Microbiology Laboratorium of Tokyo University, Japan - 15 April 2020, 23.30 JST
"Pak, semuanya sudah siap. Sampel barang yang anda inginkan beserta file-filenya sudah berada dalam koper ini," ujar seorang pria berkacamata yang mengenakan jas putih selutut sambil menyerahkan sebuah koper yang sebelumnya ia bawa.
Pria lain yang menjadi lawan bicaranya segera mengambil koper tersebut dan memborgolnya bersama dengan pergelangan tangannya sendiri untuk meminimalisir terjadinya hal yang tidak diinginkan. "Ya, pastikan tidak ada orang lain yang tau tentang hal ini selain kami dan tim penelitimu," ujarnya sebelum pergi meninggalkan tempat itu. Sedangkan dua pria berbadan tegap yang tak lain adalah bodyguard-nya berjalan mengikutinya. Mereka masuk ke dalam mobil yang sebelumnya telah terparkir tepat di depan pintu keluar gedung dengan seorang sopir yang telah menunggunya.
Mobil yang ditumpangi pria tersebut kini melaju dengan kencang di jalanan pinggiran kota Tokyo dimana kondisi di malam hari tak begitu ramai. Pria itu mengawasi keadaan sekitar melalui jendela mobilnya. Jalanan memang lumayan sepi, hanya ada satu mobil di depan mereka dan dua mobil yang jaraknya tak terlalu jauh di belakang. Ia sama sekali tidak merasa curiga sampai ketika tiba-tiba mobil di depannya berhenti mendadak sehingga memaksa mobil yang ditumpanginya ikut berhenti. Salah satu mobil yang tadi berada di belakangnya dengan kencang menabrak mobil tersebut hingga membuat mereka terhempas. Sebelum sempat berbuat apa-apa, mobil yang tadi sempat berada di belakang mereka telah berhenti di sisi kanan mobil yang telah rengsek tersebut, dan menghujani penumpangnya dengan peluru.
Para pelaku penembakan keluar dari mobilnya dan mengambil koper dari mobil tersebut lalu pergi meninggalkan para korban begitu saja. Dengan energi yang tersisa, salah seorang korban menghubungi atasannya. "Bos, misi kita gagal. Barang itu dicuri oleh...," ucapnya pelan sebelum pada akhirnya berhenti bernafas.
***
PEGASUS Headquarters, Japan - 16 April 2020, 07.15 JST
"Tadi malam empat anggota PEGASUS diserang oleh sekelompok orang tak dikenal. Tak ada yang selamat. Para pelaku berhasil membawa kabur koper berisi proyek dan dokumen rahasia PEGASUS. Barang dalam koper itu akan sangat berbahaya jika jatuh pada tangan yang salah. Aku ingin kau menyelidiki hal ini dan menghalangi langkah mereka selanjutnya," kata Jiro Inao, salah satu orang yang paling berpengaruh di PEGASUS.
"Apa isi koper itu?" tanya Melody penasaran.
"Sebuah bom."
"Bom?" Melody mengernyitkan dahinya.
"Ya, sebuah bom yang berisi pengembangan dari virus chimera. Ketika tersebar, orang yang terpapar virus ini akan diserang bagian sel-sel otaknya, hanya dalam 24 jam akan akan membuat korban mengalami masa kritis dan pada jam ke 72 setelah paparan korban akan terbunuh karena kerusakan telah mencapai batang otak. Ini adalah sebuah proyek rahasia yang hanya agen level 8 ke atas yang tahu. Dalam koper itu tidak hanya hanya ada satu bom sampelnya, tetapi seluruh data dari bom itu juga ada di dalamnya. Kau tau bencana apa yang akan terjadi jika bom itu diproduksi secara besar-besaran kan? Sebuah pemusnahan massal." Jiro terlihat sangat serius dengan apa yang dibicarakannya.
"Sungguh? Sebuah organisasi mata-mata yang mempunyai visi untuk melindungi umat manusia dari kekejaman manusia lainnya semacam PEGASUS mengembangkan sebuah senjata biologis yang dapat dengan mudah membunuh ribuan manusia yang tak tau apa-apa. Dan kenapa kau memberitahuku? Bukankah aku masih berada di level 7?" Melody mencoba menahan amarahnya.
"Ya, kau adalah seorang agen level 7, tetapi itu kemarin. Mulai hari ini kamu berada di level 8. Dan tugas pertamamu adalah mendapatkan kembali koper itu. Berdasarkan penyelidikan sebelumnya sudah ditemukan kemungkinan pelakunya. Kami curiga koper tersebut akan dikirim ke Australia. Kami yakin mereka akan menghindari jalur udara karena adanya pengawasan yang ketat. Maka satu-satunya jalan adalah melalui jalur laut. Dan tentu saja ada satu wilayah yang sangat strategis bagi mereka untuk singgah mengingat wilayah ini merupakan titik pusat pertemuan dua benua dan dua samudra dan kau tau dimana itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
A.E.T.H.E.R.S.
FanfictionA.E.T.H.E.R.S. [An Elite Team of High-risk Espionage and Rescue Service] Aethers. Terdengar seperti nama seorang dewi, bukan? Melody, Kinal, Veranda, Dhike, Nabilah, Beby, dan Gaby dipertemukan dalam sebuah misi untuk merebut kembali sebuah koper be...