Fake (2)

583 66 12
                                    

Hari - hari terus berlalu. Baik kesedihan, kekhawatiran, penyesalan kini selalu taehyung rasakan.
Langkah yang ia ambil sedari awal memang salah.
Dan kini dirinya menanggung resiko yang telah dibuatnya.

Perceraian sudah didepan mata, namun taehyung masih terus membungkam nya.

Membungkam sebuah kebenaran yang bahkan akan menyakiti perasaan istrinya, Lalisa.

"Esok adalah sidang akhir untuk keputusan final perceraian kita dan kau harus datang oppa"

Taehyung terdiam tak sanggup menjawab.
Sidang perceraian yang tak pernah ia datangi sekalipun.

"Kuharap kau bertanggung jawab akan persidangan ini oppa demi kelancaran semua nya" ucap Lisa lagi.

Taehyung menatap Lisa yang berada dihadapannya lebih tepatnya di seberang meja makan mereka kini.

"Boleh aku minta satu hal padamu Lalisa?"

"Apa oppa?"

"Akan ku jawab dikamar nanti, malam ini kita tidur bersama"

"Aku menolak, oppa"

"Kumohon, izinkan aku untuk setidaknya memelukmu malam ini sebelum perpisahan kita nanti"

Melalui berbagai pertimbangan Lisa pun menyanggupinya lagipula taehyung masih berstatus suami sah nya.

Dentingan detik dari jam besar dirumah besar itu terdengar karena kesunyian yang melanda diantara penghuni rumah tersebut.

Keduanya terdiam saling membelakangi diatas kasur mereka malam ini, keduanya belum terlelap tentu saja.
Hanya saja ini begitu canggung.

"Kau sudah tidur Lisa?"

Lisa terdiam enggan menjawab.

Kini taehyung berbalik kearah Lisa yang dengan cukup mengejutkan Lisa sudah menghadap ke arah taehyung sedari tadi.

"K-kau belum tidur rupanya"

Lisa menggeleng masih tetap menatap  suaminya itu.

"Lisa aku hanya ingin meminta maaf dari dalam lubuk hatiku"

Lisa mengangguk masih dengan kebisuan.

"Ada banyak hal yang ingin kulakukan agar aku bisa terus berada di sisimu, namun malam ini adalah hari terakhir kebersamaan kita, sekali maafkan aku atas semua hal yang telah menyakiti hatimu, maafkan aku atas semua kesalahan yang menjadi keretakan rumah tangga kita dan maafkan aku belum bisa menjadi figur suami yang baik dan berguna untuk dirimu...
Aku mengikhlaskan mu Lalisa,
Aku mengikhlaskan mu wahai istriku.
Berbahagialah maka aku akan bahagia dan menjagamu selalu dari segala arah"

Lisa memberanikan diri untuk menyentuh pipi taehyung lembut.

"Kau tahu oppa?.... Aku sudah mencintaimu sejak Diriku duduk di bangku sekolah menengah atas, aku mencintai dirimu yang memberi ku payung di tengah hujan namun kau kehujanan, aku mencintai mu yang tertawa bahagia saat kau bermain dengan woosik oppa, aku mencintai mu yang memiliki tahi lalat di hidung itu, aku mencintaimu oppa...
Maka dari itu berbahagialah karena dengan melepas mu kau berhak menemukan kebahagiaan mu sendiri tanpa terhalangi oleh diriku" ucap Lisa berusaha menahan air matanya.
Dan mengecup bibir taehyung kemudian.

Itu adalah keberanian terakhir yang Lisa miliki kini.

Kini keduanya saling bersitatap dalam.

"Jangan menangis Lisa dan jangan pernah menangis lagi... Sayangku"

Itu kalimat pertama yang membuat lisa sedikit terkejut dan terharu.
Suaminya baru saja memanggilnya sayang.

"Oppa juga, berbahagialah aku mohon" ucap Lisa tersenyum.

[M] THAT'S IT (ONESHOOT) (TAELICE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang