10. He's Really Bastrad!

140 6 0
                                    

"Haechan! Kamu mau apa?!" Seruan  panik yang Renjun keluarkan, ketika Haechan membawa dirinya menuju kamar apartemen milik dia.

Dilemparkannya Renjun diatas kasur. Renjun sempat meringis merasakan sakit karena terpentok sudut kasur. Renjun hendak bangun dari tidurnya karena merasa tidak enak akan situasi ini. Terlihat kilatan amarah didalam wajah serta tatapan milik pria berzodiak gemini ini. Tapi pria ini malah menahan kedua pundaknya.

"Pelacur seperti dirimu harus diperlakukan layaknya pelacur!" Ucapan yang Haechan berikan, kepada wanita yang saat ini tengah berada dikungkungannya.

*plak* satu tamparan mendarat dipipimya, tentu saja tamparan itu dari wanita yang ada dibawahnya ini. Bukannya merasa sakit atau bersalah, ia malah menyeringai, dan itu membuat wanita yang ada didalam kungkungannya ini ketakutan setengah mati.

Ia juga mulai mencium bibir mungil milik wanitamya secara rakus, menjelajahi setiap rongganya. Renjun diam? Tentu saja tidak! Ia memberontak! Menggerakan kaki, tangan, serta tubuhnya. Tapi, apalah dirinya yang notabennya seorang perempuan yang tidak bisa menahan kekuatan Haechan yang notabennya laki-laki.

Tangisan mulai keluar dari kedua matanya, ketika pria ini mulai menjelajah tubuhnya, merobek paksa bajunya. "Haechan, aku mohon." Lirihnya, dengan air mata yang terus mengalir dikedua matanya.

Bukannya berhenti, Haechan malah semakin gencar melakukan aksinya. Amarahnya benar-benar mengambil alih pikiran rasionalnya. "Aku tidak akan melepaskan dirimu, babe." Ujarnya, yang masih melanjutkan aksinya.

Renjun terus menangis, memberontak. 'Tuhan, aku tidak mau melakukan ini lagi! Aku tidak mau diperlakukan layaknya pelacur. Aku tidak mau--'

"Aw! Ringisan yang keluar dari mulutnya, ketika pria ini semakin gencar melakukan aksinya. Dimana pria ini sudah berhadapan langsung dengan miliknya. Melakukan penetrasi sebelum memulai.
***

Renjun membuka matanya ketika sinar matahari menerpa matanya. Ia pun membuka matanya secara perlahan, melihat sekeliling dan mengingat kejadian semalam.

Terlihat rapih kamar yang mereka tempati, dan sangat berbeda dari semalam. Ya, Haechan berhasil melakukan hal itu lagi kepada dirinya. Memperlakukan dirinya layaknya pelacur. Ia menangis? Rasanya, dirinya ini seperti tidak memiliki air mata untuk keluar lagi. Terlalu banyak air mata yang keluar dari matanya, karena perlakuan yang dia lakukan tadi malam.

Renjun langsung memutuskan untik menelusuri kamar ini, dan ia baru sadar kalau misalkan Haechan sudah tidak ada disampingnya. Ia melihat sepucuk note yang ada dinakas samping kasur.

Maafkan aku karena tidak ada ketika kau bangun. Aku harus ke Wony karena mobilnya mogok dijalan. Kau jangan jalan kekantor terlebih dahulu. Kita akan kekantor bersama.

Calon suami-mu, Lee Haechan

Renjun terkekeh membaca pesan yang diberikan Haechan. "Setelah memakai diriku, kau juga  meninggalkan aku? Benar-benar seperti pelacur kau, Huang Renjun." Gumaman miris yang keluar dari mulutnya akan dirinya sendiri.

Sama seperti kejadian satu tahun lalu ketika dirinya digosipkan sehabis tidur bersama dengan seniornya Shohei, Haechan langsung melakukannya dengan kasar lalu meninggalkan dirinya dipagi harinya demi sahabat wanitanya. Dan ketika ia berangkat kekampus, dirinya ini melihat dia yang tertawa bersama sahabatnya, merangkul, bahkan tidak segan, dan tidak merasa risih ketika sahabatnya ini yang tiba-tiba mencium dia. Dia bahkan tidak menyapa dirinya, dan merasa menyesal setelah melakukan itu.

Sakit? Sungguh! Pria itu bahkan tidak bertanya tentang gosip yang beredar pada dirinya mengenai gosip itu benar atau salah. Dia malah mengambil keputusannya sendiri dan mengklaim dirinya seorang pelacur. "Tch! Apa yang kau lamunkan, Huang Renjun?! Tidak ada gunanya kau melamunkan ini!" Cibiran yang ia berikan, lalu mulai beranjak dari kasurnya.

NO BOUNDRIES - HYUCKRENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang