DI EPS INI ADA SUBUAH SCEN YANG SEDIKIT SADIS. DAN MUNGKIN TIDAK PANTAS UNTUK ANAK² DI BAWAH UMUR (WARNING!!!)
[ENJOY READING]"Ah... shit...! Kenapa susu nya bisa beku ya?"
"I don't know.."
'Apa ini adalah efek dari bola energi itu? yang kemarin di masukan kedalam tubuh Alister..!' Gumam Gibran sambil terus memandangi Alister. Dari ujung kaki sampai ujung rambut.
"Napa lo Gi?" Ucap Alister yang heran dengan kelakuan Gibran yang sangat aneh.
"Hmm... enggak pa² ko Ster!"
"Lalu kenapa lo malah diem aja Gi?"
Tanpa menjawab pertanyaan Alister. Gibran pun menyimpan kotak susu yang beku itu di atas meja. Dan Gibran pun berjalan ke depan kompor.
Untuk menjahit telur ceplok yang ia masak.
'Kok Gibran sikap nya jadi aneh?' Ucap Alister di dalam batin nya.
* * *
Di perlihat kan pria jas hitam dan muka di tutupi oleh topeng. Yang membuat muka nya tidak terlihat. Dan di hadapan nya ada pria misterius yang sama² memakai topeng. Pria itu adalah pria yang sama dengan Pria misterius yang menyerang Alister. Ia tertunduk diam dengan tubuh nya di penuhi keringat dingin dan muka nya yang sangat pucat.
"Bola energi itu memilih orang itu... tapi orang itu berhasil melarikan diri???
Bukan kah saya sudah bilang, kalau kau gagal.. saya akan mengakhiri mu..!" Bentak pria bertopeng dengan jas panjang berwarna hitam. Dan pria yang bisa di simpul kan bos dari pria bertopeng yang menyerang Alister kemarin malam. Lalu pria berjas hitam itu mencekik pria yang menyerang Alister kemarin."Ma.. maaf.. boss! Saya mengaku kalau ini adalah ke salahan saya! Saya teledor. Yang membuat pemuda itu berhasil di selamat kan oleh teman nya.. saya tidak akan mengulangi nya lagi... saya janji! Tapi saya mohon... jangan habisi saya boss!" Pria itu terus memohon. Agar diri nya tidak di habisi.
Boss dari pria bertopeng itu pun langsung melepas kan cekikan nya pada anak buah nya. Lalu ia pun mengisarat kan, agar dua monster yang menjaga nya menghabisi pria bertopeng yang telah gagal menjalan kan misi nya. Dengan bengis nya, dua monster itu langsung menebas nebas pria yang menyerang Alister kemarin, dengan kuku monster itu yang sangat tajam.
"Arghtt..." tebasan demi tebasan terus berjalan. Darah pun mulai berceceran di lantai. Dan ada salah satu tebasan yang membuat tangan kiri nya terlepas dari tempat nya. pria itu terus berteriak meringis kesakitan, karena salah satu tangan nya terlepas dari badan nya.
"Boss... aargh..." lalu salah satu moster itu pun menebas tangan kiri pria itu sampai terlepas juga dari tubuh pria itu."Berhenti..!" Titah boss bertopeng itu.
Karena boss nya menyuruh kedua monster itu berhenti menebas pria itu.
"Boss... plis, jangan habisi saya... tolong maaf kan kesalahan saya!" Pinta pria bertopeng yang sudah kehilangan kedua tangan nya. Dan darah yang terus meneyes ke lantai.
"Hah.. baiklah... kali ini saya memaaf kan mu!" Boss bertopeng itu pun memaaf kan anak buah nya. Yang sudah tidak memiliki tangan.
Pria dengan kameja putih lengkap dengan dasi hitam panjang, dan di lapisi jas hitam panjang. Ia pun berbalik badan.
Pria bertopeng yang tadi meringis kesakitan pun bernafas lega.
Tapi ternyata pria dengan jas hitam itu diam² menghempas kan sebuah energi hitam. Yang langsung di arah kan ke arah jantung pria bertopeng yang sudah bernafas lega. Dan seketika saat itu juga.
Pria bertopeng yang menyerang Alister kemarin pun langsung meregang nyawa saat itu juga.
Tanpa sepatah kata apa pun, pria malang itu pun melebur menjadi pasir. Dan hanya menyisakan topeng yang ia pakai tadi.'Bola yang ada di tubuh pemuda terpilih itu sangat penting... saya harus segera mendapat kan bola energi itu secepat nya....!' Gumam pria ber jas hitam panjang.
* * *
Di perlihat kan Alister yang sudah siap untuk pulang ke rumah nya."Makasih ya Gi.. lu udah nyelamatin gua kemarin!"
"Sama²... lagian lo kaya sama siapa aja Ster!" Ucap Gibran, sambil menepuk nepuk pundak Alister. "Oh ya.. lo mau pulang naik apa Ster..?" Lanjut Gibran.
"Ya... palingan naik taxi atau apa gitu.."
"Gimana kalo gua anter Ster?" Tawar Gibran kepada Alister.
"Gak usah Gi. Takut ngerepoti lu! Dan lagian lo udah banyak bantu gua Gi!" Alister pun menolak tawaran Gibran. Karena ia merasa Gibran sudah banyak membantu nya.
"Ga papa ko Ster.. ini kan hari minggu Ster!" Gibran terus membujuk Alister.
Dan Alister pun hanya menggeleng. Itu menanda kan Alister menolak tawaran nya Gibran.
Gibran pun menghela nafas. "Oke fiks... kalo lo merasa ke beratan..." Gibran pun melempar kan salah satu kunci mobil nya kepada Alister. "Lo berati nyetir sendiri..!"
"Tapi Gi..."
"Gak ada penolakan Ster! So..lo harus terima tawaran gua ini! Kalo gak... gua akan merasa lo ngerepotin gua.." ancam Gibran kepada sahabat nya.
"Maksa banget.."
"Gimana? Lo terima ga?" Tanya Gibran kepada Alister.
"Baiklah... di sebelah mana mobil nya?" Dan sekali lagi Alister menuruti Gibran yang selalu memaksa nya.
"Nah.. gitu dong! ...mobil nya ada di gerasi! Mobil lambo veneno warna hitam di pojok kanan Ster!" Ucap Gibran, sambil menunjuk ke arah gerasi denga dagu nya.
Alister pun berjalan ke dalam gerasi. Dan Alister menekan tombol di kunci mobil itu.
Dari pojok kanan. Ada mobil lamborghini veneno hitam yang bunyi dari pojok kanan.
"Gi, ini kan mobil kesayangan lo!""Kan dulu gua udah bilang... mobil kesayangan gua itu yang selalu gua pakai Ster!"
"Hah.... yaudah!" Alister pun naik ke dalam mobil mewah itu. "Gua pergi dulu ya Gi!" Pamit Alister kepada Gibran.
"Ati² Ster di jalan!"
Alister pun menjap gas. Dan pergi dari rumah nya Gibran menuju rumah nya.
Saat Alister sudah pergi. Gibran pun membuka hand phone dari kantong celana nya. Yang ternyata Gibran telah memberei GPS yang di pasang di mobil sport yang di pakai oleh teman nya itu.'Dengan begini gua bisa tahu Alister pergi ke mana aja! Dan kalau ada bahaya gua bisa langsung bantu Alister!' Gumam Gibran di dalam batin nya.
Lalu Gibran pun menyipan kembali handphone ke kantong dan langsung masuk kedalam rumah nya.
* * *
Di perlihat kan Alister yang baru sampai di rumah nya. Lalu Alister pun memakir kan mobil sport Gibran di depan rumah nya. Setelah Alister memakir kan mobil sport nya Gibran.
Alister pun keluar dari mobil nya. Dan langsung berjalan menuju pintu rumah nya."Alister..." Saat ia ingin membuka pintu rumah nya. Tiba² ada yang memanggil Alister dari belakang nya. Alister pun menoleh menuju asal suara itu yang tepat ada di belakang nya. Dan yang memanggil Alister adalah mantan kekasih nya, yang sudah putus dua bulan yang lalu. Dia bernama Kanaya, gadis blesteran inggris dan indonesia, yang memiliki mata yang indah dan rambut yang pirang. Dia berdiri di belakang Alister.
Deangan mata yang berkaca², Kanaya pun langsung berlari dan langsung memeluk Alister. Di lihat dari raut muka nya. Ada rasa rindu yang terpasang di raut muka Kanaya."Ster.. jangan tinggalin aku lagi plis..." Gadis blesteran memohon kepada Alister. Sambil memeluk Alister sekencang kencang nya.
_______
continued
___________
KAMU SEDANG MEMBACA
Cold The boy's
FantasiPendiam, muka yang datar dan sangat dingin....itulah Alister. Murid kelas 10/1 SMA, yang harus menghadapi rintangan hidup yang sangat tidak biasa. Itu semua bermula karena mendapat kan kekuatan atau kelebihan yang melebihi manusia umum nya. Dia ha...