8. Whatever! I Don't Care!

64 4 0
                                    

Kalimat racauan, rutukkan atau bahkan makian yang keluar dari mulut mungil wanita bermarga Huang ini, guna meluapkan rasa kesalnya saat ini. Ralat, sebenarnya dari awal dia kesal! Niatnya ingin bermain bersama dengan Haechan, terpaksa harus batal karena sahabat dari pria ini yang terus menempel kepada Haechan, dan melakukan berbagai cara supaya Haechan tidak menaiki atau memasuki wahana yang disukai olehnya, namun tak disukai wanita itu.

"Aku mau pulang!" Final Renjun, yang berada didalam titik badmood. Ia sudah tidak bisa rasa ingin pulangnya lagi. Saat ini, yang ia pikirkan hanyalah pulang! Tidak perduli tenang wahana, atau apalah itu.

Berbeda dengan Hadchan yang saat ini tengah berjalan pun ia berhenti, menoleh kepada Renjun dengan wajah bingungnya. "Kenapa? Padahal kita belum lama disini." Tanyanya dengan penuh heran.

"Iya, Injun-ah! Kamu kenapa? Bukannya kamu suka banget ke Everland?" Sahut Wony dengan wajah sok polosnya, yang juga ikut nimbrung.

'Iya aku menyukainya, tapi ketika tidak ada kamu!' Batin Renjun memaki wanita yang ada dihadapannya ini. Rasanya, ia ingin mengeluarkan segala kekesalannya secara langsung. Memaki wanita ini, tapi kebaikkannya yang seperti ibu peri ini tidak mengizinkan dirinya.

"Aku mau pulang!" Keputusannya yang sudah bulat, dan masih tetap pada pendiriannya, pulang.

"Tapi Njun, kita baru naikin beberapa wahana loh. Sayang banget." Bujukan yang masih diberikan oleh sahabat dari  Haechan, yang malah membuat Renjun tambah kesal. Terlebih ketika pria yang ada dihadapannya ini masih saja memilih untuk diam, tidak angkat bicara.

"Terserah kalian mau pulang atau tidak! Yang jelas, aku mau pulang!" Final Renjun yang hendak meninggalkan mereka berdua, tapi pergerakannya langsung ditahan oleh Haechan.

Haechan yang melihat kalau misalkan wanitanya ini tetap dalam pendiriannya, ia langsung menghembuskan nafasnya. "Oke, tapi kita makan dulu." Balasnya, yang langsung menggenggam dan membawa wanitanya menuju kedai yang ada di Everland, dan tentunya diikuti oleh sahabatnya dibelakang mereka.
---

Sampai di kedai, Mereka langsung duduk dibangku yang tersisa untuk 3 orang. Haechan yang berada disamping wanitanya, serta dihadapan sahabatnya. "Kamu kenapa, sayang?" Tanyanya yang sangat heran dengan tingkah wanitanya yang tiba-tiba badmood.

Renjun tidak membalas pertanyaan pria yang ada disampingnya ini. Ia lebih memilih menscroll akun sns-nya secara asal.

"Chan." Panggil Wony, yang membuat sahabatnya langsung menoleh. Dari yang tadinya membujuk wanita yang ada dihadapannya ini, jadi menatap dirinya. Tentunya hal ini membuat dirinya senang.

"Kenapa?" Tanya Haechan, menatap sahabatnya dengan kedua alis yang saling bertautan.

"Apakah kau sudah tau kalau misalkan adik keempatmu sedang mendekati seorang perempuan?" Kalimat pertanyaan yang dilontarkan oleh Wony, sebagai pembukaan.

Berbeda dengan Renjun yang merutuk didalam hatinya. 'Ck! Bisa saja caramu mengalihkan Haechan dari diriku! Kenapa?! Kau panas melihat Jeno merayu diriku?!' Rutuknya, yang tau maksud dari tindakan wanita yang ada dihadapannya ini.

Haechan yang mendengarnya pun langsung menggeleng. "Benarkah? Perempuan mana yang mau dengan bocah bodoh semacam Lee Chenle?! Ck! Bocah itu tidak memiliki masa depan! Kerjaannya hanya menghabisi uang keluarga, mencari keributan, dan memperbanyak ulah. Benar-benar beban kelu-- aw!" Ocehannya langsung tertahan, karena wanitanya langsung menepuk lengannya.

"Itu adik kamu!" Kalimat penuh peringatan yang diberikan oleh Renjun, disertai dengan tatapan tajamnya, menatap pria yang ada disampingnya ini dengan penuh peringatan.

"Memangnya kenapa kalau misalkan sedang mendekati perempuan? Justru bagus dong! Yang penting perempuan itu single dan tidak mempunyai kekasih! Tidak seperti orang yang terus mengintili seseorang yang sudah mempunyai kekasih!" Kalimat sindiran yang akhirnya dikeluarkan oleh Renjun, disertai dengan seringaian diakhir kalimat.

NO BOUNDRIES - HYUCKRENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang