3. "Jangan membahas hal yang aneh."

40 4 0
                                    

"Jika aku pergi duluan apa tanggapanmu"

"Jangan berkata seperti itu!"

^
|
(Sebelumnya)

(Masih pov nya shoto ya...)

Aku membentaknya dengan lembut, aku bingung jika sudah di beri pertanyaan semacam itu.

"Shoto, aku serius kali ini."

"Jangan membahas hal yang aneh." Tatap ku kesal.

"Baru di uji seperti ini saja sudah kesal, bagaimana nanti jika anakmu menanyakan soal matematikanya di sekolah.." sambil tersenyum jahil seakan memberitau pada ku bahwa ini hanya bercanda.

"Aku akan menghitung itu dengan kalkulator, dan mencari rumus nya di internet. Mudah.." jawabku seakan tak mau kalah.

"Tapi aku menanyakan hal yang jelas-jelas mudah untuk di jawab."

"Tapi itu membuat ku sedih, jika benar kau yang duluan bagaimana? Amit amit."

Seketika semua menjadi sunyi. Aku meminum thai tea itu. "Sudahlah, jangan di pikirkan, itu semua Tuhan yang atur." Ujarku

(y/n) hanya diam dan tak lama meng-iyakan perkataanku.

"Ayo jalan lagi, kita sudah lama duduk di sini!" Ucap wanita cantik itu.

"Ya.."

"Hei, kamu pernah denger gak soal villian yang baru itu, yang katanya sedang berkeliaran di kota sebelah." Lagi-lagi ujar gadis manis itu

"Tidak benar, itu hanya gosip semata."

"Lagi pula jika ada pasti akan di beritahu ke semua hero kan...?" Lanjutku meminta jawabannya

"Iya sih."

"Aaaa~ shoto.. lihat! Lavender ini cantik sekali!"

"Kau mau?"

"Mauu!"

"Baiklah, di depan sana akan ada toko bunga, pasti ada yang seperi itu di sana.."

"Baiklah!"

"Selamat datang di toko bunga, tuan dan nona. Ada yang bisa di bantu?" Ucap sang penjual bunga

"Ah- anu, saya mencari Lavender"

"Ada! Tunggu ya nona,"

"Ah, baiklah,"

"Ini nona."

"Baiklah, ini uangnya.."

Mereka pun saling berterimakasih, aku jalan menuju tulip putih di ujung, (y/n) mengikuti aku dari belakang sambil membawa bunga tersebut. Niatan kami sudah mau pulang setelah ini, tapi bunga tulip putih itu menarik perhatian ku.

"Bagaimana kalau kesana sebentar?" Tanyaku sambil menunjukan tulip putih di ujung sana.

"Ayo!"

Still Him [Todoroki x Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang