2. pria bertopeng.

8 2 0
                                    

Pria misterius bertopeng itu pun langsung memasu kan bola energi biru muda itu ke dalam tubuh Alister.  Saat Pria itu memasukan bola energi itu.  Sebenar nya Alister merasa kan nyeri yang luar biasa. Tapi karna tubuh Alister tidak bisa bergerak.  Ia harus menahan rasa sakit itu. Pria aneh dan misterius itu hanya tertawa sinis kepada Alister.
tidak ada hujan tiak ada angin.  Pria itu terjatuh dengan sendiri nya.  Dan dari samping ada orang yang langsung menarik tangan ku. Itu membuat pengaruh dari pria misterius itu hialng, tubuh ku bisa kembali  bisa bergerak.  Dan sudah jelas orang yang menolong Alister itu adalah Gibran teman dekat Alister dari SD.6

"Gibran... kenapa lo ada di sini..?" Tanya Alister kepada Gibran

"Udahlah... logak usah tau soal itu! Mending kita naik ke mobil gua! Dan lo mendingan nginep dulu di rumag gua!"

"Lalu motor gua gimana?"

"Tanggalian aja... yang penting kita selamat dari orang tadi!" Ucap Gibran sambil ia masuk kedalam mobil nya.

Tanpa basa basi Alister langsung masuk kedalam mobil Gibran.  Ia duduk di sebelah kiri Gibran.  Gibran pun langsung menacap gas.  Pergi dari tempat sepi itu
menuju rumah nya.

"Ster, tu orang begal atau apa sih?" Tanya Gibran sambil menyetir mobil nya.

"Gua juga gak tau... tapi yang jelas dia bukan begal!" Jawab Alister dengan penuh percaya diri.

"Iya sih, gua juga ngerasa gitu." Timpal Gibran yang sedang menyetir.

Singkat nya mereka pun sampai di rumah nya Gibran.  Rumah nya lumayan besar.  Dengan berjejer beberapa kendaraan sport. Karna Gibran senang mengoleksi mobil atau motor sport.

"Lah kok ke rumah lo Gi?" Tanya Alister heran.

"Kan gua udah bilang Ster!  Lo mending tidur di rumah gua aja!  Soal nya gua ngerasa ga enak sama situasi sekatang.." jawab Gibran yang membuat Alister semakin heran.

"Maksud nya?"

"Ya gua ngerasa orang tadi bakalan ngejar lo terus! Bahkan ngejar lo sampai ke rumah..!"

"Mungkin itu cuma firasat lo doang Gi!" Ucap Alister tidak percaya.

"Engga... ah, gimana ya jelasin nya..." gumam Gibran kesal.

Alister pun hanya menghela napas menggapi gumam Gibran yang sedang kesal.

"Oke.. kali ini gua akan nginep di rumah lo!  Tapi besok gua harus sudah pulang ke rumah gua! Gua gak mau ngerepotin kedua orang tua lo!" Dengan terpaksa Alister pun tidur di rumah nya Gibran. 

"Lo tenang aja!  Ortu gua lagi pasa keluar kota!  Gua sendiri di rumah... yaudah, yo kita kedalam rumah..!" Ajak Gibran kepada Alister.

" ya..." jawab Alister.

Mereka pun turun dari mobik dan Gibran pun langsung mengunci mobil ferary merah nya.  Lalu mereka berdua pun masuk kedalam rumah.  Saat melompat ke soffa yang sangat empuk.

"Hah.. Ster, sebenar nya lo liat ga muka orang tadi?" Tanya Gibbran.

Alister pun menggeleng menandakan ia tidak melihat muka pria yang misterius itu.

"Ya.. kali² kita bisa laporin ke polisi!"

"Sumpah gua gak liat muka orang itu.. dia pakai topeng.  Jadi gua gak bisa liat muka nya..!"

"Gua rasa tu orang bukan orang biasa! Dia kaya pengyihir!  Lo tau ga, sekarang² banyak kasus² pembunuhan yang tidak masuk akal! Kaya ada pria yang termultilasi, Tubuh bagian² tubuh nya di temui di negara yang berbeda.  Terus ada pembunuhan di suatu club malam.  Dan kata nya orang yang jadi saksi liat si korban kaya terbakar.  Tapi saat liat jazat nya gak ada luka bakar sedikit pun."

"Hah.. mungkin aja itu hoax Gi!" Ucap Alister tidak percaya ucapan nya Gibran.

"Bukan hoax Ster.. gua udah cek langsung berita itu bukan hoax! Dan kata nya pelaku nya adalah seorang pria bertopeng!" Gibran membantah ucapan Alister yang tidak percaya kepada nya.

"Udah lah! Gak usah di
Rrŕððeðð⅞l soal kaya gitu mah Gi!  Yaudah! Gua mending tidur duluan!"

Alister pun pergi ke kamar tamu.  Tempat biasa Alister kalau menginap ke rumah Gibran.  Di kamar Alister tidak langsung. Karna ia merasa ada yang aneh, karena tangan Alister sangat terasa dingin. Tangan yang biasa nya terasa hangat.  Tapi ini terasa dingin.  Tangan Alister sangat terlihat sangat pucat. 

"Kenapa tangan gua pucat banget, setelah gua lepas dari kendali pria bertopeng itu?" Guman Alister. "Dalah, mungkin itu cuma perasaan gua aja.."

Alister pun membaring kan tubuh nya.  Di sisi lain, Gibranyang masih belum tidur.   Gibaran malah terus menelisuri tentang penyihir bertopeng.  Di sana banyak sekali atrikel nmengenain penyihir bertopeng. 

"Bola energi? Apa hubungan nya penyihir bertopeng dengan bola energi?" Gumam Gibran.

Dengan penuh penasaran.  Gibran pun meng clik artikel bola energi yang berhubungan dengan penyihir bertopeng.
Di artikel itu tertulis bahwa kekuatan dari bola energi hanya bisa di kendalikan oleh orang yang terpilih. Dan oeang yang tidak terpilih akan bisa di kendalikan oleh penyihir bertopeng atau orang itu akan meninggal.

"Bola energi? Gua jadi makin penasaran sama bola energi.. apa jangan² benda bersinar biru yang di masukan oleh pria bertopeng itu..." Gibran pun mulai mencari di internet tentang bola energi.

* * *


Matahari pagi mulai menerobos masuk ke dalam kamar tempat Alister menginap.  Sinar mata hari itu mulai menyorot muka Alister.  Dan otomatis Alister pun terbangun dari tidur nya.  Lalu ia bangun dan mulai beranjak dari tempat tidur nya. Lalu Alister membuka pintu kamar.  Dan Alister berjalan menuju ruang makan.  Di sana sudah ada Gibran yang sedang membuat serapan sendiri.  Sepeerti membuat roti sandwich dan telur setengah matang.

"Baru bangun lo Ster?  Nih udah gua buat serapan!"

"Lo yang masak sendiri Gi?" Tanya Alister sambil menggosok mata nya.

"Ya iya lah gua yang masak!" Jawab Gibran sambil mengangkat kedua alis nya.

"Lalu art² di rumah lo kemana?"

"Lagi izin dulu pulang ke kampung nya!  Kata nya anak nya kecelakaan.  Jadi dia izin dulu! Alhasil gua yang harus siapin serapan sendiri!"

"Emhh... emang lo bisa masak?" Ucap Alister menyindir Gibran.

"Bisa lah, kalo cuma masak telur atau ngebuat sandwich doang mah gampang Ster..!"

"Yang bener... hah?" Ledek Alister pada Gibran. 

Gibran hanya menghela nafas. "Kalo lo mau sserapan.  Serapan aja bro! Kagak ada racun nya ko!"

"Iya lah, masa temen lo sendiri mau di racunin."

Aslistet pun duduk di kursi makan.
"Ngamong² minum nya mana?"

"Oh iya gua lupa Ster! Ada susu di kulkas! Gelasa nya di lemari Ster!"

"Oke sip!" Alister pun kembali berdiri.

Alister pun berjalan ke arah lemari tempat menyimpan gelas dan piring.  Lalu Alister pun mengambil dua gelas.  Dan ia pun menyimpan kedua gelas itu di atas meja.  Lalu alister berjalan menuju kulkas untuk mengambil.  Dan Alister mengambil susu cair dan Alister pun menuang kan susu itu ke dua gelas.  Tetapi aneh nya susu itu tidak bisa tertuang kan ke dalam gelas.

"Lah.. kenapa susu ny gak bisa di tuangin Gi? Abis ya!"

"Ah masa sih Ster... baru aja gua kemari beli susu nya, masa udah habis lagi!" Ucap Gibran tak percaya.

Gibran pun menghampiri Alister yang masih mencoba menuang kan susu itu ke gelas.

"Coba gua liat Ster!"

Alister pun memberi kan kotak susu itu kepada Gibran.

"Ah shit......

CONTINUED
________________________
*

* *

Cold The boy'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang