Author PoV
Bruk!
Plak!
"Akh!"
Ekspresi terkejut yang tak terelakkan. Baik dari para murid baru, murid lama, bahkan guru yang bertugas sebagai pengawas di lapangan.
[Pembuat Onar Sekolah, Aschary Delusia Morletta]
Guru laki-laki yang bertugas sebagai pengawas, hanya bisa menutupi wajahnya pasrah. Seharusnya mereka bisa memperlihatkan keelitan dan kehebatan Graham Senior High School kepada para murid baru. Namun, semuanya hancur dalam beberapa detik saja karena insiden yang selalu tak terduga itu. Aschary dan Ernika. Macan melawan Kucing. Belum lagi jika Vivian muncul, Ular Berbisa. Sementara Silvanna, Kucing Hutan, ia rasa itu masih sedikit meragukan dengan kemunculan perempuan itu. Kucing Hutan itu mungkin sedang menahan diri untuk sementara. Jangan sampai ia berevolusi.
"Huft, mengapa harus hari ini?" gumam pria itu pelan.
Aku ingin pulang dan di manja oleh istrikuuu!!!
Dalam bayangan sang guru:
Istri: "Kamu lelah? Ezraku yang malang~ Kemarilah, kemarilah~ (Dibarengi senyum lembut sang istri)
Dan guru itu, yang bernama Ezra hanya bisa menangis dalam hatinya, karena ia mulai merindukan istrinya itu.
Sementara itu, Aschary menatap marah ke arah Ernika yang tengah menundukkan kepalanya, sembari tangan kanan Ernika memegangi pipi sisi kanannya.
"ASCHA!!" sebut Bagas dengan nada yang membentak dan raut wajah penuh kemarahan.
Tentu saja insiden ini menjadi pusat perhatian.
Krauk krauk krauk
"Udah gue duga, nih sekolah emang sesuai rumor yang beredar,"
"Asyik, ada drama,"
"Wiuwiuwiuwiu."
Dalam hati Kirana...dia hanya bisa mengangakan mulutnya dengan mata melotot.
Jangan bilang para murid baru ini juga datang kemari karena hal yang tidak jelas!
Meski begitu, di dunia nyata, ekspresi Kirana tetaplah tenang.
Tenang dan santai~~~
Kirana juga tahu jika beberapa murid baru maupun murid lama menatap ke arahnya.
"Tinggi banget,"
"Wow, putih!"
"Ada patung hidup guys!"
"Datar banget njim, tapi cantik benget!"
"Walah-walah~ Hampir di seluruh event keduanya selalu terlihat bermasalah~" Vivian dengan nada lembut..sembari punggung tangan kanannya menutupi dagu dan bibir bagian bawahnya.
Gerakan yang natural, layaknya sang lady dari strata tinggi. Suara lembut terdengar polos namun mengandung racun. Tatapan mata penuh percaya diri. Dan postur tubuh yang tegap.
Silvanna hanya diam dengan alis yang sedikit menukik. Ia merasa terganggu dengan keberadaan Vivian di sampingnya. Kenapa perempuan gila itu masih saja ada di dekatnya? Silvanna beralih menatap Kirana. Anak itu..terlihat memasang wajah bosannya. Bahkan terlihat menguap.
"Mati kebosanan.." gumam Kirana.
Sampai kapan mereka akan seperti itu?
"Bosan ya?" tanya perempuan di sebelah kiri Kirana.
Kirana melirik perempuan itu sekilas. Setelah itu ia menguap. Untuk yang kedua kalinya.
"Fufufu," tawa perempuan itu terdengar ke pendengaran Kirana.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Life In Another Body
General FictionAku mengingat dengan jelas bagaimana aku berakhir tak bernyawa. Aku mengetahui sebuah rahasia seorang mafia tanpa sengaja. Malam itu, aku kehilangan nyawaku bersama keluargaku. "Mafia sialan.." batinku sebelum kesadaranku menghilang sepenuhnya. Pad...