[CHAPTER 18]

195 38 1
                                    

Didalam mobil yang diisi dua manusia berbeda gender, yang hanya diisi keheningan tidak ada yang ingin membuka percakapan.

"Taehyung bisa berhenti?"tanya Sooya, membuat taehyung menepikan mobilnya.

"Ada apa?"

"Kau bisa berhenti?"

Taehyung mengernyit heran mendengar ucapan Sooya.

"Berhenti membohongi dirimu sendiri taehyung. Jauhi aku"ujar Sooya.

Taehyung memandang Sooya lamat.
"Mengapa? Mengapa kau dan jisoo selalu memintaku berhenti?"tanya taehyung merasa kecewa.
"Apa kalian keberatan berteman denganku? Apa aku membuat kalian tidak nyaman? Dan selalu mengganggu?"lanjutnya.

Sooya menggeleng.
"Aku hanya tidak ingin, ada yang tersakiti diantara kita. Jadi kumohon berhenti. Kau ingat ucapan nenek yang dirumah sakit tempo hari? Dan jisoo menyahut dengan perkataan yang sama. Tidak ada persahabatan yang tulus antara pria dan wanita tanpa melibatkan perasaan. Jadi kumohon jauhi aku"ucap Sooya.
"Aku harap kau bisa mengerti. Terima kasih sudah selalu ada untukku. Tapi aku rasa kita tidak bisa sedekat dulu lagi, aku turun disini"lanjutnya, turun dari mobil. Membuat taehyung memandangnya tidak percaya.

Sedangkan diluar, Sooya dengan berat hati meninggalkan taehyung sendiri dimobil.
"Aku hanya tidak ingin kau terus membohongi dirimu taehyung"batinnya, lalu menyebrang jalan.

***

"Dokter kapan aku boleh pulang?"tanya jisoo kepada dokter yang memeriksanya.

Dokter cantik itu tersenyum.
"Belum jisoo. Kau harus menjalani pemeriksaan dulu"ucap dokter, membuat jisoo menghela nafas.

"Tapi aku sangat bosan"gumam jisoo, yang dapat didengar dokter.
"Emm, dokter boleh pinjam ponsel? Aku ingin menelfon seseorang"tanya jisoo lagi.

Dokter mengangguk dan memberikan ponselnya kepada jisoo.

Gadis itu menerimanya dengan senang, lalu menekan nomor sang sahabat.

"Annyeong?"

"Lisa-ya ini aku jisoo"

"Mwoo!!?? Jisoo!!?? Yak! Dimana saja kau eoh?!! Kau tahu aku mengkhawatirkan mu, mencarimu kemana mana!! Dan di aman kau sekarang?!!"

Jisoo menjauhkan ponselnya dari telinga saat mendengar pekikan diseberang sana.

"Yak! Bisa tenang dan jangan berteriak?!!"

"Eheheh.. Maaf cepat katakan dimana kau!!"

"Aku dirumah sakit Ahsan Medical Center. Bisa kemari?"

"Tentu aku akan kesana. Kau tunggu!"

Bip.

"Aiss, tidak sopan"gumam jisoo saat lisa memutuskan sambungan sepihak.

"Ini, terima kasih"ucap jisoo mengembalikan ponsel sang dokter.

"Baiklah... Kalau begitu saya permisi, jika butuh sesuatu tekan saja tombol itu hm"ucap sang dokter lalu melenggang pergi.

"Bagaimana cara pergi dari sini"gumam jisoo. Menyusun rencana akan pergi, ia sangat bosan dirumah sakit. Lagipula ia sudah sembuh, hanya saja para dokter itu terlalu berlebihan.

Me And You Are DifferentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang