Dua

13 5 1
                                    

Hallo guys 👋

Selamat membaca!

Maaf banyak Typo berceceran

Warning!⚠️
Terdapat adegan kekerasan dan kata-kata kasar,harap bijak dalam membaca!

Warning!⚠️Terdapat adegan kekerasan dan kata-kata kasar,harap bijak dalam membaca!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~oOo~

Malam ini Zera tengah meminum sebotol Lychee,ia merasa bosan hanya berdiam diri.Akhirnya ia meraih laptopnya dan meretas beberapa komputer tempat dokumen perusahaan Shaka.Tentu saja untuk mencari informasi tentang Anjani Cleona,entah apa kabarnya saat ini.

Zera tersenyum miring setelah berhasil mendapatkan biodata Anjani alias lonte itu.Zera belum tahu mau berbuat apa untuk sekarang,jadi ia menutup kembali laptopnya.

“Gue nggak yakin lo bisa lari dari gue bitch”
Zera merebahkan tubuhnya di atas kasur sambil tersenyum miring.

~oOo~

Pagi ini Zera sudah disambut dengan suara berisik dari ruangan kerja Shaka.Zera berjalan perlahan menuruni tangga dengan ransel di pundaknya.

“Sialan!”

“Bajingan!”

Pyar!...

Zera tersenyum mendengarnya setelah itu ia berlalu tanpa menyentuh sedikitpun makanan yang ada di atas meja.

Zera melajukan kendaraanya dengan kecepatan tinggi,hingga akhirnya ia sampai di depan gerbang sekolah.Ia memasuki gerbang dengan kecepatan yang lumayan,lalu memarkirkan motornya.

Zera melepas helm ful face miliknya lalu pergi menuju kelas,seperti biasa ia akan menjadi sorotan.Zera mendatarkan ekspresi wajahnya dengan tatapan setajam elang.

Sampainya di kelas,Zera sudah di sambut dengan Viria Zerajat.
“Zera!”
Seru Viria dengan menyunggingkan senyum lebar,ia juga tidak lupa melambai-lambaikan tanganya.

Zera hanya menatapnya datar lalu duduk di kursinya.
“Zera,makan yuk!”
Ucap Viria dengan berseru keras,membuat semua siswa menatapnya.
“Bacot lo! mulut kek toa”
Cibir seorang wanita dengan lipstik setebal mental guru BK.

“Dih,dari pada lu.Udah bacot,bibir kek ikan lohan!”
Balas Viria tidak kalah nyinyir dari wanita itu.
“His,lo”
Geram wanita itu sambil meremas tangannya sendiri dan berjalan ke arah Viria.

“Lo itu minta banget gue pites”
Cecarnya dengan mata melotot besar,membuat Viria bergidik ngeri.
“Dih,mirip kunti lo rupanya kalau dari deket”
Cibir Viria lagi,ia memang tidak puas jika belum kapok.

MALAIKAT HITAM || ZERATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang