⁰³Jeno and Daddy (✯ᴗ✯)

1.3K 103 7
                                    

.

Pagi ini kediaman Jeong sudah dipenuhi dengan tangisan Jeno yang terus meminta untuk ikut dengan Jaehyun ke kantor. Taeyong terus membujuk Jeno, bahkan Mark pun ikut membujuk. Jaehyun hanya diam, toh dia tidak masalah jika Jeno ingin ikut dengannya, hanya saja Taeyong terus melarangnya karena takut mengganggu Jaehyun bekerja.

"Adek, daddy pergi untuk kerja bukan main, adek di rumah saja ya?" Taeyong terus mencoba memberi pengertian kepada Jeno.

"Adek sama abang saja di rumah, kita main berdua." Sama halnya dengan Taeyong, Mark pun terus membujuk dengan cara mengajak Jeno bermain dengan mainan yang baru kemarin diberikan oleh Jaehyun saat pulang kerja.

Jeno yang sedari tadi berada di gendongan Jaehyun mengeratkan pelukan tangannya pada leher Jaehyun. Tangisannya semakin menjadi, sehingga membuatnya terus terbatuk-batuk.

Tangan kanan Jaehyun mengelus punggung Jeno. "Sudah cukup menangisnya, nanti tenggorokan adek sakit, juga air mata adek habis nantinya." Ucap Jaehyun berusaha menenangkan Jeno dengan sedikit kebohongan diucapannya, berharap Jeno berhenti menangis.

Dan benar saja, setelah mendengar ucapan Daddy-nya, Jeno mulai mengurangi tangisannya, dan kini hanya isakan kecil yang terdengar. Dan itu membuat Taeyong bernafas lega.

"Jeno biar ikut dengan saya."

"Tapi.."

Belum selesai Taeyong berbicara, Jaehyun sudah menyelanya. "Tenang saja, saya tidak akan terganggu. Jadwal saya hari ini pun tidak terlalu padat."

Taeyong menghela nafas pasrah. "Yaudah," Dirinya menatap Mark yang berada di sisinya. "Abang mau ikut mom... my atau bagaimana?"

"Abang di rumah saja. Mommy kan belajar, daddy juga kerja sambil jagain adek. Abang mau main saja dirumah."

"Tapi sendiri."

"It's okay mom." Senyuman Mark perlihatkan.

"Yaudah. Abang hati-hati di rumah ya? Mommy gak lama kok" Mark mengangguk sebagai jawaban.

Setelah pembicaraan singkat itu, Taeyong berpamitan untuk pergi kuliah karena ia mendapatkan kelas pagi. Begitupun dengan Jaehyun dan Jeno yang pergi ke kantor. Mark kembali ke dalam kamarnya setelah orang tua dan adiknya pergi.

.
.
.

Sesampainya Jaehyun dan Jeno, banyak pasang mata yang memperhatikan mereka. Rasa penasaran sangat terlihat dari wajah karyawan, bertanya-tanya siapa bocah laki-laki yang bersama atasan mereka. Seolah bukan mereka yang menjadi pusat perhatian, Jaehyun hanya menatap datar ke depan, begitupun Jeno yang senantiasa ia gandeng.

Sesaat mereka masuk kedalam gedung besar itu banyak sapaan dan ucapan selamat pagi yang karyawan lontarkan. Jaehyun hanya membalas dengan anggukkan. Mereka menuju ruangan Jaehyun yang berada dilantai paling atas dengan menggunakan lift khusus dirinya.

"Daddy." Panggil Jeno.

"Hm?"

"Kenapa kakak-kakak disini terus liatin kita?"

Pertanyaan yang Jeno lontarkan membuat bibir Jaehyun tertarik membentuk lekukan seperti bulan sabit. "Mereka hanya kagum padamu." Jawabnya asal.

Jeno mengangguk-anggukkan kepalanya setelah mendengar jawaban yang ia dapat dari Jaehyun. Yang diucapkan Daddy-nya itu benar, dirinya kan sangat keren, sudah sepantasnya orang-orang mengaguminya.

BABY Where stories live. Discover now