Senyum teduhnya selalu saja bisa menenangkan gejolak permasalahan di pikiranku ini yang padahal sumber dari permasalahannya adalah dia.
Aku membuang nafas ku berat, tubuh ini tak bisa dibohongi kalau memang aku sedang oh tidak maksudku sudah lelah.
"Ada agenda apa hari ini sayang?"
"Sepertinya nanti siang aku akan datang mengunjungi rumah park chaeyoung, dengan membawa Alice tentu nya"
"Oke, pulangnya nanti aku jemput ya?"
Aku hanya mengangguk.
Dia suamiku, Kim taehyung.
Pria yang kucintai; dulu, saat ini namun tidak tahu untuk kedepannya.
"Baiklah, aku berangkat ke kantor dulu"
Lagi-lagi aku mengangguk tanpa melihat ke arahnya, rasa - rasanya diri ku muak.
Muak bersandiwara untuk semua, ini begitu menjijikan.$$$$$
"Masih terus berusaha mempertahankan status mu sebagai istri dari si bedebah itu lalisa?!"
Selalu seperti ini, telingaku yang selalu diceramahi dan diteriaki karena keputusanku.
"Chaeyoung-ah, aku yakin dia bisa berubah"
"Kau gila lalisa?! Berubah dengan kau bersandiwara seolah kau tak tahu permasalahannya dihadapan taehyung? Lalu apa yang kau harapkan dari bajingan itu? Dia tak akan pernah sadar lalisa! Maka dari itu kau lah yang harus kusadarkan sebelum semua nya terlalu lama dan rasa cintamu terhadapnya semakin membesar, kumohon jangan bodoh lalisa" ucap chaeyoung dengan mata berair nya.
Dia park chaeyoung. sahabatku, saudaraku dan dia segala nya bagiku setelah anakku, Alice.
Aku tak pernah menyesal menceritakan permasalahan rumah tanggaku atau keluh kesah ku pada pernikahanku ini.
Pernikahan yang sudah akan menginjak usia 5 tahun ini, kehidupan pernikahan yang tak pernah kuduga akan terjadi dalam hidupku yang selalu berangan bahwa dunia pernikahan adalah surga dunia.Sialan, dasar pemikiran bodoh.
"Maafkan aku chae, a-aku hanya ingin memberinya waktu"
Chaeyoung menghela nafasnya, sahabatnya ini memang terlalu naif dan keras kepala untuk diberitahu.
"Baiklah terserah kau saja lalisa"
"Jangan marah ya" ucapku mengedipkan sebelah mataku bermaksud menggoda nya.
Dan dia akhirnya terkekeh.
Ya, kesempatan terakhir sudah kutetapkan jika pada akhirnya diriku dan taehyung harus berpisah maka aku akan melakukannya.
$$$$$
"Akhir - akhir ini kau sering sekali keluar rumah sayang bahkan walaupun aku dirumah sekalipun" itu suaranya, dia yang sedang menyetir itu sesekali memandangiku untuk memulai perbincangan.
"Tak apa, hanya bosan" jawabku sesingkat mungkin.
Aku malas meladeninya, sangat malas.
"Apa aku ada salah?" Tanya nya lagi.
"Tidak ada"
"Lalu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
[M] THAT'S IT (ONESHOOT) (TAELICE)
Short StoryIt's all about taelice short story-