【 𝗝𝗔𝗗𝗜 𝗔𝗡𝗜𝗠𝗘 】

『 𝗢𝟭 』

-「 𝗝𝗔𝗗𝗜 𝗔𝗡𝗜𝗠𝗘 」-

•

•

•

•

•

100%

-

〔 𝗢𝟭 〕

-

『 1.118 Word 』

_____________________________________________________________

"Masalah Direktur yang menyukai wanita muda telah mengejutkan seluruh perusahaan..."

"Aku baru pertama kalinya mengetahui ternyata bawahanku suka bergosip tentangku," Ucap direktur Saitou.

"Jadi aku tidak bisa membawa anakku ke lokasi kerja?" Tanya Ai yang sedang memangku Ruby dan Aqua, sementara (Name) duduk di sofa disebelah Ai.

"Sudah pasti tidak bisa!" Bantah Direktur Saitou.

"Fikir ini dengan baik baik... kalau dunia sampai tau kau idol berusia 16 Tahun yang mempunyai dua anak, sudah bisaku pastikan karier idolmu akan berhenti sampai di sini," Sambungnya lagi.

"Dan kalau aku di minta pertanggung jawaban, perusahaanku juga akan bangkrut,"

"Kita semua akan jatuh ke dasar neraka bersama," Ucap Saitou memikirkan seberapa berpengaruhnya jika kedua anak Ai terpublish.

"Lu aja kali, gw mah enggak,"

"Kau tidak bisa membawa anak-anak ke hadapan publik atau pun saat berbelanja," Ujar Direktur Saitou.

"Jika benar-benar terpaksa, kau harus berbelanja seolah kami yang meminta bantuanmu untuk menjaga anak,"

"Merepotkan sekali iya 'kan, Ruby," Ucap Ai seraya mengelus kepala Aqua, Ruby sendiri di gendong dengan posisi yang pastinya tidak nyaman.

"Itu, Aqua.."

"Hahahaha," Tawa ceria Ai pun terdengar di ruangan.

(Name) yang melihat kejadian tersebut menatap Ai dengan sedikit pandangan tertekan.

Entah karena tatapan yang di keluarkan oleh (Name) terasa aneh, Aqua meliriknya.

(Name) yg merasakan dirinya di tatap oleh Aqua pun panik.

(Name) pun membalas lirikkan Aqua, (Name) hanya menatap polos layaknya bayi pada umumnya.

"Mungkin perasaanku saja," Batin Aqua lalu melirik kembali kearah Ai yang sudah berhenti tertawa.

Lalu, Saitou Miyako, Istri dari Direktur Saitou Ichigo mengambil Ruby dari gendongan Ai.

"Sebentar lagi waktu rehearsal, bersiaplah untuk berangkat."

"Baik," Ai pun berdiri dari posisi duduknya dengan Aqua yang ia taruh di sofa.

Lalu suara bel pintu rumah Ai pun berbunyi.

"Tunggu sebentar," Ai pun berjalan menuju pintu dan membukakan pintu, terlihat Ibu (Name) dan Hyoma dari luar pintu.

"Halo Hyo-chan! Masuk saja, Nee-chan," Ucap Ai mempersilahkan Ibu (Name) dan Hyoma masuk.