4. Manja..

47 3 0
                                    

'Dia terasa nyaman tidak ya kalau seperti ini? Huhh.'
^
|
(Sebelumnya)

(Masih pov nya shoto ygy🙏)

Aku kemudian terbangun dan mendapati wajahnya di dadaku. Tangannya melingkar di pinggangku. Aku terbangun sekitar jam 19:47 saat itu. Hari sudah gelap. Bahkan sangking gelapnya kamar kami tak ada cahaya sama sekali.

"Shoto!"

"Kenapa?"

"Jangan beranjak dari tempat tidur dulu, aku masih ingin di sisimu sebentar lagi." Ucap gadis itu

Tanpa ku sadari ternyata ia menangis sedari tadi. Ia meremas bajuku sangat kuat. 'Apa dia menangis sesakit itu? Kasihan..'

"(y/n)? Kau kenapa? Ayolah, cerita. Aku akan mendengarkan ceritamu"

"Benarkah? >~<" matanya berkaca kaca. Dia seakan mengatakan bahwa dia ingin di bujuk untuk cerita.

"Ayo ceritalah, jangan merahasiakan masalahmu dariku..." ujarku membujuknya.

"Sebenarnya tak ada masalah saat ini, namun aku mengingat masa lalu sepertinya sangat sakit..huhuhu [cry]" ucapnya sambil meneteskan air mata yang membasahi pipinya.

"Ceritalah.." lirihku

"Dulu bahkan aku di bully karna hanya mendapat nilai terendah di kelas saat SD..."

"Masalahku ini tak sebesar masalahmu saja sepertinya aku sudah tidak kuat, apalagi jika seperti mu. Mungkin aku sudah mati sekarang."

Aku hanya diam tak berkutik sama sekali. Aku bingung harus mengatakan apa...

"Yang kuat ya.. aku tidak pintar memberi motivasi tapi aku bisa memberi mu pelukan kapan saja jika kau mau." Hanya itu yang aku ucapkan.

"HUAAAAAA!!! [cry]" perempuan ini memelukku sangat erat bahkan sampai detak jantung ku berdetak keras karna kaget.

"Hei sudah, tak apa." Ujarku.

"Mm~~" lirih gadis itu.

"Sudah-sudah, mending kita makan malam."

"Aku tidak lapar!" Gumamnya.

"Mau sakit?"

"Iya.."

"Jika kamu sakit aku tidak akan memeluk mu lagi."

"Baiklah aku makan!" Ujarnya kesal.

————————

"Tidur sana sudah malam ini" ujarku saat melihat jam di ponsel telah menunjukan pukul 23:16 malam.

"Bareng~" ucapnya manja.

"Kebiasaan, manja."

"Biarlah dari pada tidak bisa memainkan drum"

"Drum tak ada hubungannya, jika kau punya anak apa kau akan manja pada anakmu nanti?"

"Jika iya kau mau membelikan ku es krim?"

Still Him [Todoroki x Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang