanya yang tajam dan aura dingin yang kurasakan, ini pertanda buruk. sebaiknya aku tidak berurusan dengan orang sepertinya, Tidak akan.

Setelah selesai makan, kami berpisah dijalan. Jungkook bilang dia ada urusan dengan taehyung jadi dia tak bisa menemaniku ke lotus club. Jadi aku berjalan sendiri seperti biasa, dipersimpangan jalan aku merasakan ada seseorang yang mengikuti ku, tapi tak ada seorang pun.
dan ketika ku menoleh untuk kedua kalinya, seseorang membekap mulut dan mengunci kedua lenganku. dia mendorongku untuk masuk mobil, tapi aku sigap menginjak kakinya, kudorong tubuhnya dan berlari cepat masuk ke lorong jalan.

"Sialan siapa sih mereka? Apa gunanya mengejarku..".
Gerutu jimin terengah-engah dibalik pintu basement, matanya tak luput dari pergerakan orang-orang yang mengejarnya. Tak lama setelah itu, ia segera menuju lotusclub.

Dibar, Jimin telah mengenakan seragam kerjanya dan menjalankan pekerjaan seperti biasa, sedikit akrobatik pada gelas dan botol kaca menarik perhatian pelanggan. Ditambah wajahnya yang tampan dan cantik disaat bersamaan, membuat suasana malam itu meriah. Riuh tepuk tangan dan sahutan orang-orang menambah suasana menjadi lebih hidup. Ditambah pole dancer yang malam ini berpenampilan menarik dengan atribut cosplay jepang yang sexy menambah keseruan malam itu.

Musik keras, alkohol, dan seks adalah hal lumrah disini. tapi jimin meskipun berkecimpung dengan kehidupan malam setiap hari, ia tak pernah mencari kesenangan itu. Dia adalah pria yang tolerir terhadap alkohol, dan seks dia tak pernah melakukannya. bukan karena usia tapi dia teramat jijik melihat orang-orang yang begitu menggila dengan hasratnya terutama wanita. Tak ada salahnya dengan mereka, tapi jimin sudah terlampau hafal wanita-wanita jenis itu yang menjajalkan tubuhnya demi uang dan mendapat barang-barang mewah dengan mengangkang lebar pada pria haus nafsu.

"Ck apa kau ingin menari di tiang juga?"

"Bajingan! siapa yang  ingin men- Kauuu min,,.

Jimin membeku saat tahu min yoongi tengah duduk di sudut bar dan bertatap mata dengannya. hari ini dia nampak lebih segar dengan t-shirt hitam dan celana hitam dipadukan jaket denim dan aksesoris kalung perak, menambah kesan santai tapi elegan. Aku sedikit malu, terkesan dengan tatanan rambutnya yang menutup kening  berbeda dari sebelumnya. aku akui dia adalah pria paling tampan yang pernah ku lihat. meskipun usianya terpaut hanya 8 tahun dariku, tapi dia masih terlihat seperti pria 20 tahunan, dia memiliki aura yang dingin dan misterius.

"Apa aku begitu tampan?".

"Iyaa m-maksudku apa aku kelihatan begitu kaget?"
Imajinasiku langsung buyar. Aku malu ketahuan memperhatikan nya. Sebaiknya dari awal aku tidak melihatnya.

"Didunia ini, Tidak ada seorangpun yang bisa menghindar dari penuaan dan menjalani kehidupan yang berliku-liku."

"Aku juga tahu kok! Gaya bicaramu ini seperti orang tua saja".

"Beri aku sebotol Vodka".

Setelah beberapa saat, aku kembali ke pekerjaan ku dan meninggalkan yoongi sendiri. Semakin larut malam suasana klub semakin riuh, lampu kelap-kelip diruangan lebih redup bau rokok dan alkohol makin menyengat. Ada yang berkelompok dan juga penyendiri seperti yoongi. Dia hanya menikmati minumannya, sesekali ia menatapku saat pelanggan datang memesan minum.

Ada beberapa wanita mendekatinya, ada yang sengaja duduk diatas pangkuannya, memeluknya dari belakang atau lebih parah ada wanita yang menurunkan separuh bajunya untuk menunjukkan payudara besarnya itu. Dengan lihai wanita-wanita itu menggoda yoongi dengan menggigit bibir, meniup telinga nya atau mendekatkan dadanya ke tubuh yoongi. Tapi ia hanya diam, kemudian menepis mereka dan menatap tajam. Ia mengatakan hal keji sebelum pada akhirnya mereka pergi.
Aku sedikit terkesan dengannya, maksud ku seorang pria yang biasa ku lihat tidak pernah bertindak sejauh itu.

Selang beberapa waktu, pekerjaanku selesai dan waktunya pulang. Aku mengganti baju, mengambil tas dan lewat pintu belakang. setelah selesai berpamitan dengan rekan kerjaku, kami keluar bersama-sama. Saat diujung jalan, aku terkejut min yoongi tengah berdiri diantara motor Harley-Davidson nya dengan menyulut rokok di mulut dan menatap ku. Kurasa dia menungguku.

"Sebenarnya aku penasaran".

"Apa?"

"Selama ini kau bekerja disini. kau lupa dengan yang kukatakan di studio?"

"Apa kau datang hanya untuk mengatakan itu?"
Saat mata kami beradu, butuh nyali yang besar untuk menghadapi nya. Sikapnya yang angkuh sangat menyebalkan, aku tak mau ditindas jadi ku putuskan untuk menghadapinya. Yang tak terduga ialah dia tahu soal ibuku, aku panik tapi aku mencoba mengontrol detak jantungku yang berdebar.

"Ikuti aku!"

"Tidak mau", jawab jimin sambil melepaskan genggaman tangan yoongi dan berjalan berlawanan arah.

"Bedebah!" Akan ku hancurkan hidupmu jika kau tak kemari park jimin". Teriak yoongi dan Jimin berhenti berbalik padanya.

"Aku tidak takut padamu". 🖕😎🖕
Kata jimin dan berbalik meninggalkan yoongi sendirian dengan salam jari tengah.

Aku takkan melepasmu park jimin, kau salah telah bermain-main denganku. Ucap yoongi bersmirk dia menginjak bekas rokoknya dan mengendarai motornya dengan cepat.

Bugh bugh bugh

Selama latihan boxing, yoongi tidak hentinya memukuli samsak itu dengan keras. Rambut lepek dan Keringat yang bercucuran dari seluruh tubuhnya adalah tanda lamanya ia berlatih. Perut six pack nya yang tercetak, bisep dan trisep terpahat indah ditubuhnya.
bahkan tato mafia dan bekas luka di bahunya, malah menambah kesan sexy bagi si pemilik.

Tut.

Hubungkan aku dengan taehyung

Apa perintahmu tuan?

Lakukan rencana B

Iya tuan

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 24, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

my bitches are my assetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang