Chapter 3 - First Movement

998 85 1
                                    

Chapter 3 – First Movement

A.E.T.H.E.R.S.'s Safe House – 22 April 2020 06:30 WIB

Ini pertama kalinya mereka semua berkumpul dalam satu ruangan. Setelah melakukan perkenalan singkat, mereka tak punya banyak waktu luang untuk bermain-main. Mereka berkumpul di sebuah ruang diskusi yang telah disediakan di rumah tersebut. Semua pandangan mereka tertuju pada sebuah layar yang menggambarkan misi mereka kali ini.

"... Koper itu kini berada di tangan KRONOS dan misi kita adalah mengambilnya kembali," Kinal menjelaskan kasus ini secara runtut di hadapan teman-temannya.

"Tapi bagaimana caranya kita bisa melawan organisasi sebesar KRONOS? Bukankah kita di sini hanya bertujuh?" tanya Nabilah yang baru saja membolak-balik halaman berkas di depannya.

"Ya, aku memang menginginkan sebuah tim kecil karena semakin besar sebuah tim, semakin aku tidak bisa mempercayai orang-orang dalam tim tersebut. Hanya sedikit orang yang bisa kupercaya, dan orang-orang itu adalah kalian," kata Melody.

Melody mengutak-atik laptop di hadapannya. Ia menunjukkan rencana yang telah ia susun ke timnya melalui layar tersebut. "Akan ku jelaskan tugas kalian. Pertama-tama, Ve, aku ingin kau menyelidiki gerak-gerik mereka. Tak ada kejahatan yang tak meninggalkan jejak, aku tak ingin kita kehilangan satupun jejak dari mereka. Nabilah, aku membutuhkan kemampuanmu untuk mengumpulkan semua informasi dari semua sumber yang bisa kau dapatkan. Jadi kau dan Ve akan banyak bekerja sama di sini."

Melody menatap Ve dan Nabilah bergantian. Keduanya hanya menganggukkan kepala paham.

"Beby dan Gaby, aku ingin kalian mempelajari tentang bom biologis ini. Informasi yang kita punya memang tak banyak karena seluruh datanya sudah dipindahkan dalam koper itu. Tapi aku telah menghubungi tim peneliti yang mengerjakannya, aku yakin mereka bisa sedikit membantumu. Tapi ada satu hal, jangan sepenuhnya mempercayai mereka. Setelah itu aku ingin kalian berdua membuat vaksin untuk virus itu, untuk berjaga jika kemungkinan terburuk yang muncul." Beby dan Gaby pun mengangguk paham.

"Oh iya, satu lagi. Kami telah menyiapkan mini laboratorium di tempat ini untuk kalian berdua. Aku harap kalian tidak meledakkannya." Melody menambahkan.

Muka Gaby dan Beby seketika menjadi berseri-seri. "Yess!"

"Baiklah, kita bisa mulai bekerja sekarang. Pagi ini aku mendapatkan laporan dari tim penyidik pusat, bahwa ada gerak-gerik aneh di HarbourFront, Singapura. Kami curiga itu adalah orang-orang dari KRONOS. Sesuai dugaan kami sebelumnya mereka akan menempuh jalur laut melalui Batam yang pengamanannya tak seketat jalur udara. Aku, Kinal, Ve, Dhike akan turun langsung ke lokasi, dan Nabilah, Beby-Gaby, kerjakan tugas kalian masing-masing di markas tapi mungkin aku akan menghubungi kalian," perintah Melody.

"Ya, siap!" jawab mereka.

***

Pelabuhan Batam Centre, Batam – 22 April 2020 23:00 WIB

Seorang pria tergeletak tak bernyawa di rerumputan belakang Pelabuhan. Lokasinya tempatnya yang tersembunyi dan jarang dilewati orang membuat keberadaan mayat itu tak diketahui dengan segera oleh petugas. Melody, Kinal, dan Ve yang menemukan mayat pria itu setelah mencoba menyisir area pelabuhan untuk mencari petunjuk apapun yang bisa mereka dapatkan.

"Kita terlambat, sepertinya dia sudah meninggal setidaknya sejak 3 jam yang lalu," kata Ve setelah memeriksa kondisi korban.

Melody mengamati mayat itu dengan seksama. "Bagaimana menurutmu, Ve?" tanyanya, tanpa mengalihkan pandangannya dari mayat di depannya.

A.E.T.H.E.R.S.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang