Jisung baru saja sadar, setelah kejadian kemarin dimana jaemin menancapkan pisau di kedua kakinya yang membuatnya pingsan dan tidak sadarkan diri. Ia perlahan membuka matanya, melihat sekeliling kosong tidak ada orang.
"Awsshh sakit banget sih" jisung mengeluh saat ingin menggerakkan kakinya, ia bangun dari tidur untuk duduk dengan susah payah.
Clek...
Pintu kamar terbuka jisung reflek melirik ke arah pintu menampakkan jaemin dengan seragam kantornya dan membawa nampan makanan, kemudian berjalan kearahnya dan duduk di tepi ranjang.
"Kaki kamu masih sakit?" tanya jaemin khawatir, padahal ia yang membuat kondisi jisung seperti itu.
'Pakek nanya lagi lo, jelas sakit lah anjing' batin jisung.
"Kenapa diam aja? " kaki kamu masih sakit?
"Iya" jawab jisung singkat.
"Maafkan aku" jaemin beralih mengelus rambut jisung dengan lembut.
"Hmm"
"Kamu marah? "
'Jelas marah lah goblok' batin jisung lagi.
"Heyy, kamu marah? " jaemin mengangkat dagu jisung.
"Kamu kenapa gak ke kantor? " jisung malah mengalihkan pembicaraan.
"Aku mau ke kantor, tapi kamu makan dulu"
"Aku gak lapar, kamu ke kantor aja" ucap jisung.
"Gak lapar gimana, kamu belum makan dari kemarin" jaemin bener-bener khawatir.
"Aku gak nafsu makan"
"Kenapa? "
"Gak tau, kamu pergi ke ke kantor aja, makannya simpan disini, nanti kalo aku lapar bakalan dimakan kok" ucap jisung, kemudian kembali berbaring, kepalanya pusing jika berlama-lama duduk.
"Kalo gitu nanti kalo kamu lapar panggil maid aja ya?Mereka yang akan masak makanan yang kamu mau" ucap jaemin hanya dibalas anggukan kepala oleh jisung.
"Yaudah, kamu pergi"
"Ingat, jangan kabur lagi"
"Mau kabur gimana, dua kaki aku aja luka, jangankan buat kabur. Berdiri aja susah" kesal jisung.
"Oke, aku pergi" ucap jaemin kemudian keluar dari kamar, tidak lupa menutup pintu.
Jisung kembali bangun dan duduk, tubuhnya ia sandarkan dikepala ranjang sambil berfikir bagaimana cara agar bisa keluar dari sini, sedangkan kedua kakinya terluka parah.
"Gue belum tau sih, gue bisa jalan atau nggak" ucap jisung pada dirinya sendiri.
Jisung mencoba mengangkat kakinya dengan susah payah sampai keduanya menyentuh ke lantai, ia menarik nafas lalu membuangnya dengan pelan.
"Ayo jisung, pasti lo bisa" ucap jisung menyemangati dirinya.
Menginjakkan kakinya dilantai, dan berusaha berdiri walau kakinya terasa sangat sakit.
"Aduh, sakit banget lagi" ucap jisung dengan ekspresi menahan sakit.
Mencoba berjalan sedikit demi sedikit, dan berhasil. Ia akhirnya bisa berjalan walaupun tidak seperti biasanya, karena kakinya yang masih luka dan terasa sakit.
"Saatnya gue kabur" ucap jisung dengan sungguh-sungguh.
***
Akhirnya jisung bisa keluar dari apartemen jaemin dengan sembunyi-sembunyi , tidak mudah untuk kabur dari situ, mengingat banyaknya maid dan bodyguard.
Jisung berjalan dengan sekuat tenaga, bahkan sampai berkeringat. Setelah sejam berjalan, akhirnya ia sampai dijalan raya, menghentikan taksi dan berniat untuk ke rumah chenle.
***Tok.... Tok... Tok...
Clekk...
"Jisung? Lo gak ke sekolah? " tanya chenle saat membuka pintu dan melihat jisung yang tiba-tiba datang kerumahnya.
"Ceritanya di dalem aja, bisa? " tanya jisung, ia takut jika salah satu bodyguard jaemin melihatnya.
"Ayo masuk" chenle mempersilahkan jisung masuk. Dengan kaki di seret, jisung masuk kedalam rumah membuat chenle heran.
"Cara jalan lo bagus juga" ucap chenle, sedangkan jisung yang baru saja duduk disofa menatapnya malas.
"Kaki gue luka bego"
"Mana? " tanya chenle. Jisung menunjuk kearah betis dan pahanya yang sudah ditempeli perban.
"Kok bisa luka, jis? "
"Ceritanya panjang"
"Yaudah ceritain aja"
"Eh tapi, kenapa lo gak ke sekolah? " bukannya bercerita, jisung malah bertanya balik.
"Gue udah gak sekolah disitu lagi, ortu gue di China nyuruh buat pindah sekolah aja, supaya gue bisa kumpul bareng mereka" ucap lesu chenle.
"HAH? YANG BENER AJA LO? " kaget jisung.
"Bener udah 3 hari gue gak ke sekolah, lusa gua udah berangkat" ucap chenle.
TBC...
KAMU SEDANG MEMBACA
psikopat love
HorrorPark jisung, cowok dengan rambut hitam, tubuh yang ramping seperti cewek dan juga putih, mata yang indah, bibir yang tebal berwarna pink nan mungil yang berbentuk love, jisung berusia 18 tahun, ia sudah tidak memiliki orangtua. Ia tinggal sendiri di...