[🍒] Chapter 05

808 79 1
                                    

"Kita mau kemana dulu? Mau langsung pulang atau makan?"

"Enak aja lo ngajakin gue langsung balik, makan dulu lah!"

Jungkook terkekeh pelan.

Sudah tidak heran dengan sifat Chae Young yang satu ini, tukang makan.

Setiap dia menjemput Chae Young pulang sekolah, gadis tersebut selalu meminta untuk di traktir makan terlebih dahulu sebelum pulang.

Bahkan dulu saat mereka masih berpacaran, kencan yang Jungkook rencanakan selalu gagal karena Chae Young hanya fokus pada makanannya.

Mengingat bagaimana antusiasnya Chae Young pada makanan membuatnya rindu dengan momen momen kebersamaan mereka berdua.

Dulu mereka berpacaran hanya 11 bulan saja, itupun Chae Young lah yang lebih dulu meminta untuk putus, dengan alasan mereka sudah tidak cocok lagi.

Jungkook sebenarnya juga sadar, mungkin karena mereka awalnya adalah teman dari sejak sekolah dasar.

Mereka berteman dari sejak kecil, dan rasa cinta tumbuh saat itu, Jungkook pun mengajak Chae Young berpacaran saat masih SMA kelas 10 dan saat kenaikan kelas Chae Young meminta untuk mengakhiri semuanya dan memilih untuk berteman saja.

Jungkook sendiri tidak bisa memaksa Chae Young untuk tetap menjalin hubungan, walaupun sebenarnya dia masih mencintai teman sekaligus mantan kekasihnya tersebut bahkan hingga saat ini.

Rasa itu masih ada, walaupun Chae Young menganggap dirinya hanya sekedar mantan dan teman masa kecil.

Jungkook tetap menerimanya, selama Chae Young tidak menjauhi dirinya.

"Makannya pelan aja, gak bakal ada yang minta" Peringat Jungkook disaat melihat Chae Young makan dengan sangat lahap.

"Iya bawel."

"Chae, lain kali sering sering ya minta Jungkook jemput, soalnya kalo lo di jemput, kita ikutan makan gratis." Kata Mingyu dengan mulut yang penuh dengan makanan.

Sedangkan Jungkook melirik Mingyu dengan jengah.

Siapa sih yang tidak senang dengan makan gratis? Pastinya tidak ada.

Memang benar apa yang dikatakan oleh Mingyu tadi, jika Jungkook menjemput Chae Young pasti mereka akan mampir dulu untuk makan, dan pastilah mereka juga ikut di traktir.

Sebenarnya Jungkook gak mau traktir para makhluk makhluk tersebut, tapi nanti Chae Young akan marah dan mendiami dirinya seharian, dia kan tidak mau.

"Kenyang banget!" Yugyeom mengelus perutnya yang membuncit karena kekenyangan.

"Gak kebayang sih kalo Chae minta jemput tiap hari, berarti uang jajan gue masih bisa dipake lagi." Bambam bersuara dengan antusias dan di angguki oleh Yugyeom.

"Seenggaknya kalo gue jemput Chae Young, kalian gak gue ajak." Seru Jungkook.

"Mas Jungkook kok tega banget sih?" Mingyu berakting sedih membuat Eunwoo jijik, sedangkan Chae Young tertawa ringan.

....

"Makasi ya, besok besok traktir lagi." Kata Chae Young setelah turun dari motor milik Jungkook.

"Masuk sana."

"Iya, bawel banget sih!" Chae Young menyerahkan helmnya pada Jungkook.

"Besok mau berangkat bareng gak?" Tawar Jungkook sebelum pergi.

"Gak dulu deh, gue berangkatnya bareng bang Ceye buluk aja."

Jungkook mengangguk paham. "Ya udah, gue balik." Pamit Jungkook.

"Hati hati."

Setelah melihat kepergian Jungkook, Chaeyoung masuk ke dalam rumah dengan senyuman.

Akhirnya dia pulang tanpa rasa lapar.

Duk!

"Aduh!"

Chae Young menggerutu kesal karena tubuhnya tersandung oleh badan motor milik seseorang.

"Motor siapa sih nih! Parkir kok gak tau tempat?" Chae Young menendang ban motor tersebut dengan kesal.

Namun, dia kemudian berhenti.

Dia tampak kenal dengan motor di depannya tersebut.

Chae Young tampak mengingat.

MOTOR JUNG SIALAN JEFFREY!!!

"Sialan! Ngapain dia di rumah gue siang siang begini?" Dia pun berniat masuk kemudian melabrak Jeffrey dan menyeretnya keluar agar segera pulang.

Namun, Chae Young berhenti karena tiba-tiba ide muncul di dalam kepala cantiknya.

Dia tersenyum miring melihat ke arah motor Jeffrey.

"Pokoknya, gue gak akan lepasin lo kali ini." Chae Young tersenyum licik sambil berusaha mengempiskan ban motor milik Jeffrey.

Dan kini, kedua ban motor tersebut menjadi kempis seketika.

Chae Young tersenyum bangga pada dirinya sendiri.

Sambil melirik ke sana kemari, dia merasa lega karena tidak ada yang melihat. Kemudian berjalan masuk dengan santai dan damai seolah tidak terjadi apapun.

"Aku pulang!" Chae Young masuk dengan sumringah.

Bisa dilihat, sang bunda dan Jeffrey sedang duduk berdua di sofa ruang tamu.

Chae Young melirik Jeffrey dengan tatapan datar. "Oh, lo di sini?" Ucap Chae Young basa basi, kemudian berjalan melewati mereka berdua.

"Chae Young Park."

"Namanya kebalik bunda." Koreksi Chae Young.

"Kenapa kamu telat pulang?"

"Pergi makan dulu sama Jungkook."

"Kata Jeffrey, dia ngajak kamu pulang duluan, kenapa kamu nolak?"

"Bun, tadi Jungkook jemput Chae, dari kemarin malam kita emang udah janjian kok." Sahut Chae Young dengan sewot.

"Kalian balikan?" Kini Jeffrey yang bertanya.

"Kepo amat sih jadi orang!"

"Aduh!!" Tiba-tiba telinganya ditarik oleh sang bunda.

"Ngomongnya yang sopan!" Bunda Claire menatap Chae Young dengan tajam.

"Sana! Kamu ganti baju, terus temenin Jeffrey, kasian dia nungguin kamu dari tadi." Perintah sang bunda.

"Kenapa gak bunda aja sih, Chae sibuk!" Tolak Chae Young tak terima.

"Jangan ngelawan kamu, kamu mau pensil barbie kamu bunda lelang?" Ancam sang bunda.

"Jangan dong." Chae Young panik seketika.

Jangan sampai pensil barbie kesayangan  miliknya dilelang, Mingyu aja yang pernah rusakin pensil kesayangannya dia botakin, apalagi sang bunda.

Maksudnya, mana berani dia botakin sang bunda kalo pensilnya beneran di lelang, bisa bisa dia duluan yang di botakin.

"Ya udah, nurut sama bunda."

Chae Young mendengus sebal.

Setelah kepergian sang bunda, Chae Young menatap Jeffrey dengan jengkel sementara pria itu tersenyum tampan.

Chae Young pun mengangkat jari tengahnya tanpa bersuara, kemudian pergi menuju kamarnya.

Jeffrey yang melihat hal tersebut terkekeh pelan.

Cintanya bertambah lagi menjadi 100%














#####

Hai lagi🙂

Kasi anggur dulu🍒🍒🍒🍒🍒🍒

[✔] Jeffrey Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang