Kian Dekat

6 2 0
                                    

     Setelah beberapa hari bahkan bulan berada dalam zona pertemanan kini saatnya mengarungi didalam zona yang bisa dibilang itu pendekatan. Senyumnya mengambang Nisa merasa kian dekat dengan senja, harapan yang menjadi kenyataan Nisa adalah hal terindah yang bukan didapatkan dengan hanya memangku tangan.

    Di dalam kampus yang ramai oleh penghuni, Nisa mulai menggerakkan jarinya diatas keyboard laptop. Sebelum jam sepuluh Nisa harus meninggalkan kampus dan berada di perpustakaan dekat Gramedia pustaka. Dia sudah mulai menyusun tugas. Skripsi, pertanda seseorang mahasiswi untuk mendapatkan gelar sarjana, dengan setumpuk teori dan berbagai macam hal yang berhubungan dengan kuliah. Senja pun sama dengan Nisa dia sudah berada di perpustakaan untuk menyelesaikan skripsinya, pertemuan mereka di perpustakaan memang tidak direncanakan hanya saja takdir yang kembali menemukan mereka.

  ”Hay senja kamu disini juga.”

  ”Iya Nis aku lagi ini, menyelesaikan skripsinya aku.”

  ”Wah sama dong aku juga Ja.”

  ”Yaudah sini duduk Nis kita bareng kerjain nya.”

  ”kamu udah berapa banyak?.”

  ”Baru setengah. Kamu sendiri gimana.”

  ”Udah hampir sih cuma masih ada yang kurang.”

  ”Enak dong kamu.”

  ”enak gak enak ja.”

  ”Yaudah sini kita saling bantu biar kita gak terlalu pusing.”

    Setelah menyelesaikan skripsinya dengan waktu yang tidak sebentar Nisa hampir lupa kalau malam nanti akan pergi ke pasar malam bersama senja, senja pun hampir juga lupa. Akhirnya mereka memutuskan malam nanti sekitar jam 20:00 mereka pergi ke pasar malam, Nisa yang tau dimana pasar malam itu berada dan senja pun mengikuti Nisa. 

disaat gadis itu mencintai seseorang laki laki dengan sepenuh hati berharap si cowo itu juga balik mencintai si gadis itu dengan sepenuh hati.”

NAMA YANG TAK DIRINDUKANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang