"Terus kalo lo pergi gua sama siapa dong".
"Tenang aja, gue tetap bakalan kabarin lo setiap hari".
"Ga ah gue ga mau, lo tetap jangan pergi". Ucap jisung, dengan wajah khawatir.
Kalo chenle pergi nanti gue sama siap? Dan gue bakalan ngumpet ke mana, Bisa bisanya nanti gue terkurung lagi sama orang psikopat bodoh onoh. Yg mau maunya gue jadi miliknya, kalo gue sihh ogah.
"Nanti kalo misalkan gue libur, gue bakalan nyamperin ke rumah lo kok".
Mendengar kata rumah, jisung terdiam sejenak ia sudah lama tidak pulang ke rumahnya. Ia sangat rindu rumahnya.padahal rumahnya sudah di bakar hangus dengan si jaemin.
"Heyy jisung, lah malah ngelamun nanti kesambet lo".ucap chenle.
"Gue mau pulang".ucap jisung. dengan sura lirih nya, air matapun mulai turun dari pipinya.
"Eh eh jisung kok loh nangis?". Panik chenle karena tiba tiba jisung nangis. Ga tau kenapa.
"Gue mau pulang dan bebas, kalo boleh gue mau ikut kamu pergi".ucap jisung masih dengan wajah nangisnya.
"Hah? Maksudnya?". Heran chenle.
"Jemin hiks hiks jaemin gue ga mau dengan dia. Gue takut".
"Hah jaemin siap?Takut kenapa? Jisung cerita kan apa yg terjadi" tanya chenle, jujur ia bingung dengan jisung yang menangis lalu tiba tiba menyebut nama jaemin dan dia juga takut dengan jaemin. Emang jaemin siapa?.
"Lo taukan siswa baru di sekolah kita? yang gue ceritain hari itu kalo dia abis nembak cewek di rumah kosong " jawab jisung. Ia masih takut dengan kejadian itu.
"Oh jadi namanya jaemin, emangnya kenapa dia, dan kenapa lo takut sama dia? "
Ah chenle harus tau tentang ini dan mau bawa pergi gue jauh jauh bersama dia, gue harus kasih tau. Biar gue bebas dengan ini.
"Lo tau? Dia yg udah ngelukain betis gue sama paha gue pake pisau, maka dari itu gue jalannya pincang"
"ASTAGA, YANG BENER? " Chenle reflek menutup mulutnya saat Mendengar penuturan jisung.
"Gue ga bohong chenle, saat pulang sekolah saat itu, rumah gue dan baju baju gue dia bakar. Terus gue di paksa buat tinggal bersama nya. Kemarin gue berusaha mau kabur tapi nihil dia nemuin gue, terus betis gue ini di lempar pakai pisau, paha gue di tusuk pakai pisau, sakit banget chenle" jelas jisung sambil menangis. Sedang chenle masih sangat terkejut, ia tidak habis fikir dengan perlakuan jaemin pada jisung, sahabatnya.
"Tenang aja, gue bakalan bawa kamu pergi bersamaku gue janji" chenle memeluk jisung. Ia tidak mau sahabatnya di perlakukan seperti itu.
"Oh ya kah, makasih chenle" jisung senang banget dengan ini, sahabat nya ini sangat baik.
Tapi dengan isi kepala nya ia memikirkan, kalo misal jaemin telah melacak keberadaannya gimana. Gue takut chenle yg jadi ancamannya dan di bunuh sama jaemin, kalo jaemin adalah orang yg terobsesi banget sama jisung dan juga psikopat yg tidak kenal belah kasian.
Tapi gue bodo amat gue mau bebas, kalo misalkan jaemin menemukan keberadaan ku, aku tidak bisa untuk memberontak.
.
.
.Sementara di kantor jaemin..
TOK TOK TOK
"Siapa? " jawab jaemin di sebrang, yang lagi sibuk dengan berkas berkas yang ia akan cepat untuk di tanda tangannya.
"Aku tuan jaemin"
"Masuk"
"Ada apa? " ucap jaemin sambil menatap tajam bodyguard nya.
"Hmm ini tuan jaemin, t-uan jisung" ucap bodyguard jaemin dengan gugup, ia takut dengan jaemin. Ia takut ia di tembak, ia belum siap untuk mati, tapi dia sudah ada di ujung mautnya, ia sudah melanggar.
"Ada Apa dengan jisung? JAWAB YG BENAR! " bentak jaemin, Di akhir kalimat.
"Tuan jisung telah kab-" belom selesai ia ngomong, tiba tiba.
DOR..
Jaemin telah menembak bodyguard nya sekaligus, ia tahu dengan kelanjutan nya. Emang bodyguard nya tidak becus untuk menjaga jisung, ia sudah di peringkat kan untuk menjaga jisung, kalo jisung telah kabur. bodyguard nya siap siap dia akan mati dengan tangannya.
Setelah jaemin membunuh bodyguard nya yg sudah di tugaskan untuk menjaga jisung. Ia memanggil BO yg ada di kantor nya untuk membersihkan ke gaduhan ini.
Setelah itu, Jaemin segera keluar dan pergi dari kantor nya dengan tergesa-gesa dan yg masih dengan marah nya, ia akan pulang dan segera melacak keberadaan jisung. Kemana ia pergi.
"ARGHH SIALAN, KAMU DIMANA JISUNG!! " Amuk jaemin, ia tidak menemukan keberadaan jisung. Ia lah soalnya chenle udah mengakses semua internet maupun pelacakan untuk di hapus dan diputuskan, biar dia dan jisung tidak di temukan dengan jaemin.
Semua di ruang itu beratkan ulah jaemin sendiri, meja, komputer, dan kertas yg ada di situ semua ia rusakan. Ia harus menemukan jisung secepatnya.
"Hahah berani berani nya kamu jisung, aku tidak akan tinggal diam dan setelah kamu aku temukan aku tidak akan melepaskan kamu!" ucapan jaemin yg sambil memandang foto jisung yg ia sudah pajang di dalam ruangan itu.
Disini jisung dan Chenle sudah berangkat sebelum jaemin datang menemui jisung di rumahnya,ia tidak jadi untuk pergi lusa,kalo chenle tidak secepatnya untuk pergi jaemin pasti akan menemukan nya. Jaemin tahu alamat chenle dan jaemin tahu kalo chenle sahabat nya jisung. Tidak bisa jisung ngumpet dan menghindar dari jaemin kalo bukan di rumah chenle.
TBC...
Jangan bosen ya dengan cerita ku... Oh ya klo ada yg tidak nyambung dengan kata"nya atau typo dimaklumin aja ya 😊👍
Disini jaemin memang sekolah tapi jaemin juga berkerja di kantor, kalo di sekolah ia cuman mau memantau jisung aja.
Oo ya aku juga mau kasih tau,disini aku mau lanjutin crita ini atau tidak dan up book ini terakhir nya up aku atau tidak.. Tpi aku berharap ada kelanjutannya sihh..
KAMU SEDANG MEMBACA
psikopat love
HorrorPark jisung, cowok dengan rambut hitam, tubuh yang ramping seperti cewek dan juga putih, mata yang indah, bibir yang tebal berwarna pink nan mungil yang berbentuk love, jisung berusia 18 tahun, ia sudah tidak memiliki orangtua. Ia tinggal sendiri di...