❝Aku memberimu dua pilihan sayang, stay here or I'll lock you up in my basement?❞
📌 Harap bijak dalam membaca
📌 Harap tidak bereskpetasi berlebihan
[ 𝐦𝐮𝐫𝐧𝐢 𝐢𝐝𝐞 𝐩𝐫𝐢𝐛𝐚𝐝𝐢, 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐚𝐝𝐚 𝐮𝐧𝐬𝐮𝐫 𝐩𝐞𝐧𝐣𝐢𝐩𝐥𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐤𝐚𝐫𝐲𝐚...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
----- • -----
{ 𝐩 𝐫 𝐨 𝐥 𝐨 𝐠 𝐮 𝐞 }
[Amsterdam, Belanda, 1975.]
Mata kelam yang hitam, melejit seperti kilat malam di bawah redup nya cahaya rembulan yang masuk melalui celah jendela. Ini masih pertengahan tahun 1975 di sebuah kota tua di Belanda.
Ruangan cukup luas dengan dekorasi antik persis sekali seperti rumah mewah di era tahun 1975, lilin-lilin menempel di setiap dinding ruangan dihiasi lukisan antik khas bangsawan, ruangan ini redup tidak seterang ruangan lainnya ditambah dengan cat dinding berwarna gelap. Suasana hening membuat kamar ini terasa begitu mencekam.
Sebuah seringai licik tercetak samar di wajah pria tampan yang berdiri melihat keramaian kota dari luar jendela kamarnya, pria itu meneguk segelas wine di tangan nya, menghela nafas seraya berdecak penuh penekanan. Dia James Middleton.
"Aku merindukan mu Carrie, jangan pergi. jangan pernah meninggalkan ku, ini bukan permintaan sayang, ini perintah." ucapnya dengan aura intimidasi yang menyeruak memenuhi kamar ini.
"Sampai kapan pun kau tidak akan pernah bisa lepas dari ku, aku akan mendapatkan mu. Jangan pernah meremehkan ku, sayang." desis nya pada kalimat terakhir, terkekeh mengingat gadisnya salah dalam memilih lawan.
James meneguk kembali wine di tangan nya hingga tandas tak tersisa setetes pun, mendesah kasar saat minuman beralkohol itu mengalir di tenggorokan nya, tangan nya mencengkram kuat gelas itu menyalurkan emosinya, sedetik kemudian gelas itu sudah hancur tak berbentuk membentur tembok kamarnya, ia benar benar marah, berani sekali gadisnya melarikan diri.
Seseorang masuk setelah mengetuk pintu kamar itu, pria itu berhenti dan menunduk hormat pada James, "Nona Carrie sedang berada di pelabuhan kapal kota Amsterdam, tuan." Ucap pria itu.
"Menurut informasi yang sudah saya terima, nona Carrie berencana untuk berlabuh malam ini menuju Inggris-"
"Lalu melanjutkan perjalanan nya menuju Wales, Inggris, St. Asaph, dan akan menempati rumah mendiang neneknya yang berada di pedesaan." Jelas pria itu memberikan seluruh informasi yang sudah ia dapat tentang Carrie.
James mengepalkan tangan nya, rahang nya mengeras, pria itu membanting seluruh barang yang ada di sekitarnya, "Brengsek! Mengapa kau begitu ingin pergi dariku, Carrie?"
James terkekeh lalu menyeringai buas, "Pukul berapa kapal itu berlabuh?" tanya James begitu datar, matanya menghunus begitu tajam.
"Pukul 11 malam ini tuan." Jawab pria itu. James berjalan keluar dari kamar sambil bersiul ria. Menaiki mobil mewah nya lalu melesat cepat membelah jalanan di gelap nya malam.
"I'm coming, I'm coming to get you Carrie. Wait for me, darling." desisnya tajam dengan seringai yang menunjukkan kepuasan, matanya terlihat mengkilat karena amarah.