Kisah Aurora dan zergan di mulai.
...
Matahari mulai menyinari kota jakarta, dengan cuaca yang sangat cerah se cerah hati seorang gadis yang sekarang tengah meringkuk di balik selimut tebal mahalnya.
Dia Aurora, Aurora zhaquena, gadis cantik dengan segudang prestasinya, tapi sayangnya, dia seorang badgrils yang suka menindas orang yang mengganggunya, dia jahat tapi tidak sejahat orang yang kira, dia baik tapi tidak sebaik orang yang kira. Itulah kehidupa Aurora.
Aurora mulai terusik oleh cahaya yang masuk dari celah-celah jendela kamarnya, dia mengangkat tangan kananya untuk menutupi silau an cahaya dari matanya.
Aurora pun terbangun karena mendengar ketukan pintu dari luar kamarnya. Pasti itu ayah. Pikir Aurora. Karena di rumah ini cuman ada dua orang yang menempati. Ayah Aurora dan Aurora. Ibu? Sudah lupakan karena Aurora tidak mau mengingat kejadian naas itu yang menimpa ibunya.
Ketukan itu pun terdengar lagi, buru-buru Aurora bangkit dari Ranjangnya dan langsung membukakan pintu.
Terlihat Ayahnya dengan mata hangatnya sambil tangan yang membawa mampan berisi makanan.
Well Ayah Aurora seorang tentara yang baru saja di pindahkan ke jakarta, alhasil mau tak mau Aurora harus mengikuti Ayahnya. Sekarang mereka tinggal di kota barunya, jakarta.
"queen kamu baru bangun?" tanya Ayahnya yang bernama brayn.
Aurora mengerjap pelan, ia mengantuk sekarang. "iya yah, tapi aku ngantuk lagi hhe."
"Gak papa queen, ayah mengerti, tapi sekarang kamu mulai sekolah di sekolah barumu queen."
"Iya Ayah" jawab Aurora dengan menampilkan lesung pipinya. Manis.
Oke, Aurora emang emang gadis cerita, ramah senyum dan gampang Akrab, tapi hanya orang tertentu yang mengenali Aurora dengan sifat baiknya itu.
Well Aurora emang pintar mengubah sikapnya itu.
...
Sekolah Bina bakti. Di sinilah sekarang Aurora. Berdiri di tengah ramainya siswa. Aurora mengatur napasnya dan setelah itu Aurora mulai masuk ke wilayah sekolah itu dengan tangan yang memegang tas di pundak sebelahnya.
Aurora berjalan dengan wajah datarnya, senyuman sinisnya, dan tak lupa mata tajamnya yang menusuk penglihatan siswa-siswi yang berlalu lalang.
Dengan nama tage Aurora zhaquena, siswi baru di sekolah Bina Bakti, pindahan dari jepang itu mulai memberanikan diri untuk menanyakan dimana Ruang kepala sekolah itu kepada seorang sisiwi yang duduk tak jauh dari penglihatannya.
Ia pun berjalan dan mendekati siswi itu.
"permisi, gue boleh nanya gak?" Aurora mulai membuka obrolan.
"boleh, mau tanya Apa?" jawab siswi itu.
"Ruang kepala sekolah dimana ya?" Tanya Aurora dengan tampang datarnya.
Siswi yang di tanya kan pun mengerutkan keningnya, pasalnya mana ada orang yang gak tau ruang kepala sekolah. Pasti dia murid baru. Pikirnya.
"itu lurus aja, terus pas persimpangan lo harus belok kiri, udah gitu lo lurus aja, pas udah lurus lo belok kiri lagi, disana ada ruang kepala sekolah." Terang gadis itu yang tidak di mengerti oleh Aurora.
"gue gak ngerti, sumpah" dengan gak punya malu Aurora mendengus kesal, tidak mengerti ucapan siswi itu yang terlalu bertele-tele.
"oke lah, gue Anter." final siswi itu dengan senyuman paksanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
ZERGAN
Novela Juvenilsebuah pisau menembus kulit yang sudah keriput tepat di area jantung. Darah berhamburan kemana-mana membuat suasana menjadi lebih mencekam. sedari tadi ada seseorang yang sedang memainkan pisau yang berhamburan darah kental merah pekat. bau anyir me...