46

66.1K 5.3K 1.5K
                                    

Jadi, gimana?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jadi, gimana?

.
.

Jam menunjukkan pukul 06.30 pagi.

Cowok yang telah di balut kerah seragam sekolah mencekik itu nampak tampan walau wajahnya sedang tak baik-baik saja, hingga beberapa siswa-siswi yang melihatnya itu menatapnya dengan pandangan berkerut.

"Sean mukanya kenapa?"

Pertanyaan seperti itu tak diladeni oleh Sean.

Dan sinilah dirinya sekarang. Kantin.

Krik~

Krik~

Kicauan jangkrik menyeruak masuk entah dari mana.

Hah~

Berpadu dengan suara jangkrik, hembusan nafas tiga sejoli yang kini tengah duduk berdempetan di bangku kantin yang sepi itu terdengar begitu berat. Mengamati Sean, entah kenapa rasanya begitu sulit mempercayai bahwa teman mereka yang diyakini polos, ternyata diam-diam menghanyutkan.

Dari segi tampang pun, Sean terlihat masih suci!

Sholeh!

Imuet!

Gemoey!

Dan, unyeu-unyeu!

Cowok itu adalah definisi anak baik sejati! Bahkan, tak pernah terbesit secuilpun dipikiran mereka bahwa Sean akan melakukan hal seperti itu sebelum waktunya.

Apalagi, mendahului mereka bertiga!

Sean buntingin anak orang?!

Hah~

Saking tak bisa berkata-katanya, mereka lagi-lagi menghela nafas gusar. Terlebih Asep, cowok yang belum sempat membotakkan rambut itu, menatap Sean dengan raut kegusaran luar biasa.

Titit yang selama ia su'uzonakan kefungsiannya itu malah...

Asfjsdbgfnkf!

Gak mungkin! Sean yang gue kenal gak mungkin kayak gitu!

Tentu saja Asep tak boleh sembarang botak, ia harus memastikan lagi.

Bener gak, nih?!

Karena mabuk, jangan-jangan Sean kemarin cuman asal lantur?

Ya, kan?

Secara, Sean itu good boy abiez!

Monyet di ragunan pun tau, Sean tak mungkin berani begitu! Namun, sekuat apapun Asep menyangkal, Sean yang ia kenal juga tak mungkin berbohong.

Lagi-lagi, pandangan Asep turun. Walaupun selangkangan Sean tak nampak karena terhalang meja kantin, otak konslet Asep itu kembali bergeliya membuat prasangka lain.

GHASEANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang