O2.

605 37 2
                                    

hingga.

durbakk

"heh Lo itu siapanya boss? caper banget sih" ucap salah satu wanita di depan chenle.

"s-saya bukan siapa siapa tuan Jeno kak" ucap chenle, berusaha bangkit dari jatuhnya.

"terus ngapain nempel nempel ke boss?" ucap lagi salah satu wanita.

"saya di-" sambung chenle tetapi dipotong oleh.

"saya menolong dia, kenapa masalah?." ucap seseorang dengan suara berat, siapa lagi kalo bukan Lee jeno.

"e-eh pak Jeno, maaf pak, saya cumn ngasih tau dia jangan nempel sama bapak, pasti bapak udah punya istri, jadi saya nyuruh dia buat ga Deket De-" ucap wanita itu, tetapi dipotong oleh Jeno.

"dia calon istri saya." ucap Jeno tanpa basa basi.

"eh, tapi tuan saya b-" sambung chenle, tetapi ditahan oleh jari Jeno.

"jangan membantah seo chenle" ucap Jeno menahan bibir chenle dengan jari telunjuknya.

"eh maaf pak kita gatau, kita permisi ya pak hehe" ucap ketiga wanita itu membiarkan kedua hawa itu melanjutan kegiatan mereka.

"ke mobil." ucap jeno dengan nada dingin.

mereka berdua langsung menaiki lift dan menuju parkiran untuk pulang.

"t-tuan saya diantarkan pulang?" ucap chenle memasuki mobil.

"ya, kau saya antarkan pulang ke rumahmu, arahin." ucap Jeno tanpa melihat chenle.

hening.

tritt tritt

hp Jeno berdering.

"halo" ucap Jeno mewakili.

"Jeno, mau lihat keponakan kau? sudah jam 5 ia tidak pulang sama sekali, apakah kau melihat dia?" ucap yang di sebrang sana.

"kau saja tidak pernah membawa ia kerumah bagaimana aku tau mukany, dasar Mark Lee" ucap Jeno, lalu ia melihat ke samping.

chenle tertidur lagi.

"aishh, bila kau ketemu dia beri tau aku" ucap Mark.

"siapa naman-" sambung Jeno tetapi terlambat menurut di matikan Mark.

"sialan." gumam Jeno, melihat chenle yang sedang tidur, ia sempat berpikir.

"bagaimana aku mengantarkan dia pulang, aku saja tidak tau rumahnya" gumam Jeno lalu memperhatikan jalanan.

sekilas ia melihat selembar kertas.

'rumahku di jalan *** nanti turunkan aku di dekat warung saja, kebetulan aku mau beli sesuatu, ohya terimakasih sudah mengantarkan aku pulang, lovee youu tuan Jeno hihi (⁠ ⁠◜⁠‿⁠◝⁠ ⁠)⁠♡'

"haha lucu sekali." ucap Jeno lalu mengelus kepala chenle dengan lembut.

hening.

Hanya ada suara mobil tentunya dan suara motor, malam ini terasa berbeda, chenle masih tertidur pulas tanpa terganggu.

"chenle bangun, turun." ucap Jeno membangunkan chenle dengan lembut.

"hum, apakah sudah sampai?" ucap chenle linglung, sepertinya ia lupa kalo ia pulang dengan Jeno.

"aku gamau pulang, maunya sama Brian aja" ucap chenle, stop, siapa Brian? apakah itu pacar chenle? atau teman dekatnya? tiba tiba chenle mengalungkan tangannya di leher chenle lalu kembali tidur.

"sepertinya dia terpengaruh oleh tidur haha" gumam Jeno, lalu membawa chenle mencari rumahnya.

kehilangan arah, lalu Jeno menanyakan kepada ibu di warung disana.

funfact, Jeno jarang berkunjung ke rumah Mark, begitu juga Mark, ia jarang kerumah orang tuanya, ia juga tak memperkenalkan istrinya dan anaknya, jadi Jeno dan orang tuanya tidak mengetahui nama dari istri mark maupun anaknya, ohya Jeno juga sebelumnya juga sudah menikah dengan renjun dan dikaruniai seorang anak perempuan tetapi belum genap 2 tahun anak itu meninggal akibat tabrak lari, dan renjun ia meninggal akibat gagal jantung.

"permisi." ucap Jeno mengetuk pintu rumah tersebut.

"ohya ken-" sambung pemilik rumah tetapi terpotong akibat.

"CHENLE!" ucap Mark berlari mengambil chenle yang di gendong oleh Jeno.

"masuk dulu Jen" ucap istri mark lalu mempersilahkan Jeno masuk.

"kenapa Chenle bisa bersama mu? tetapi tadi kau bilang kau tidak tau" ucap Mark dengan nada sinis.

"tadi jam 9 chenle terjebak hujan aku menolongnya, lalu aku membawa ia ke kantor ku, lalu tadi dia tertidur saat di perjalanan, dan ia ngigo, akhirnya aku membawa ia kesini aku tau dari ibu ibu di warung, soal tadi, aku mau menanyakan tetapi kau malah tutup duluan, bajingan." jelas Jeno memandang kakaknya.

"kau jug jarang kerumah jadi aku tak tau gimana wajah keponakan ku" ucap Jeno lalu berjalan menuju kamar tamu.

"kamarnya dipake mama haechan, kamu tidur di kamar chenle dulu" ucap Mark lalu meninggalkan Jeno sendirian.

"kamarnya dipake mama haechan, kamu tidur di kamar chenle dulu" ucap Mark lalu meninggalkan Jeno sendirian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

TBC
suka ga wkwk?
mau happy end atau sad end?
ntaran aja wkwk

-lunaa ʕ⁠っ⁠•⁠ᴥ⁠•⁠ʔ⁠っ

baby boy ; jenle ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang