#Day2 May.02.2023
Malam berganti hari, cahaya matahari samar-samar terlihat mengintip melalui celah gorden yang gelap.
Theo yang awalnya masih asik mengeliat untuk meregangkan otot seketika bangun dari posisi tidurnya ketika dia tersadar kalau dirinya sekarang tengah berada di tempat asing.
Setelah bangun sepenuhnya, pria cantik bermata biru dengan rambut putih itu terlihat mengedarkan pandangan untuk menatap sekeliling.
"Tempat apa ini?" gumamnya takut saat mendapati kalau kamar yang dia tempati itu terlihat suram.
Hanya terdapat warna gelap dimana-mana. Bahkan tempat tidur yang ia tempati sekarang juga berwarna hitam biarpun ada aksen hijau.
Mencoba tenang, perlahan Theo turun dari tempat tidur dan berpijak pada lantai marmer dengan kaki telanjang.
"Permisi ..."
"Apa ada orang?" Theo mengucap sapaan dengan harapan ada yang menyahut panggilannya. Namun, dia harus kecewa karena hanya ada keheningan.
Meskipun takut, Theo berusaha memberanikan diri untuk membuka pintu dan melangkah keluar dari kamar.
Masih sama. Tempat itu sangat sunyi seolah tidak ada siapapun kecuali dirinya.
'Apa ini rumah kosong??' batinnya seraya meneliti sekeliling untuk mencari pintu keluar.
Tanpa Theo sadari, sejak tadi semua gerak-gerik dan berbagai tingkah anehnya yang seperti pencuri sudah diawasi seseorang. Theo berjalan kesana kemari mengelilingi tempat itu, namun rumah itu seperti tak berpenghuni.
Karena kecemasannya, ia berpikir bahwa orang-orang jahat kemarin pasti telah menculiknya. Theo pun berlari masuk kembali kedalam kamar tadi lalu menutup pintu dan menguncinya.
Deru napas terengah-engah pun terdengar, Theo mencoba menenangkan dirinya kembali. "Tidak, aku tidak mungkin diculik, lagi pula jika mereka menculikku memangnya apa yang akan mereka dapatkan? Uang? Cih, mana mungkin nenek sihir itu mau menebusku," cibir Theo seraya menggelengkan kepala.
Ditengah rasa takut dan bingung itu tak sengaja sebuah cermin besar berhasil mencuri perhatian Theo. Cermin itu terlihat begitu indah dengan ukiran yang elegan. Membuat mata Theo yang memang sejak awal memindai sekeliling seketika tertarik.
"Kenapa sebuah cermin sebesar ini malah digantung disini? Bukankah akan lebih baik jika memajang sebuah lukisan?" gumam Theo seraya menatap ke arah cermin, dia terlihat tersenyum saat melihat pantulan dirinya di kaca sambil sesekali merapikan rambutnya yang sedikit berantakan.
Entah apa yang terjadi, Theo merasa aneh saat menatap ke arah cermin. Kaca itu membias, menimbulkan pantulan yang berbeda. Seperti memiliki 2 pantulan ke arah yang berbeda.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Subconscious (Hold On)
Fantasy#eventmenulis #50bersamamu #moonseedpublisher Apa yang akan kau lakukan, jika kau memiliki takdir dan kisah cinta yang rumit? Tidak hanya latar belakang kehidupan tapi juga dunia yang berbeda. Namun, bagaimana jika mereka hanya bisa hidup dengan sa...