Di biasakan setelah baca tekan votenya.
06. Kembali sekolah
**
Hari senin sebenarnya menyenangkan jika sedang tanggal merah plak! Hari senin dan upacara adalah kalimat sakral yang paling ampuh membuat anak sekolah harus bangun pagi-pagi kemudian memakai Atributnya lengkap lalu berangkat ke sekolah agar tidak terlambat. Memang tidak adil jika hanya di sandingkan dengan durasi senin ke minggu dan minggu ke senin. Tetapi jangan lupa, hari senin hadir agar selasa tak di benci.
Dan ya sekarang Aurora harus bangun pagi karena hari senin adalah Hari yang paling Aurora benci.
Seperti sekarang, Aurora melakukan aktifitas seperti biasa, ia akan belajar terbiasa hidup tanpa ayahnya karena ia juga tidak boleh bergantung kepada siapapun. Jadi ia harus mandiri.
Aurora sudah lengkap dengan seragam yang menempel di tubuhnya tidak lupa ia juga memakai Atributnya supaya ia tidak kena omel nantinya. Sudah siap ia pun mulai melangkah keluar. Tepat saat ia memegang gagang pintu, pintu itu pun terbuka sendirinya karena ada dorongan di luar.
Galen. Ya laki-laki itu adalah Galen. Ia berdiri tepat di hadapan Aurora dengan senyuman yang ia tampilkan, sehingga lesung pipinya bisa terlihat begitu manis sekali.
Aurora tentu saja kaget, karena tiba-tiba ada sosok yang berdiri di hadapannya.
" Lo ngagetin aja." Ucap Aurora dengan tampang kagetnya.
Galen hanya bisa terkekeh. Memang ia senang menjaili sahabatnya ini- sahabat dulu dari jepang. Kenangan pun seakan-akan meminta untuk hadir kembali. Kenangan dimana ia bahagia bersama Aurora. Sudah lupakan!
" lo kenapa kesini" tanya Aurora. Heran karena tidak biasanya sahabatnya itu datang pagi-pagi ke rumahnya.
Galen hanya terdiam. ia sibuk memandangi wajah Aurora yang sekarang tampil berbeda. Seperti ada keistimewaan terserat disana. Emang Aurora selalu tampil cantik dalam keadaan apa pun.
Aurora yang di perhatikan pun menggerutkan keningnya." Kenapa lo ngeliatin gue sebegitu dalamnya?"
" lo tampil cantik hari ini."
" oh berarti hari-hari biasa gue jelek, gitu?"
Galen terkekeh pelan." Lo selalu cantik dalam keadaan apa pun."
Aurora hanya berdehem. Ia salting perkara di puji oleh Galen. Bukan- ada perasaan melainkan hanya sebatas teman saja.
" eh lo datang kesini, ada apa?" Tanya Aurora.
" sengaja, gue mau nganterin lo kesekolah." Jawab Galen.
Aurora menggeleng." Gak papa, gue naik ojol aja."
" gak. Lo harus bareng gue. Titik!"
Aurora hanya pasrah. Kalau pun di ladeni bakal panjang urusannya. Ia tidak mau banyak bacot dengan Galen, karena apa? Urusannya bakalan gak selesai-selesai sampai kapan pun. Obrolannya bakalan gak nyambung-nyambung. Ya bisa terbilang Galen humoris, receh dan banyak lagi sifat freak lainnya.
**
Aurora sudah kembali ke sekolahnya dengan tidak ada sapaan dari sang ayah lagi. Dan ia mulai terbiasa hidup tanpa ada ayahnya di sampingnya.
Ia menghela napasnya sebelum akhirnya ia mulai memasuki halaman sekolah yang sangat luas. Ia berjalan di sepanjang koridor dengan wajah juteknya sambil tangan yang memegang tas yang ada di samping pundaknya.
Sampai akhirnya suara bisikan-bisikan iblis pun terdengar.
Aurora menundukan kepalanya, bukan takut tapi ia belum terbiasa saja mendengar cibiran-cibiran panas dari para siswa/siswi yang membuat Aurora ifeal .

KAMU SEDANG MEMBACA
ZERGAN
Novela Juvenilsebuah pisau menembus kulit yang sudah keriput tepat di area jantung. Darah berhamburan kemana-mana membuat suasana menjadi lebih mencekam. sedari tadi ada seseorang yang sedang memainkan pisau yang berhamburan darah kental merah pekat. bau anyir me...