04

167 22 0
                                    

Sesuai rencana Jihoon, di pagi buta seperti ini, Jisoo dan Wonwoo tengah menyusup ke ruang arsip guna mencari berkas-berkas yang berisikan data seluruh murid kelas XII dan kelas XI. Keduanya memang sengaja melancarkan aksinya pada saat semua orang masih terlelap. Biar nggak ada orang yang tau pikir keduanya.

"Won, lo udah nyari di lemari yang sana?" Tanya Jisoo ketika melihat gadis berkacamata itu datang menghampirinya.

"Udah"

"Dapet data-datanya ngga?"

Wonwoo menyerahkan sebuah amplop putih ke arah Jisoo. "Gue cuman nemu data-data anak kelas XII. Lo gimana?" Tanya Wonwoo.

Kali ini giliran Jisoo yang memamerkan sebuah amplop putih di tangannya. "Gue juga udah nemu data anak kelas XI".

Wonwoo mengangguk, "Yaudah buru ke kamar, gue masih ngantuk nih" ujarnya.

Jisoo dan Wonwoo berjalan keluar dari ruang arsip dengan mengendap-endap menuju gedung asrama. Sesampainya mereka di gedung asrama, dua gadis ini bergegas masuk ke dalam kamar-kamarnya masing-masing untuk melanjutkan tidurnya.

✧✧✧

Kring kring kring

Bunyi bel terdengar di seluruh penjuru sekolah, membuat siapa saja menjadi kalang kabut untuk segera memasuki ruangan kelas masing-masing.

Tap tap tap

Suara sepasang sepatu pantofel membuat bising di koridor sekolah, membuat seluruh siswa yang berada di dalam kelas melirik singkat kearah sang pelaku, memastikan kalau itu guru mereka atau tidak.

"Maaf pak, kami mau bertanya, kira-kira kelas XI.4 dan XII.3 dimana ya pak?" Langkah sepatu pantofel pria itu terhenti, sang empu menoleh ke samping, menatap empat orang pemuda yang tengah tersenyum canggung. Dari penampilannya, ia bisa memastikan kalau orang-orang didepannya ini merupakan murid baru di Asrama Dandelion.

"Oh, kebetulan saya ada kelas mengajar di XI.4 dan untuk XII.3 ehmm.... Ah Choi Seungcheol, Lee Seokmin!" Manik mata guru muda itu tertuju pada dua orang laki-laki yang berjalan kearah mereka.

Manik mata empat gadis yang tengah menyamar ini beralih ke arah dua orang laki-laki yang baru saja dipanggil itu.

"Ada apa pak?" Tanya seseorang yang memakai name tag bertuliskan 'Choi Seungcheol'. Sementara yang lainnya, menatap keempat gadis yang tengah menyamar menjadi pria dari ujung kepala sampai ujung kaki.

"Kalian tolong antar mereka ke kelas XII.3, bisa kan?" Seungcheol mengangguk singkat.

"Kalau begitu, untuk siswa kelas XI.4, mari ikuti saya" Jihoon dan Wonwoo bergegas mengikuti sang guru yang sudah berjalan terlebih dahulu.

Mendadak suasana menjadi canggung dan tak nyaman bagi sepasang saudari kembar ini. Melihat kedua laki-laki didepannya terdiam, dengan ragu Jisoo bertanya pada mereka. "Ah, a-ayo ke kelas?".

"Ayo" balasan singkat diberikan oleh orang yang bernama Lee Seokmin, lalu keempatnya melangkah pergi meninggalkan koridor tersebut.

Sementara itu, di ruang kelas XI.4, sang guru mempersilahkan Jihoon dan Wonwoo untuk memperkenalkan diri di depan siswa.

Jihoon tersenyum kikuk, dirinya sangat gugup. Apalagi ketika dirinya menyadari kalau dia dan Wonwoo tengah diperhatikan sedari keduanya menginjakkan kaki di ruang kelas ini. "Hai, nama g-gue Lee Jihoon" ucap Jihoon sembari menundukkan kepalanya malu-malu.

Berbeda dengan Jihoon yang gugup karena menjadi perhatian semua orang, Wonwoo tetap dengan ekspresi datarnya. "Gue Jeon Wonwoo" ucap Wonwoo singkat, padat, dan jelas.

"Selamat datang Jihoon dan Wonwoo, perkenalkan saya Jo Baek Hyeon. Saya yang akan mengajarkan pelajaran matematika di kelas ini. Nah kalau begitu, kalian silahkan duduk di bangku yang kosong" ucap Sang guru.

"Baik Pak Jo" ujar Jihoon.

Keduanya segeran beranjak dari tempatnya berdiri menuju bangku yang kosong tersebut.

To Be Continued

Hidden IdentityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang