Jisung mengambil baju dari maid, menaruhnya diatas nakas samping ranjang.
"Apa maksud kamu? Kalau aku tidak memakainya, Jaemin akan marah dan memukulmu? " tanya jisung.
"Iya, tuan akan memukulnya jika aku tidak melakukan pekerjaan dengan benar" Jawab maid itu.
"Baiklah kalau begitu, aku akan mandi lalu memakai baju itu" ucap jisung, membuat si maid tersenyum senang.
"Terimakasi, aku pergi dulu" maid itu berbalik dan keluar, tidak lupa menutup pintu dan mengkuncinya dari luar.
Jisung kembali duduk di tepi ranjang, memandang piyama berwarna biru muda.
Ia mulai masuk kedalam kamar mandi untuk membersihkan dirinya. Setelah itu, keluar untuk memakai piama biru itu pemberian maid tadi.
Jisung berjalan kearah cermin, melihat penampilannya yang sangat cantik dan imut saat menggunakan piama tersebut.
"Cantik dan imut"
Suara itu? Membuat jisung berbalik dengan cepat, matanya melotot kearah jaemin. Ya, orang itu adalah jaemin.
"Ngapain lo disini? Eh maksudnya, kamu. Ngapain kamu disini?" Tanya jisung.
"Ini kamarku kalau kamu lupa"
"Oh"
"Ayo tidur" ajak jaemin, ia berjalan mendekati jisung, sedangkan jisung perlahan mundur sampai mentok di meja cermin.
"Gak, aku gak mau tidur sama kamu" tolak jisung.
"Aku tidak butuh pendapatmu, ayo! " Jaemin meraih tangan jisung, menuntutnya ke arah ranjang.
"Iya, aku tidur. Tapi, kamu diranjang, aku disofa" ucap jisung, kakinya baru saja mau melangkah ke sofa, tapi tangannya malah ditarik oleh jaemin hingga menubruk dada bidangnya.
"Aku mau tidur sama kamu park jisung" ucap jaemin menatap mata jisung dalam.
"Kita belum halal"
"Aku bisa kok halalin kamu sekarang juga" ucap jaemin membuat jisung menelan salivanya dengan susah payah.
Tidak menunggu jawaban dari jisung, jaemin dengan sigap mengangkat tubuh mungil jisung dan membawanya ke ranjang, lalu menidurkannya. Sedangkan ia juga ikut berbaring disamping jisung dan memeluk pinggangnya erat.
"Aku gak bisa nafas" ucap jisung, ia risih jika dipeluk oleh jaemin.
"Aku hanya memelukmu, bukan mengambil nyawamu"
"Gausah peluk-peluk, aku gasuka" jisung berusaha melepaskan tangan jaemin dari perutnya.
"Tapi, aku suka"
"Ihhh, jaemin lepasin!! Awas ih" jisung berusaha memberontak.
"Diam, jangan banyak bergerak" pintah jaemin.
"Aku gasuka di peluk, aku gabisa nafas"
"Diam atau aku akan membuatmu tidak bisa bernafas lagi untuk selamanya" ucap jaemin, berhasil membuat jisung bungkam, ia tidak lagi bergerak.
Kini jaemin sudah tertidur, sedangkan jisung daritadi hanya menatap langit-langit kamar sambil berfikir bagaimana cara melarikan diri dari manusia ini.
Jisung melirik ke arah jaemin yang sudah tertidur dengan nyeyak, tangannya bergerak untuk memindahkan tangan jaemin dari perutnya, dan berhasil.
Jisung dengan pelan bangkit dari tempat tidur, dan berjalan pelan menuju pintu kamar, sesekali menoleh ke belakang, takut jika jaemin terbangun.
KAMU SEDANG MEMBACA
psikopat love
HorrorPark jisung, cowok dengan rambut hitam, tubuh yang ramping seperti cewek dan juga putih, mata yang indah, bibir yang tebal berwarna pink nan mungil yang berbentuk love, jisung berusia 18 tahun, ia sudah tidak memiliki orangtua. Ia tinggal sendiri di...