7💫

35 5 0
                                    



Hana sedang membereskan beberapa pakainya, karena hari ini dia sudah dibolehkan pulang kerumah. Kondisinya sudah sangat membaik, walaupun masih harus banyak istirahat.

Pintu rawat inap tebuka, menampilkan seseorang yang masih berdiri diambang pintu.

"Beneran sudah gpp?" Tanya Yujin pada Hana.

Hana hanya membalas dengan anggukan dan tersenyum tipis. Yujin berjalan mendekati Hana dan membantu Hana untuk membereskan barang-barangnya.

Setelah sekiranya sudah beres, dua wanita itu segera pergi dari ruang inap itu. Seminggu lebih Hana tidak menghirup udara segar, selama ini dia hanya berdiam diri di ruang inap atau sekedar keliling koridor rumah sakit.

Diperjalan Hana hanya melihat kearah Lo luar jendela dan bersenandung kecil. Yujin yang sedang menyetir melihat kearah Hana hanya tersenyum.

"Hana-ya, kau tau selama kau tidak ada, anak-anak pada lesu dan tidak bersemangat saat latihan" ucap Yujin membuat Hana menoleh kearah Yujin.

"Kenapa begitu?" Ucap Hana.

"Karena mereka memikirkan mu, mereka khawatir pada mu, apa lagi Eric dia merasa bersalah padamu" ucap Yujin.

Hana mengangguk, dia baru sadar selama dia dirawat sibungsu Eric tidak datang mengunjunginya.

"Eonni, apakah bisa mampir ke agansi sebentar, aku ingin melihat anak-anak" ucap Hana.

"Tapi kau masih harus istirahat" sahut Yujin.

"Sebentar saja, aku hanya ingin bertemu anak-anak" Hana memohon pada Yujin.

Pada akhirnya Yujin menyetujuinya membuat Hana senang. Sebenarnya Yujin juga masih khawatir akan kondisi Hana yang belum sembuh total.

Yujin menancap gas dan membawa mobil itu menuju agensi mereka.

Tidak begitu lama akhirnya mereka sampai, Hana buru membuka sabuk pengamannya dan turun dari mobil Yujin. Yujin yang melihat itu hanya menggelengkan kepalanya.

Hana memencet tombol lift untuk menuju ruang latihan member the Boyz. Setelah sampai didepan pintu ruang latihan. Hana menarik nafas panjang lalu perlahan dia buka pintu itu.

"Hallo.. apa ada yang merindukan aku?" Ucap hanya membuat semua orang didalam ruangan tu menoleh kearahnya.

"Manager Nuna?" Ucap juhaknyeon dan membuat Hana tersenyum lebar.

Hana berjalan masuk kedalam ruang latihan dan para member berlari kearahnya.

"Aku dengar kalian malas-malasan saat latihan" ucap Hana sambil meletakkan kedua tangannya dipinggang.

Semua member masih terdiam. Hana menghampiri Eric yang sedang menundukkan kepalanya.

"Eric kenapa kau tidak datang mengunjungiku saat dirumah sakit, padahal aku sangat menunggu kehadiran mu" ucap hana kecewa.

"Maafkan aku Nuna, aku tidak bisa melihat mu sakit, dan aku merasa bersalah kalau saja aku tidak menyuruhmu ke dorm mungkin hal itu tidak akan terjadi" ucap Eric sedikit terisak.

Hana mendekat kearah Eric lalu memeluk Eric. "Tidak ini bukan salah mu, jadi berhenti menyalahkan dirimu" ucap Hana lalu memegang kedua habu Eric. "Lihat aku, aku baik-baik saja, jadi jangan menyalakan dirimu lagi" lanjut Hana.

Mata Eric berkaca-kaca dan membuat Hana tersenyum tipis.

"Iya udah-udah jangan salah-salahan lagi, sekarang mananger-nim sudah tidak apa-apa" ucap sangyeon.

"Ahh.. Nuna aku juga sangat merindukan mu" ucap Q mendekat kearah Hana lalu memeluknya.

Dan diikuti sama beberapa member yang lain. Hana hanya tersenyum melihat para member yang sedang mengerumuni dirinya.

Disela-sela itu Hana tidak sengaja melihat kearah younghoon yang juga sedang menatap dirinya. Hana melepaskan pelukan para member.

"Udah-udah, sekarang kalian harus kembali latihan" ucap Hana.

"Aku juga harus pulang Yujin eonni sudah menunggu ku" lanjut Hana berpamitan pada member.

"Baik lah, Nuna pulang lah dan banyak-banyak istirahat" ucap juhaknyeon.

"Ya sudah aku pergi, latihan yang semangat oke" ucap Hana melambaikan tangannya lalu  berjalan keluar dari ruangan itu.

Hana kembali memencet tombol lift dan menunggu pintu lift terbuka.

"Hana-sii" panggil seseorang dan Hana menoleh kearah suara itu.

Younghoon berjalan lalu memberikan sebuah kotak kecil pada Hana. Hana bingung mengapa younghoon memberikan sebuah kotak padanya.

Younghoon menghela nafas panjang, lalu meraih tangan Hana dan langsung dia letakkan kotak itu ditelapak tangan Hana.

Hana membuka kotak itu dan dia sedikit terkejut melihat isinya.

"Bukan kah ini kalaungku" ucap Hana sambil memegang leher nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Bukan kah ini kalaungku" ucap Hana sambil memegang leher nya.

Dia tidak sadar kalau kalungnya hilang.

"Hmm.. kemarin aku menemukannya ditempat kau jatuh" ucap younghoon.

Hana mengangguk lalu mengambil kalung itu dan memakai nya. Hana sedikit kesulitan memekai kalung tersebut.

"Mau ku bantu" ucap younghoon dan Hana mengangguk pelan.

Younghoon mendekati diri kearah Hana, dia bisa melihat kulit putih Hana secara dekat.

"Sudah" ucap younghoon

"Terimakasih younghoon, kalung ini pemberian ibu ku, untung aja kau yang menemuinya, sekali lagi terimakasih" ucap Hana.

Tak lama pintu lift terbuka dan Hana segera masuk kedalamnya.

"Hati-hati dijalan" ucap younghoon dan Hana hanya membalas dengan anggukan lalu tersenyum.

Setelah pintu lift tertutup younghoon segera kembali keruangan latihan. Namun langkahnya terhenti ketika dia melihat seseorang yang sedang berdiri menatap dirinya.

Younghoon berjalan mendekati Kevin yang entah sejak kapan dia berdiri disana menatap interaksi Hana dan younghoon.

Younghoon berhenti disamping Kevin, lalu dia menepuk pundak Kevin sambil memberikan smirknya. Dan kembali berjalan meninggalkan Kevin disana.

Kevin menarik nafas panjang, telihat kedia tangannya terkepal kencang ketika younghoon melewati nya tadi.


"Baik lah ternyata begitu cara mainnya" ucap Kevin sambil menoleh kearah younghoon yang sedang melambaikan tangannya.








Bersambung....










Haii haii pembaca terimakasih sudah membaca cerita ini, jangan lupa follow dan vote ya terima kasih 🤍







Enjoyy..💋💋

MANAGER-NIM || THE BOYZ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang